Pembimbing : Dr. Rulam Ahmadi, M.Pd
Oleh :
MISBAHUDDIN (2130720096)
Pendidikan Matematika IV- A
Nomer Presensi 32
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
JURUSAN MATEMATIKA
UNIVERSITAS ISLAM MALANG
Pertemuan ke 9
BAB 9
PENGELOLAAN KELAS
1.
Definisi dan Tujuan Pengelolaan Kelas
pengelolaan
kelas adalah suatu kegiatan terencana dan berkesinambungan untuk menciptakan
suasana kelas yang kondusif, yakni suasana kelas yang memungkinkan siswa dapat
belajar dengan mudah, aman, dan tenang sehingga memungkinkan terjadinya
interaksi pembelajaran yang efisien dan efektif.
Tujuan pengelolaan kelas adalah untuk
merencanakan,melaksanakan, mengawasi/mengevaluasi, dan melakukan tindak lanjut
terhadappenciptaan suasana pembelajaran menjadi kondusif dalam rangka mencapaai
tujuanpembelajaran secara efisien dan efektif.
Karakter
kelas yang dihasilkan karena adanya proses pengelolaan kelas yangbaik memiliki
tiga ciri, yaitu: 1) Speed, artinya anak dapat belajar dalam
percepatanproses dan progress, sehingga membutuhkan waktu yang relative
singkat. 2) Simple,artinya organisasi kelas dan materi menjadi sederhana,
mudah dicerna dan situasi kelas kondusif. 3) Self-confidence, artinya
anak dapat belajar dengan penuh rasa percaya diri atau menganggap dirinya mampu
mengikuti pelajaran dan belajar berprestasi (Fathurrohman dan Sutikno, 2007:104).
2. Prinsip-prinsip Pengelolaan Kelas.
prinsip-prinsip pengelolaan kelas
sebagai berikut:
a. Bahwa setiap aturan dan prosedur yang
mengikat dan ditempuh haruslahdirencanakan terlebih dahulu sebelum hal itu
dapat dillangsungkan.
b. Aturan-aturan yang ditetapkan dan
prosedur yang ditempuh itu harus jelas dan dibutuhkan.
c. Biarkan anak mengasumsikan tanggung
jawabnya secara independent.
d. Kurangi gangguan dan keterlambatan atau
penundaan.
e. Rencanakan kegiatan belajar yang
independent atau individual dan juga kegiatan belajar kelompok.
3. Pendekatan Pengelolaan Kelas
Ada beberapa
pendekatan yang dapat ditempuh dalam pengelolaan kelas, yaitu:
a. Pendekatan Iklim Sosio-Emosional (Socio-Emotional
Climate) (Mulyadi,2009:46).
b. Pendekatan Modifikasi Tingkah Laku (Behavior-Modification).
c. Pendekatan penghukuman atau ancaman.
d. Pendekatan penguasaan atau penekanan.
e. Pendekatan Proses Kelompok (Group
Process). Pendekatan ini berdasarkan padapsikologi klinis dan dinamika
kelompok.
4. Masalah Pengelolaan Kelas.
Masalah
pengelolaan kelas dapat diartikan sebagai perbedaan antara pelaksanaan
pembelajaran yang diharapkan dengan apa yang terjadi dalam pembelajaran. Ada
dua macam masalah dalam pengelolaan kelas, yaitu masalah individual dan masalah
kelompok. Masalah individual adalah masalah yang berkenaan dengan perorangan, sedangkan
masalah kelompok adalah masalah yang berkenaan dengan perilakukelompok.
5. Pemecahan Masalah Pengelolaan Kelas.
Pemecahan
masalah pengelolaan kelas adalah usaha - usahayang dilakukan secara sengaja,
terencana, dan berkesinambungan untukmenyelesaikan masalah-masalah yang terjadi
selama pembelajaran berlangsung.Pemecahan masalah pengelolaan kelas ada dua
prosedur, yakni usahapencegahan (prefentif), yakni usaha yang dilakukan oleh
guru untuk mencegahterjadinya perilaku siswa yang menyimpang. Pada sisi lain
pemecahan masalahpengelolaan kelas dapat dilakukan pada saat terjadinya
perilaku siswa yang menyimpang.
