MAKALAH
Disusun Guna Memenuhi Tugas
Mata Kuliah: Bahasa Indonesia
Disusun Oleh:
Misbahuddin
M. Nawa
Syarif Fajar Sakti
Talqos
Syarofa Yani
Fela Ayu
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA
MALIK IBRAHIM MALANG
MALANG
2014
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Secara teknik Jurnalistik,
artikel adalah salah satu bentuk opini yang terdapat dalam surat kabar atau
majalah. Disebut salah satu, karena masih ada bentuk opini lainnya.Analoginnya
sederhana. Kalau kita membuka halaman demi
halaman surat kabar atau majalah, maka secara umum isinya dapat dikategorikan
ke dalam tiga kelompok besar. Kelompok pertama adalah berita (news).Kelompok
kedua disebut opini (views).Kelompok ketiga dinamakan iklan (advertising), dalam hal
ini artikel masuk kedalam kelompok opini.
Artikel berbeda dengan komentar,
jika komentar tulisannya terfokus untuk menanggapi atau mengomentari nuansa
atau fenomena dari suatu permasalahan yang terjadi.Sedangkan artikel,
penulisannya tidak sekedar mengomentari masalah, tetapi bisa juga mengajukan
pandangan, pendapat atau pemikiran lain, baik yang sudah diketahui masyarakat
maupun yang belum diketahui.Misalnya, terjadi perkembangan baru, mengenal lebih
jauh tentang kehidupan wanita dsb. Bisa juga
artikel berisi mengomentari pendapat orang lain yang muncul ditengah- tengah
kehidupan masyarakat.
B.
Rumusan Masalah
Dalam makalah ini penulis memaparkan suatu rumusan
masalah terkait dengan teknik penulisan artikel diantaranya:
1. Apakah Pengertian Artikel?
2. Apa Sajakah Jenis-jenis Artikel?
3. Apa Sajakah Bahan-bahan Artikel?
4. Bagaimanakah Teknik Penulisan Artikel?
C.
Tujuan
Makalah ini dibuat tiada lain hanya untuk memberikan
penjelasan mengenai teknik penulisan artikel yang baik dan benar sesuai
sistematika dalam bahasa indonesia. Penulis yang baik adalah pembaca yang baik.
Dari hal itu diharapkan mampu menginplementasikan dari apa yang telah baca
menjadi sebuah tulisan yang baik dan benar terutama penulisan artikel yang akan
kita bahas dalam materi ini.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Artikel
Artikel adalah (1) Karya tulis
lengkap dalam majalah, surat kabar dan sebagainya. (2) Tulisan non-fiksi,
biasanya singkat dan lengkap, seperti berita dan karangan khas (feature)
dalam surat kabar atau majalah. Dan (3) Karangan tertulis yang panjangnya tidak
tentu, yang bertujuan untuk menyampaikan gagasan dan fakta dengan maksud untuk
meyakinkan, mendidik dan menghibur. Kata artikel didefinisikan
sebagai suatu karangan factual tentang sesuatu soal secara lengkap,
misalnya seni, budaya, dan pariwisata, yang panjangnya tidak tentu, untuk
dimuat di surat kabar, majalah, bulletin, dan sebagainya dengan tujuan untuk
menyampaikan gagasan dan fakta guna meyakinkan, mendidik, dan menghibur
(Mappatoto, 1993).
Menurut kamus lengkap
Inggris-Indonesia karangan Prof. Drs. S. Wojowasito dan W.J.S. Poerwodarminto,
artikel berarti “karangan”. Sedangkan artikel dalam bahasa Indonesia, menurut
Kamus Umum Bahasa Indonesia terbitan Balai Pustaka, berarti karangan di surat
kabar, majalah dan sebagainya. Menurut R.Amak Syarifudin, dosen Sekolah Tinggi
Ilmu Komunikasi Massa (STIKOSA AWS) Surabaya, artikel adalah suatu tulisan
tentang berbagai soal, nilai politik, sosial, ekonomi budaya, teknologi,
olahraga, dll.
Artikel Berdasarkan pendapat
para pakar dan praktisi tersebut dapat disimpulkan bahwa semua tulisan di surat
kabar atau majalah yang bukan berbentuk berita, bisa disebut artikel. Yang
membedakan salah satunya adalah letak penguatan artikel tersebut. Jika artikel
itu dimuat pada halaman opini disebut artikel umum, bila diletakkan di halaman
seni dan hiburan dikatakan essai dan jika dimuat di kolom khusus redaksi diberi
nama tajuk rencana dsb.
