fotografer : Misbah
Pekan Mahasiswa Matematika (PMM) 2015 - Acara yang
tepat untuk mengisi waktu kosong setelah UTS berlangsung adalah PMM. Sekedar
merefresh otak yang masih bergelut dengan angka, masih jenuh dengan logika, dan
masih beranemoli dengan teori matematika. Maka para Anggota Departemen
Pendidikan Matematika DEPDIKMAT periode 2015-2016 memfasilitasi
kepada seluruh warga di Jurusan Pendidikan Matematika untuk bermain dan
sekaligus berlomba pada acara Pekan Mahasiswa Matematika atau bahasa singkatnya
PMM.
Dari tahun ke tahun semenjak digagasnya organisasi DEPDIKMAT yang khusus menaungi warga
Jurusan Pendidikan Matematika program kerja PMM menjadi moment paling
bergengsi. Karena pada kegiatan ini bukan lagi kegiatan formal layaknya
olimpiade melainkan kegiatan bersorak-sorak, happy together, bersuka-cita,
dan bersenang-senang. Bersama lawan berbagi kasih, bersama kawan berbagi sayang
adalah hal estetis dari PMM 2015.
Di tahun ini
PMM sangat berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Mulai dari bidang permainan
yang dilombakan sampai pada kemeriahan acara. Konsep yang digagas oleh ketua
pelaksana dan para penyelenggara membuat para warga matematika antusias tinggi
untuk ikut serta dalam setiap perlombaan walaupun ada beberapa kelas yang absent
dengan suatu alasan tertentu.
Acara yang
begitu meriah ini berlangsung selama dua
pekan yaitu pada tanggal 5-6 dan 12-13 Desember 2015 dengan dua lokasi di
halaman kampus dan di lapangan Jack Futsal. PMM kali ini dibuka langsung oleh
Kepala Gubernuran Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan tepatnya di Lapangan
Jack Futsal yang beralamat di Jalan Raya Tlogo Mas Malang. Beliau memberikan
support dan respon positif atas kebanggaan pada Depdikmat 2015 yang selalu
memberikan gairah semangat kepada para warganya di kalangan jurusan Pendidikan
Matematika sehingga hal ini juga memberikan nilai plus pada bangkitnya FKIP ke
depan. Ungkap Abd Latif dalam sambutan pembukaan PMM 2015.
Sambutan
semangat dari Ketua Pelaksana PMM dan juga Kepala DEPDIKMAT memberikan nilai
hidup kepada teman-teman yang akan berlomba. Sebagaimana tema yang diangkat
adalah “Menciptakan Rasa Solidaritas, Membangun keakraban antar Mahasiswa
Matematika”. Suhairy dalam sembutannya memberikan gagasan pokok terkait
pentingnya dilaksanakan lomba antar kelas ini yaitu tiada lain menjaga
persaudaraan dan persahabatan sehingga nantinya tercipta solidaritas tinggi
antar mahasiswa matematika.
Jenis-jenis
lomba di PMM 2015 ini sangat bervariasai mulai dari pertandingan Futsal yang sekaligus
menjadi pembuka acara di lapangan Jack Futsal dan juga lomba balap karung dan
tali ruwet yang dilaksanakan di halaman tengah Universitas Islam Malang , serta
lomba ranking satu yang di laksanakan di gedung Sport Center UNISMA. Tidak
kalah pentingnya dengan lomba persaudaraan yang mampu mempersatukan semua warga
Pendidikan Matematika yaitu lomba Hias Tumpeng yang dilaksanakan di akhir acara
sekaligus menjadi acara pamungkas dari perlombaan.
Dari lomba-lomba
di kegiatan PMM ini banyak nilai moral yang bisa kita jadikan referensi hidup
yang penuh dengan tugas sosial setiap hari. PMM telah mengajarkan kita sebuah
kerjasama baik itu antartim atau antarindividu agar nantinya mampu mewujudkan
suatu kemaslahatan yang bisa diterima bersama. Suatu permainan yang dilombakan
akan memberikan kebangkitan untuk berpikir cepat, logis, dan matematis.
Sebagaimana gagasan Albert Enstein bahwa bermain adalah belajar yang
sebenarnya.
Nilai
religius yang mendorong untuk berbagi ide terdapat pada lomba menghias tumpeng
yang bertemakan Maulidur Rosul. Pada lomba ini semua peserta mengolaborasikan
dari berbagai ide menjadi satu kesatuan
makna yang mengarah pada peringatan hari besar Muhammad Rosulillah SAW. Sebuah
tradisi maulid yang telah diakui mayoritas muslim Indonesia dijadikan sebagai
bahan rujukan PMM 2015 pada lomba hias tumpeng.
Catatan
penting dari PMM 2015 dan juga untuk PMM tahun berikutnya bahwa kejuaraan bukan
satu-satunya tujuan dari kemeriahan PMM. Tetapi kebersamaan itu lebih dari
segalanya. Walaupun terkadang mahasiswa Pendidikan Matemtika berpikir bahwa
kegiatan sejenis PMM ini kurang penting untuk kita adakan namun perlu diketahui
dalam beberapa tahun kemudian pastinya kita tidak lepas dari hidup bersama
anak-anak didik generasi bangsa. Ide-ide yang tertampung di kegiatan PMM akan
menjadi catatan memori yang akan terbuka kembali.
Singkat
kalimat dari penulis tiada hari tanpa bermain, karena bermain adalah
berimajinasi nyata. Bermain dalam organisasi, perang pikiran, perang ide, dan
saling tunjukkan bakat menjadi kegiatan yang perlu kita wariskan pada generasi
berikutnya. DEPDIKMAT sukses selalu. Wallahu ‘alam.
Posting Komentar