Prosedur
kuratif adalah suatu usaha memecahkan masalah-masalah pengelolaan
kelas
yang terjadi. Prosedur ini diambil jika ditemukan adanya persoalan-persoalan
empiris
dalam pengelolaan kelas baik masalah yang bersifat individual maupun
kelompok.
Tindakan kuratif ini sangat penting agar siswa tidak mengulangi tingkahlaku
yang menyimpang dan berusaha mengubah diri menjadi lebih baik.
Analisis :
Saya
setuju dengan pendapat mulyadi bahwa Pengelolaan merupakan bagian penting dalam
pelaksanaan pembelajaran dikelas. Keberhasilan pembelajaran bukan hanya
ditentukan oleh kemampuan guru dalam menyampaikan materi pembelajaran,
melainkan juga oleh kemampuan dalam menciptakan suasana pembelajaran yang
kondusif yang memungkinkan para siswa belajar dengan mudah, aman, dan senang.
guru harus mengenal tentang masalah-masalah pengelolaan kelas baik masalah yang
bersifat individual maupun kelompok. serta mampu mencari dan menerapkan
alternatif-alternatif solusi terhadap persoalan pengelolaan kelas.
Pertemuan ke 10
BAB 10
DEFINISI, LANDASAN, DAN PRINSIP BIMBINGAN DAN
KONSELING
1. Definisi Bimbingan dan Konseling.
Bimbingan adalah bantuan yang diberikan
pada siswa secara terprogram, sistematis, integral, dan berkelanjutan agar
siswa mampu menghadapi atau memecahkan sendiri masalah yang dihadapi baik pada
masa sekarang maupun di masa mendatang. konseling itu merupakan serangkaian
kegiatan membantu siswa yang bermasalah yang dilakukan secara tatap muka baik
individual maupun kelompok sehingga siswa tersebut mampu keluar dari
masalahnya.
karakteristik
konseling adalah sebagai berikut:
1)
Pada umumnya dilaksanakansecara individual.
2)
Pada umumnya dilakukan dalam suatu perjumpaan tatap muka.
3)
Untuk melksanakan konseling dibutuhkan orang yang ahli.
4)
Tujuan pembicaraan dalam proses konseling ini diarahkan untuk memecahkan
masalah yang dihadapi klien.
5)
Individu yang menerima layanan (klien) akhirnya mampumemechkan masalahnya
dengan kemampuannya sendiri (Soetjipto dan Kosasi, 2009:63).
2. Landasan Bimbingan dan Konseling.
Menurut
Winkel (Soetjipto dan Kosasi, 2009:7) bahwa landasan bimbingan dan konseling
itu adalah sebagai berikut:
a. Bimbingan selalu memperhatikan perkembangan
siswa sebagai individu yang mandiri dan mempunyai potensi untuk berkembang.
b. Bimbingan berkisar pada dunia subjektif
masing-masing individu.
c. Kegiatan bimbingan dilaksanakan atas
dasar kesepakatan antara pembimbingdengan yang dibimbing.
d. Bimbingan berlandaskan pengakuan akan martabat
dan keluhuran individu yang dibimbing sebagai manusia yang mempunyai hak-hak
asasi.
e. Bimbingan adalah suatu kegiatan yang
bersifat ilmiah yang mengintegrasikan bidang-bidang ilmu yang berkaitan dengan
pemberian bantuan psikologis.
f. Pelayanan ditujukan kepada semua siswa, tidak
hanya untuk individu yang bermasalah saja.
g. Bimbingan merupakan suatu proses, yaitu
berlangsung secara terus-menerus,berkesinambungan, berurutan, dan mengikuti
tahap-tahap perkembangan anak.