Menulis artikel berbeda dengan
menulis berita. Kalau berita, apa yang ditulisnya itu harus berdasarkan fakta
atas kejadian atau peristiwa yang terjadi. Boleh juga penulisan berita ditambah
dengan interpretasi, sepanjang itu diperuntukkan bagi penjelasan fakta. Tetapi
menulis berita, sama sekali diperbolehkan memasukkan opini. Untuk mewadahi
penyampaian opini masyarakata pada surat kabar atau majalah, disediakan kolom
khusus yaitu halaman opini. Penulis artikel tidak boleh mengeluarkan pendirian
pribadi seperti menulis unek-unek tanpa berdasarkan fakta agar artikel masih
dipandang sebagai tulisan berbobot.Biasanya sikap atau pendirian itu
dikemukakan sebagai penegasan atas ketidaksetujuan terhadap sesuatu yang sedang
dipermasalahkan.Dalam mengemukakan ketidaksetujuan ini biasanya penulis
mengkritik hal yang sedang dipermasalahkan itu.Pantangan bagi penulis
diantaranya adalah mengemukakan kritik terhadap seseorang secara
pribadi.Seharusnya yang dikritik itu perbuatanyya atau keputusannya yang
menimbulkan masalah, bukan orangnya, mengemukakan masalah dengan nada
permusuhan dan kebencian.Tulisan bernada kebencian terhadap seni dan budaya
tertentu dilarang oleh undang-undang sebagai artikel penyebar kebencian.
Secara jelas dapat dijelaskan
bahwa artikel jurnalistik berbeda dengan tulisan lainnya. Artikel jurnalistik
mengikuti kaidah jurnalisme, struktur tulisannya sama dengan feature yaitu
sama-sama dimulai dengan lead yang mempertahankan eye-catching tertentu. Bedanya
artikel menampilkan karakter penulis menggunakan sudut pandang tertentu. Selain
itu menurut Nelson artikel ditujukan kepada khalayak tertentu, topic uraiannya
tidak bersifat local, bukan hanya mengungkap kasus, trends dan peristiwa tertentu.
Namun karena sama-sama produk jurnalistik artikel memola gaya bahasa
jurnalistik, bahasanya menurut Rosihan Anwar dalam buku Bahasa Jurnalistik
Indonesia dan Komposisi, mesti lancer, jelas, lugas, sederhana, padat, singkat
dan menarik namun dengan tetap mengikuti bahasa baku, kaidah bahasa, ejaan
benar dan kosa kata dinamis.
Menulis artikel boleh dimulai
dengan pemaparan fakta sebagai data dari apa yang akan ditulisnya itu. Dari
data yang ada itulah penulis bisa memberikan pendapat, pandangan, gagasan, atau
bahkan interpretasi dari fakta yang ada pada data tersebut. Meskipun
artikel termasuk dalam kelompok public opinion (opini publik), tetapi
penulisnya tidak hanya terdiri dari orang- orang diluar pengelola penerbitan
pers. Wartawan, redaksi bahkan pekerja pers lainya yang mampu menulis artikel
bisa membuatnya.Hanya saja dalam memberikan pandangan, pendapat atau pemikiran
lain, diatasnamakan dirinya sendiri. Itu sebabnya, nama penulisnya selalu
ditulis lengkap untuk mempertanggungjawabkan isi tulisannya.
Artikel memiliki beberapa
karakteristik yaitu : Ditulis dengan atas nama (By Lines Story),
Mengandung gagasan aktual dan atau kontroversial, Gagasan yang diangkat harus
menyangkut kepentingan sebagian terbesar khalayak pembaca, Ditulis secara
referensial dengan visi intelektual, disajikan dalam bahasa yang hidup, segar,
populer, dan komunikatif, Singkat dan tuntas dan Orisinal.
B.
Jenis-jenis Artikel
Secara umum artikel dapat dibedakan menurut jenis serta tingkat
kesulitan yang dihadapi, antara lain :
1.
Artikel
Praktis
Artikel praktis, lebih bersifat
petunjuk praktis tentang cara melakukan sesuatu (How to do it).
Misalnya, petunjuk cara membuka internet. Cara praktis merawat tanaman bonsai.
Sepuluh langkah membuat kue tart, kiat ramping dan cantik dalam 15 hari, atau
cara cepat menguasai rumus dan hitungan matematika. Artikel praktis lebih
menekankan pada aspek ketelitian dan ketrampilan daripada masalah pengamatan
dan pengembangan pengetahuan serta analisis peristiwa. Artikel praktis biasanya
ditulis dengan menggunakan pola kronologis. Artinya pesen disusun berdasarkan
urutan waktu atau tahapan pekerjaan.
2.
Artikel
Ringan
Artikel ringan, lazim ditemukan pada
rubrik anak- anak, remaja,wanita dan keluarga. Artikel ini lebih banyak
mengangkat topik bahasan yang ringan dengan cara penyajiannya yang ringan pula,
dalam arti tidak menguras pikiran kita. Untuk menerima atau mencernanya, kita
sebagai pembaca tidak memerlukan persiapan dan perhatian khusus. Artikel ringan
tak ubahnya makanan mie siap saji atau permen karet yang bisa dikunyah kapan
dan dimana saja. Topik bahasan seperti kiat sukses belajar di perguruan tinggi.
Benarkah anda tpe orang yang ambisius, sepuuh ciri wanita setia, atau sembilan
kelemahan pria dimata wanita, termasuk ke dalam kategori artikel ringan.
Siapapun yang membacanya tidak perlu mengerutkan dahi, berpikir lebh keras,
menganalisis lebih tajam atau menggugatnya secara akademis. Artikel ringan bisa
dibaca secara sekilas di termpat praktik dokter atau di ruang tunggu terminal,
stasiun, atau bandara. Artikel ringan dikemas dengan gaya paduan informasi dan
hiburan (infotainment)
3.
Artikel
halaman Opini
Harap dipahami terlebih dahulu,
semua artikel termasuk opini (views). Sifatnya sebagai pandangan
subjektif. Jika berbeda dengan berita (news)sebagai fakta objektif,
jika memang demikian, mengapa harus ada yang diberi nama artikel halaman opini?
Penamaan artikel halaman opini dimaksudkan terutama untuk memudahkan kita dalam
mengenali jenis- jenis artikel yang terdapat dalam surat kabar, tabloit, atau
majalah. Selain itu untuk mengenali karakteristik isinya, cara pendekatannya,
dan topik- topik yang dikupasnya. Sebagai contoh, artikel yang membahas cara
cepat mengatasi jerawat, tidak akan ditemukan di halamn opini.
Artikel opini lazim ditemukan pada halaman khusus
opini brsama tulisan opini yang lain yakni tajuk rencana, karikatur, pojok,
kolom, dan surat pembaca. Artikel opini mengupas suatu masalah secara serius
dan tuntas dengan merujuk pada pendekatan analitis. Sifatnya relatif berat,
karena itulah artikel opini kerap ditulis oleh mereka ayng memiliki latar
belakang pendidikan, pengetahuan, keahlian, atau pengalaman yang memadai.
4.
Artikel
Analisis Ahli
Artikel analisis ahli, biasa kita
temukan pada halaman muka, halama- halaman berita, atau halaman dan rubrik-
rubrik khusus tertentu. Sesuai dengan namanya, artikel jenis ini ditulis oleh
ahli pakar di bidangnya dalam bahasa yang populer dan komunikatif. Artikel
analisis ahli mengupas secara tajam dan mendalam, Suatu persoalan yang menjadi
sorotan dan bahan pembicaraan masyarakat, topik yang diangkat dan dibahas
macam- macam, seperti ekonomi, politik, pendidikan, sosial, agama, budaya,
industri, IPTEK.
Beberapa surat kabar besar di
Indonesia, menyediakan ruangan kusus untuk artikel analisis ahli ini dalam
halaman- halaman berita atau halaman- halaman
dan rubrik khusus tertentu mereka. Salah satu tujuannya antara lain,
mendekatkan permasalahan yang disorot dalam berita sebagai suatu persoalan yang
mengandung pertayaan, denagn tinjauan pakar dibidang yang sama yang memberikan
penjelasan dan jawaban kepada sidang pembaca. Jadi, kita sebagai pembaca tidak
hanya membaca berita ayng memberikan pengetahuan, tetapi sekaligus juga
mengikuti jalan pikiran dan temuan pakar yang memberikan panduan dan kesimpulan
tentang apa yang seharusnya kita lakukan.
Redaktur media massa biasanya
mengelompokkan artikel menjadi beberapa jenis berdasarkan sudut pandang penulis
dalam memaparkan ide atau gagasannya. Ada 5 jenis artikel diantaranya :
1.