3.
Prinsip-prinsip
Bimbingan dan Konseling
a. Prinsip-prinsip khusus yang berhubungan
dengan individu yang memberikanbimbingan.
b. Konselor di sekolah dipilih atas dasar
kualifikasi kepribadian, pendidikan, pengalaman, dan kemampuannya.
c. Konselor harus mendapat kesempatan untuk
mengembangkan dirinya serta keahliannya melalui berbagai latihan penataran.
d. Konselor hendaknya selalu mempergunakan
informasi yang tersedia mengenaiindividu yang dibimbing beserta lingkungannya.
e. Konselor harus menghormati dan menjaga
kerahasiaan informasi tentangindividu yang dibimbingnya.
f. Konselor hendaknya mempergunakan
berbagai jenis metode dan teknik yangtepat dalam melakukan tugasnya.
g. Konselor hendaknya memperhatikan dan
mempergunakan hasil penelitiandalam bidang: minat, kemampuan, dan hasil belajar
individu untukkepentingan perkembangan kurikulum sekolah yang bersangkutan.
4.
Prinsip-Prinsip Khusus yang Berhubungan dengan
Organisasi dan
Administrasi Bimbingan:
a. Bimbingan harus dilaksanakan secara berkesinambungan.
b. Dalam pelaksanaan bimbingan harus
tersedia kartu pribadi (cumulative record) bagi setiap individu (siswa).
c. Program bimbingan harus disusun sesuai
dengan kebutuhan sekolah yangbesangkutan.
d. Pembagian waktu harus diatur untuk setiap
petugas secara baik. Bimbingan harus dilaksanakan dalam situasi individual dan
dalam situasikelompok, sesuai dengan masalah dan metode yang diperunakan
dalammemecahkan masalah itu.
e. Sekolah harus bekerja sama dengan
lembaga-lembaga diluar sekolah yang menyelenggarakan layanan yang berhubungan
dengan bimbingan dan penyuluhan pada umumnya.
f. Kepala sekolah memegang tanggung jawab
tertinggi dalam pelaksanaanbimbingan (Soetjipto dan Kosasi, 2009: 75).
5.
Prinsip-prinsip yang berhubungan dengan individu
yang dibimbing:
a. Layanan bimbingan harus diberikan kepada
semua siswa.
b. Harus ada kriteria untuk mengatur
prioritas layanan kepada siswa tertentu.
c. Program bimbingan harus berpusat pada
siswa.
d. Layanan bimbingan harus dapat memenuhi
kebutuhan-kebutuhan individu yang bersangkutan secara serba ragam dan serba
luas.
e. Keputusan terakhir dalam proses
bimbingan ditentukan oleh individu yangdibimbing.
f. Individu yang mendapat bimbingan harus
berangsur-angsur dapatmembimbing dirinya sendiri.
Analisis :
Pentingnya
bimbingan dan konseling sangat membantu kepala sekolah, guru, dan para siswa
sendiri untuk keberhasilan pelaksanaan pendidikan di sekolah, dan secara khusus
untuk tercapainya tujuan belajar para peserta didik. Untuk itu kita harus perlu
mengetahui landasan dan prinsip – prinsip yang dikemukakan oleh ahli diatas
agar suatu bimbingan dan konseling berjalan dengan baik dan efektif.
Pertemuan
ke 11
BAB 11
FUNGSI, TUJUAN, DAN ASAS BIMBINGAN DAN KONSELING
1.
Fungsi Bimbingan dan Konseling.
Departemen Pendidikan
Nasional (2008:8) mengemukakan bahwa
fungsi bimbingan dankonseling adalah sebagai berikut:
a. Fungsi pemahaman yaitu fungsi bimbingan
dan konseling yang akanmenghasilkan pemahaman tentang sesuatu oleh pihak-pihak
tertentu sesuaidengan kepentingan pengembangan peserta didik pemahaman
meliputi: a)Pemahaman tentang diri sendiri peserta didik terutama oleh pesert
didiksendiri, orang tua, guru pada umumnya dan guru pembimbing. b)
Pemahamantentang lingkungan peserta didik (termasuk didalamnya lingkungan keluargadan
sekolah) terutama oleh peserta didik sendiri, orang tua, guru padaumumnya dan
guru pembimbing. c) Pemahaman lingkungan yang lebih luas(termasuk didalamnya
informasi jabatan/pekerjaan, informasi sosial danbudaya/nilai-nilai) terutama
oleh peserta didik.
b. Fungsi pencegahan yaitu fungsi bimbingan
dan konseling yang akanmenghasilkan tercegahnyadan terhindarnya peserta didik
dari berbagai permasalahan yang mungkin timbul yang akan dapat
mengganggu,menghambat, ataupun menimbulkan kesulitan dan kerugian tertentu
dalamproses perkembangannya.
c. Fungsi penuntasan yaitu fungsi bimbingan
dan konseling yang akanmenghasilkan teratasinya berbagai permasalahan yang
dialami oleh pesertadidik.
d. Fungsi pemeliharaan dan pengembangan
yaitu fungsi bimbingan dankonseling yang akan menghasilkan terpeliharanya dan
terkembangkannyaberbagai potensi dan kondisi positif peserta didik dalam rangka
perkembangandirinya secara mantap dan berkelanjutan.
2.
Tujuan
Bimbingan dan Konseling.
tujuan bimbingan dan konseling
adalah untukmembantu siswa agar siswa mampu menghadapi dan/atau memecahkan
masalah yang dihadapi sehingga dapat mencapai tujuan belajar dan tujuan hidup
yangdicita-citakan.
3.
Azas
Bimbingan dan Konseling.
Ada beberapa asas dalam Bimbingan
dan Konseling, yakni sebagai berikut
(Soetjipto
dan Kosasi, 2009:79; Sukardi, 2000:31-36):
a. Asas alih
tangan. b. Asas
keahlian.
c. Asas kedinamisan. d. Asas kegiatan.
e. Asas kekinian. f. Asas kenormatifan.
g. Asas kerahasiaan. h. Asas kesukarelaan.
i.Asas
Keterbukaan. J. Asas
keterpaduan.
a.
Asas
tut wuri handayani.
Analisis
:
Saya
setuju dengan Departemen Pendidikan Nasional (2008:8) yang mengemukakan fungsi
bimbingan dan konseling, karena dengan adanya fungsi tersebut akan jelas
peranan bimbingan dan konseling terhadap pemecahan masalah yang dihadapi siswa
untuk mencapai tujuan balajar dan tujuan hidup yang dicita-citakan. Serta untuk
mengetahui adanya asas – asas yang terdapat dalam bimbingan dan konseling.
Pertemuan ke 12
BAB
12
BIDANG – BIDANG
BIMBINGAN DAN KONSELING
Bidangakademikyaitubimbingan yang
diarahkanuntukmembantu para
individudalammenghadapidanmemecahkanmasalah-masalahakademik. Para
pembimbingmembantuindividumengatasikesulitanbelajar, mengembangkancarabelajar
yang efektif, membantuindividu agar suksesdalambelajardan agar
mampumenyesuaikandiriterhadapsesutatuntutan program/pendidikan.
1. Bidang pribadi.
Bidangpengembangankehidupanpribadiyaitubidangpelayanan
yang membantupesertadidikdalammemahami, menilai,
danmengembangkanpotensidankecakapan, bakatdanminat,
sertakondisisesuaidengankarakteristikkepribadiandankebutuhandirinyasecararealistik.
Yang tergolongdalammasalah-masalahpribadiadalahmasalahhubungandengansesamateman,
dengandosen, sertastaf, pemahamansifatdankemampuandiri,
penyesuaiandiridenganlingkunganpendidikandanmasyarakattempatmerekatinggal,
danpenyelesaiankonflik
2.