Eksploratif
Artikel Eksploratif adalah artikel
yang mengungkapkan fakta-fakta berdasarkan kajian dari penulisnya.Jenis artikel
ini cocok untuk menguraikan penemuan-penemuan baru, misalnya seorang menemukan
benda-benda antik peninggalan zaman purba.Penulis artikel kemudian menelusuri sejarah
barang yang ditemukan itu dan menguraikannya melalui suatu tulisan artikel.
2.
Eksplanatif
Eksplanatif artinya
menerangkan.Artikel ini isinya menerangkan sesuatu untuk dapat dipahami
pembaca.Misalnya, ketika presiden Abdurrahman Wahid berkeinginan membubarkan
parlemen dalam (DPR) dengan sebutan dekrit presiden mengundang berbagai
tanggapan dari para pengamat. Penulis artikel yang jeli membuat artikel dengan
menerangkan apa sebenarnya dekrit presiden itu dengan bagaimana caranya dan
sebagainya.
3.
Deskriptif
Deskriptif adalah artikel yang
menggambarkan suatu permasalahan yang terjadi di tengah masyarakat, sehingga
dapat mengetahui apa yang sebenarnya terjadi. Jenis artikel ini nmirip dengan
laporan atau reportase, bedanya jika laporan atau reportase hanya berdasarkan
fakta saja, tetapi artikel penulisnya bisa memasukkan opini untuk memperjelas
masalah yang digambarkan itu.Misalnya ketika terjadi bentrok antara mahasiswa
dengan aparat keamanan dalam peristiwa semanggi di Jakarta, seorang penulis
yang kebetulan melihat secara langsung dalam peristiwa itu lantas menggambarkan
keadaan yang sesungguhnya dari peristiwa itu, dalam satu bentuk artikel.
4.
Prediktif
Prediktif adalah artikel yang berisi perhitungan atau ramalan apa yang akan terjadi di
kemudian hari berdasarkan perhitungan penulisnya. Misalnya, ketika Bank
Indonesia memutuskan menaikkan suku bungan deposito, seorang pemngamat ekonomi
memperkirakan atau memprediksikan kelak kemudian hari bakal banyak deposan
(orang-orang yang mempunyai simpanan deposito) memindahkan uangnya ke luar
negeri.Akibatnya modal dalam negeri banyak yang parker di luar negeri.
5.
Preskriptif
Preskriptifadalah artikel yang
memberikan tuntutan kepada pembacanya untuk melakukan sesuatu sehingga tidak
mengalami kekeliruan atau kesalahan.Misalnya artikel tentang bagaimana caranya
mengurus paspor, KTP, atau SIM tanpa melalui perantara. Penjelasan detail yang sifatnya menuntun pembaca sangat diperlukan.
Pada praktiknya, di media
massa cetak kita sering sulit menemukan atau membedakan mana artikel yang
murni, deskriptif atau prediktif. Pada umumnya, tulisan yang bertebaran di
media massa cetak merupakan jenis artikel atau tulisan “gabungan” dari jenis-jenis
diatas. Untuk itu terdapat kategori lain yaitu :
a.
Artikel
Informatif yakni tulisan yang berisi informasi tentang suatu masalah atau
peristiwa.
b.
Artikel
Persuatif yakni tulisan yang berisi ajakan, himbauan, atau perintah kepada
pembaca.
c.
Artikel
Rekreatif yakni aktikel yang bermaksud menghibur pembaca dengan sebuah masalah
atau peristiwa yang mengandung kelucuan.
C.
Bahan-bahan Artikel
Bahan-bahan artikel meliputi buku,
tulisan, atau kliping Koran tentang masalah yang akan ditulis, disinilah
pentingnya memiliki perpustakaan pribadi atau kliping Koran/majalah. Bahan juga bisa diambil dengan mencari referensi dengan mudah melalui
internet.Gunakan saja fasilitassearch engine yang bisa menyajikan
secara cepat dan lengkap.