Bidang sosial.
Bidang sosial yaitubidangpelayanan yang
membantupesertadidikdalammemahamidanmenilaisertamengembangkankemampuanhubungansosial
yang sehatdanefektifdengantemansebaya, anggotakeluarga,
danwargalingkungansosial yang lebihluas.
3.
Bidangkarir.
Bidangkarir yaitubimbinganuntukmembantuindividudalamperencanaan,
pengembangandanpemecahanmasalah-masalahkarir.
4.
Bidangkeluargamerupakanupayapemberianbantuankepada
para individusebagaipemimpin/anggotakeluarga agar
merekamampumenciptakankeluarga yang utuhdanharmonis,
memberdayakandirisecaraproduktif,
dapatmenciptakandanmenyesuaiaikandiridengannormakeluarga,
sertaberperan/berpartisipasiaktifdalammencapaikehidupankeluarga yang bahagia.
Analisis :
Menurut saya yang perlu diperhatikan dalam memberikan layanan bimbingan
kepada peserta didik, harus tetap berfokus pada empat jenis bidangnya. Jenis bidangbimbingandankonselingyaitubidangakademik/belajar,
bidang social pribadi, bidangkarirdanbidangkeluarga.
Pertemuan ke 13
BAB 13
RAGAM JENIS LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING
1. Ruang Lingkup Pelayanan Bimbingan dan
Konseling.
a. Pelayanan bimbingan diberikan kepada
semua murid, jadi tidak terbatas kepada Muridyang mempunyai kesulitan nyata.
b. Pelayanan diberikan dalam rangka mebantu murid
untuk membuat rencana danmengambil keputusan sendiri, dan bukan dalam rangka
membuatkan rencana sertanasehat-nasehat bagi murid untuk dikerjakannya.
c. Bimbingan tidak melakukan pelayanan yang
menuntut keahlian di luar wewenangseorang penyuluh sekolah.
d. Masalah yang ditangani dalam pelayanan
bimbingan kepada murid ialah masalahmasalahyang timbul dalam, atau ada
hubungannya dengan kerangka belajarmengajar di sekolah.
e. Dalam penempatan, baik pendidikan
ataupun jabatan penyuluh tidak melakukannyasendiri, pelayanan yang dilakukan
dalam hal ini bersifat memperlancar penempatan itu.
f. Masalah-masalah yang timbul di luar,
atau tidak ada hubungannya dengan kerangkabelajar-mengajar di sekolah, serta
masalah yang tidak dapat dipecahkan di sekolah,disalurkan kepada orang-orang
atau lembaga-lembaga di luar sekolah yangberwenang dan sanggup menanganinya
(Soetjipto dan Kosasi, 2009: 98).
2. Jenis Layanan Bimbingan dan Konseling
a. Layanan Orientasi.Yang
dimaksud dengan layanan orientasi ini adalah pemberian informasi kepada
parasiswa tentang lingkungan sekolah yang baru para peserta didik kenali.
b.
Layanan
Informasi.Layanan informasi adalah pemberian
informasi pada siswa dan pihak-pihak lain yang berkaitan dengan kepentingan dan
kesuksesan belajar peserta didik disekolah.
c.
Layanan penempatan dan penyaluran
Layanan penempatan dan penyaluran adalah layanan bimbingan yang memungkinkan
peserta didik memperoleh penempatan dan penyaluran yang tepat.
d.
Layanan
Bimbingan Belajar.Layanan bimbingan belajar adalah
layanan bimbingan yang memungkinkan siswamemperoleh kemudahan atau kelancaran
dalam proses belajar di sekolah, dan memiliki bekal untuk menghadapi
kehidupannya di masa depan.
e.