Bagi seorang penulis, tidak ada
istilah kekeringan atau kehabisan ide.Ide ada dimana saja dan bisa dicari atau
ditemukan kapan saja serta oleh siapa saja.Syaratnya tentu saja kita bersikap
kreatif. Kalau itu tidak datang sendiri, maka kita harus
mengundangnya supaya bisa datang, Menurut Prof. Wayne N. Thompson dalam Fundamentals
of Communication (1957) seperti dikutip Rakhmat (1992: 20-21), sember
ide yang kemudian diangkat menjadi sumber topic dapat dilacak antara lain
: Pengalaman Pribadi, Hobi atau ketrampilan, Pengalaman pekerjaan atau profesi,
pelajaran sekolah, kuliah, penataran atau pelatihan, Pendapat dan hasil pengamatan pribadi, Peristiwa actual, Peristiwa
yang bakal terjadi, Masalah
abadi , Masalah masyarakat yang belum selesai dan Kejadian khusus dan minat khalayak ramai.
D.
Teknik Penulisan Artikel
Sebelum menulis artikel ada beberapa tahap yang harus
dilaksanakan meliputi :
1.
Persiapan
Penulisan
Pada tahap ini kita harus menyiapkan beberapa hal,
antara lain :
a.
Aspek
administratif, menyiapkan hal-hal yang sifatnya administratif seperti mesin
tik, pita mesin tik, komputer, tinta, pensil, stabilo dan sumber-sumber rujukan
yang diperlukan seperti buku, surat kabar, majalah, jurnl, kliping berita,
kliping artikel.
b.
Aspek
teknis, pastikan peralatan yang kita perlukan berfungsi dengan baik dan tidak
ada gangguan apapun, serta kuasai programnya dengan baik.
c.
Aspek
Akademis, buatlah kerangkan karangan (Outline)sederhana untuk memudahkan
kita menulis sekaligus menghindari tumpang tindih bahasan. Setelah itu kita
harus menyiapkan daftar referensi dan sumber rujukan.
d.
Aspek
Psikologis, jangan pernah menganggap menulis adalah perbuatan yang memberatkan
atau menjengkelkan. Karena itu buatlah suasana menulis menjadi menyenangkan.
Kalau kita merasa asyik dan nikmat menulis ditemani musik maka siapkan dan putarlah
kaset atau CD musik-musik pilihan kesukaan kita. Secara psikologis, musik bisa
membuat hati kita ceria, penuh gairah, terinspirasi dan termotivasi, dll.
2.
Pelaksanaan
Penulisan
Pada tahap ini, kita hars memusatkan
perhatian hanya kepada tulisan dan menghindari gangguan yang bisa membatalkan
aktifitas kreatif kita. Dengan berpedoman pada kerangka yang sudah kita buat,
disertai daftar referensi yang sudah kita susun. Maka pekerjaan kita hanya satu
menulis dan terus menulis. Jangan lagi menengok ke kiri dan ke kanan, jangan
hiraukan gangguan yang bisa membatalkan aktvitas menulis kita, misalnya bunyi
dering telepon.
3.
Perbaikan
Materi Penulisan
Dalam tahap-tahap ini penulis artikel perlu tertib dan
terstruktur dalam melakukan perbaikan melalui prosedur berikut ini:
a.
Revisi
judul, baca dan periksa kembali judul artikel yang sebelumnya kita beri status
sementara. Pikirkan dan putuskan apakah judul sementara itu akan kita ubah
statusnya menjadi judul permanen, ataukah harus diutak-atik kembali. Diubah
atau diganti sehingga menjadi lebih baik dan memiliki nilai judul tinggi. Lihat
kembali syarat judul artikel yang baik.
b.
Revisi
intro, intro artikel yang baik cukup tiga paragraf. pastikan intro
yang kita tulis sudah memnuhi syarat: ringkas, jelas,menarik, dan ditulis dalam
bahasa jurnalistik
c.
Revisi
Komposisi, artikel yang baik harus tunduk pada hukum komposisi. Sekali keluar
dari hukum komposisi maka artikel yang kita buat tak ubahnya permainan sirkus
(kepala dibuat kaki, kaki dijadikan kepala).
d.
Revisi
akurasi dan Relevansi Data, telitilah dalam mengutip nama orang, jabatan,
pangkat, kedudukan, angka, alamat, tanggal bulan, tahun. Jangan sampai muncul
tudinagn kita sebagai penulis roboh.
e.
Revisi Ejaan
dan Istilah Teknis, ganti istilah teknis dengan istilah yang dipahami umum.
Agar bisa dibaca, dimengerti dan dipahami oleh pembaca.
f.
Revisi
Gramatika, jangan menganggap kecil masalah tata bahasa, struktur kalimat,
paragraf, kata, ejaan karena itu merupakan salah dosa besar dalam dunia
jurnalistik.
g.