Layanan
Konseling Perseorangan. Layanan konseling
perseorang adalah bantuan yang diberikan secara individual pada siswa yang
menhadapi persoalan dan perlu bantuan.
f.
Layanan
Konseling Kelompok. Layanan konseling di
sekolah juga ada kalanya dilakukan dalam kelompok. Layanansemacam ini
dimaksudkan untuk memungkinkan perkembangan peserta didik atas dasarhasil dalam
suasana kelompok
Analisis
:
saya setuju dengan adanya jenis –
jenis layanan bimbingan dan konseling karena dengan hal itu dapat mempermudah
siswa dalam mengikuti layanan penyelesaian pemecahan masalah yang telah disediakan.
Pertemuan
ke 14
BAB 14
A.
Pengertian
pelayananKonselingberarti proses perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, danpengawasanaktivitas-aktivitaspelayananbimbingandankonselingdanpenggunaansumberdayalainnyauntukmencapaitujuanpelayananbimbingan.
B.
Alasanpentingnyapengelolaan
pertama,
untukmencapaitujuan.
Keduauntukmenjagakeseimbangan
di antaratujuan-tujuan
Ketiga,
untukmencapaiefisiensidanefektifitasterhadaplayanan yang diselenggarakan
C.
Unsur-unsurPengelolaan BK
1. Planning (Perencanaan).
Pelayananbimbingankonselingsebagaisuatu
proses kegiatan, membutuhkanperencanaan yang
matangdansistematisdarimulaipenyusunan program hinggapelaksanaannya.
2. Organizing (Pengorganisasian).
Langkahinimerupakanpengaturanlebihlanjuttentangalokasitugas,
personalia yang menjalankanpekerjaan, biaya, danpenyediaanfasilitas-fasilitas
yang diperlukan
3. Actuating (Pelaksanaan).
pelaksanaanmeliputikeseluruhankegiatan yang
berkaitandenganbimbingandankonseling yang telahtersusundalam program.
4. Controlling (Pengawasan)
Dalampelayanankonselingberkenaandenganbagaimanamelakukanpengawasandanpenilaianterhadapkegiatanbimbingandankonselingmulaidaripenyusunanrencana program hinggapelaksanaannya.
Dalampelayanankonselingberkenaandenganbagaimanamelakukanpengawasandanpenilaianterhadapkegiatanbimbingandankonselingmulaidaripenyusunanrencana program hinggapelaksanaannya.
D.
Personal PengelolaBimbingandanKonseling
1. Guru matapelajaran
- Guru
BimbingandanKonseling
- KepalaSekolah
- Administrasi
- Walikelas
- Wakilkepalasekolah
E.
PenilaianHasilPelayanan.
Keberhasilan
layanan dimaksud itu difokuskan pada aspek-aspek AKUR, yang berarti:
1.
Acuan.
Layanandikatakanberhasilketikadalamdirisiswatelahmemperolehacuanpositifuntukberperilaku
KES.
2.
Kompetensi.
layanankonselingakandikatakanberhasilketikatelahmembekaliindividukompetensi
yang dibutuhkandalammembangunacuanpositif.
3. Usaha.
usahaadalahaplikasidariacuan yang
telahdimilikidandidukungolehkompetensi yang dibutuhkanuntukmencapai
prilaku yang KES.
4. Rasa.
Setelahindividumemilkiacuan yang
positif, kompetensi ,danmampumelaksanakanusaha demi mencapaitujuanhidup yang
hendakdicapai,
keberhasilanlayanankonselinglebihjauhdapatdilihatdarikondisi rasa padadiriindividu.
Rasa tersebutmeliputi: rasa diri, rasa sosial, rasa
nilai/moral dan rasa spiritual.
Analisis :
Menurut
pendapat saya pengelolaan BK di sekolah dapat membantu peserta didik dalam
mengatasi permasalahan yang dihadapinya, hal ini berguna untuk membentuk
pribadi yang matang. Dengan adanya pengelolaan BK peserta didik merasa diawasi
dan diperhatikan oleh guru, sehingga proses belajar siswa menjadi lebih baik.
Pertemuan ke 15
BAB 15
PERAN KEPALA
SEKOLAH DALAM PELAKSANAAN BK DI SEKOLAH.
1.
Peran
Kepala Sekolah
Kepala
sekolah secara umum memiliki peran sebagai:
1)
pendidik (educator);
2)
pemimpin (leader);
3)
administrator;
4)
manajer;
5)
motivator;
6)
innovator; dan
7)
entrepreneur.
kepala
sekolah mempunyai tugas sebagai berikut (Partowisastro,1985:100-101):
a. Membuat rencana/program sekolah secara
menyeluruh.
b. Mendelegasikan tanggung jawab tertentu dalam
pelaksanaan bimbingan dan penyuluhan.
c. Mengawasi pelaksanaan program.
d. Melengkapi dan menyediakan kebutuhan
fasillitas bimbingan dan penyuluhan.
e. Mempertanggungjawabkan program tersebut
baik ke dalam (sekolah) maupun keluar (masyarakat).
f. Mengadakan hubungan dengan
lembaga-lembaga diluar sekolah dalam rangkakerja sama pelaksanaan bimbingan.
g. Mengkoordinasikan kegiatan bimbingan
dengan kegiatan-kegiatan lainnya.
BAB 16
PERANAN GURU BK
dan GURU DALAM PELAKSANAAN BK di SEKOLAH
Peran
Guru dalam Bimbingan dan Konseling.
Sardiman
(2001:142) menyatakan bahwa adasembilan peran guru dalam kegiatan BK, yaitu:
a. Informator, guru diharapkan sebagai
pelaksana cara mengajar informatif,laboratorium, studi lapangan, dan sumber
informasi kegiatan akademikmaupun umum.
b. Organisator, guru sebagai pengelola kegiatan
akademik, silabus, jadwalpelajaran dan lain-lain.
c. Motivator, guru harus mampu merangsang
dan memberikan dorongan serta.reinforcement untuk mendinamisasikan potensi
siswa, menumbuhkan swadaya (aktivitas) dan daya cipta (kreativitas) sehingga akan
terjadi dinamika di dalam proses belajar-mengajar.
d. Director, guru harus dapat membimbing dan
mengarahkan kegiatan belajar siswa sesuai dengan tujuan yang dicita-citakan.Inisiator,
guru sebagai pencetus ide dalam proses belajar mengajar.
e. Transmitter, guru bertindak selaku
penyebar kebijaksanaan dalam pendidikan dan pengetahuan.
f. Fasilitator, guru akan memberikan fasilitas
atau kemudahan dalam proses belajar-mengajar.
g. Mediator, guru sebagai penengah dalam
kegiatan belajar siswa.
h. Evaluator, guru mempunyai otoritas untuk
menilai prestasi anak didik dalam bidang akademik maupun tingkah laku
sosialnya, sehingga dapat menentukanbagaimana anak didiknya berhasil atau
tidak.
2.
Peran Guru Penyuluh/Konselor.
Adapunperanan
dan tugas konselor sekolah dalam kegiatan bimbingan dan konseling,adalah:
a. Menyusun program bimbingan dan konseling
bersama kepala sekolah. Memberikan garis-garis kebijaksanaan ummum mengenai
kegiatan bimbingandan konseling.
b. Bertanggung jawab terhadap jalannya
program.
c. Mengkoordinasikan laporan kegiatan
pelaksanaan program sehari-hari.
d. Memberikan laporan kegiatan kepada kepala
sekolah.
e. Membantu untuk memahami dan mengadakan
penyesuaian kepada dirisendiri, lingkungan sekolah, dan lingkungan sosial yang
makin lama makinberkembang.
f. Menerima dan mengklasifikasikan informasi
pendidikan dan informasi lainnyayang diperoleh dan menyimpannya sehingga
menjadi catatan kumulatif siswa.
g. Menganalisis dan menafsirkan data siswa
untuk menetapkan suatu rencanatindakan positif terhadap siswa.
h. Menyelenggarakan pertemuan staf.
i.
Melaksanakan
bimbingan kelompok dan konseling individual.
j.
Memberikan
informasi pendidikan dan jabatan kepada siswa-siswa danmenafsirkannya untuk
keperluan pendidikan dan jabatan.
k. Mengadakan konsultasi dengan instansi-instansi
yang berhubungan dengan program bimbingan dan konseling dan memimpin usaha
survei dalam masyarakat sekitar sekolah untuk mengetahui lapangan-lapangan
kerja yang terbuka.
l.
Bersama
guru membantu siswa memilih pengalaman atau kegiatan-kegiatanko-kurikuler yang
sesuai dengan minat, sifat, bakat, dan kebutuhannya.
m. Membantu guru menyusun pegalaman belajar
dan membuat penyesuaianmetode mengajar yang sesuai dengan dan dapat memenuhi
sifat masalah masing-masing siswa.
n. Mengadakan penelaahan lanjutan terhadap
siswa-siswa tamatan sekolahnya dan terhadap siswa putus sekolah serta melakukan
usaha penilaian lain yang berhubungan dengan program bimbingan secara tetap.
o. Mengadakan konsultasi dengan orangtua
siswa dan mengadakan kunjungan rumah.
p. Menyelenggarakan pembicaraan kasus.
q. Mengadakan wawancara latihan bagi para
petugas bimbingan.
r.
Menyelneggarakan
program latihan bagi para petugas bimbingan.
s. Melakukan alih tangan (referal) masalah
siswa kepada lembaga atau ahli lainyang lebih berwenang.
Tugas
Administrasi
Mengenai
tugas dan tanggung jawab petugas administrasi dalam kegiatan bimbingan dan
konseling adalah:
a.
Mengisi kartu pribadi siswa.
b.
Menyimpan catatan-catatan (record) dan data lainnya.
c.
Menyelesaikan laporan dan pengumpulan data tentang siswa.
d.
Mengirim dan menerima surat panggilan dan surat pemberitahuan.
e.
Menyiapkan alat-alat atau formulir-formulir pengumpulan data siswa, seperti angket,
observasi wawancara, riwayat hidup, sosiometri dan sosiogram, kunjungan rumah,
panggilan orangtua, pemeriksaan kesehatan, dan pemeriksaan psikologis
(Partowisastro, 1985:104).
+ komentar + 1 komentar
😎 Bergaya Sambil Mencari Pahala, Kenapa Tidak 😎
.
Dengan Kaos Dakwah dari Gootick Apparel yang akan membuat penampilan teman-teman pasti berbeda dari yang lain 😍😍😍
.
Dengan bahan Material dari Catton Bamboo yang memiliki kualitas tidak perlu di ragukan dan Sablon yang Rapih dan Kuat. Baca Terlebih dahulu kelebihan dari Cotton Bamboo ==>> https://bit.ly/39lCBC7 <<==
Tersedia 5 tulisan bermakna Islami dan pilihan warna yang pastinya cocok di pakai untuk kegiatan sehari-hari yang akan terlihat Elegan dan Simple, Rapih dan Pastinya Keren.
.
"Promo HEMAT" Harga Normal Rp.100 K dan dapatkan potongan diskon harga sebesar Rp. 30 K.
.
Untuk informasi pemesanan silahkan klik link dibawah ini, untuk di arahk
.
Kaos Dakwah Terbaru
Testimoni di Instagram: #gootickapparel
.
Tunggu apalagi Langsung Ambil Promonya selagi masih Tersedia
Mau Cari Bacaan Cinta Generasi Milenia Indonesia mengasikkan, disini tempatnya:
Mungkin Kau Sering Lupa Kebaikan Istrimu
Posting Komentar