Revisi Bobot
dan Substansi Materi Tulisan, kita menulis tidak hanya sekedar memberitahu,
meyakinkan, membujuk atau mempengaruhi dan menghibur mereka. Kira menulis juga
sekaligus untuk menunjukkan kapasitas dan kredibilitas kita. Kita layak menulis
suatu topik karena memang pokok bahasan iu, sesuai dengan disiplin ilmu kita,
pengetahuan kita, keahlian kita atau bidang pengalaman kita.
h.
Asumsi
dampak yang diharapkan, kita selayaknya membuat peta asumsi dampak yan g
diharapkan terhadap dan dari khalayak pembaca. Apapun asumsi dampak yang
muncul, kapasitas dan kredibilitas kita sebagai penulis jangan sampai menyusut
apalagi sampai dipersoalkan dan dilecehkan.
E.
Teknik menulis artikel
Dalam menulis artikel diperlukan kerangka yang baik
dan benar. Langkah-langkah dibawah ini dapat dipakai sebagai cara menulis
artikel yang baik dan benar diantaranya:
1.
Menyusun
Kerangka
Langkah pertama menulis artikel
menurut Al-Ghifari (2002), setelah menyiapkan topik, terutama bagi pemula
adalah menyusun kerangka tulisan yang merupakan penjabaran dari topik. Kerangka-kerangka ini biasanya berupa susunan yang sistematis dari
pikiran-pikiran utama dan pikiran penjelas yang akan menjadi pokok tulisan.
Kerangka tulisan berguna untuk mempermudah pembahasan dan mencegah tulisan
keluar dari alur atau sasaran pembahasan.Pembuatan kerangka tulisan artikel
tidak harus bertele-tele, cukup garis besarnya saja.Namun bagi yang sudah
professional, kerangka itu sudah tidak perlu dibuat karena biasanya sudah
memahami liku-liku pembuatan dan arah dari artikelnya.
2.
Membuat Judul
Judul harus dibuat pendek,
padat dan menarik. Judul merupakan inti dari isi tulisan yang jelas maknanya,
maksimal lima kata, kalau bisa lebih pendek lagi. supaya mahir, hendaknya kita
sesering mungkin mengamati judul artikel yang dimuat di media massa. Dengan
begitu, penulis pemula terbiasa mengamati judul yang padat, indah dan menarik.
Judul yang menarik membuat editor atau redaktur opini di media massa
memerhatikan dan membaca artikel tersebut.
3.
Membuat Lead
Pendahuluan tulisan yang
sering disebut lead umumnya ditempatkan dialenia pertama namun pendahuluan
artikel bersifat implicit, tidak perlu ada pendahuluan seperti hendak menulis
karya Ilmiah. Artinya, dengan pendahuluan itu, suatu gagasan akan dikembangkan
lebih jauh. Kalimat-kalimat dalam pendahuluan sebuah artikel harus mampu
menarik minat baca orang untuk terus mengikuti artikel itu. Banyak model
membuat pendahuluan, pola itu meruapakan gaya atau cara seseorang penulis
merangsang pembaca. Model tersebut antara lain: ringkasan, pernyataan
mengejutkan, penggambaran (lukisan), dengan bertanya, kutipan, amanat atau
nasihat dan anekdot.
Pada dasarnya terdapat
beberapa tahap dalam menulis artikel yaitu :
a.
Menemukan
ide
b.
Mencari
bahan-bahan referensi untuk mengembangkan ide
c.
Membuat
Outline untuk mengorganisasikan paduan antara ide dan referensi
sehingga sistematis
d.
Free writing atau menulis bebas berupa penulisan naskah awal (first
draft)
e.
Menulis
ulang naskah (rewriting) atau revisi tulisan
f.
Menyunting
naskah (editing) yakni memperbaiki naskah secara redaksional dan
substansial. Dalam tahap ini diperlukan kecermatan sehingga tidak ada substansi
yang tidak akurat, tidak factual, dan tidak ada kata atau kalimat yang sulit
dipahami.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Kata artikel didefinisikan sebagai
suatu karangan factual tentang sesuatu soal secara lengkap, misalnya
seni, budaya, dan pariwisata, yang panjangnya tidak tentu, untuk
dimuat di surat kabar, majalah, bulletin, dan sebagainya dengan tujuan untuk
menyampaikan gagasan dan fakta guna meyakinkan, mendidik, dan menghibur. Secara jelas dapat dijelaskan bahwa artikel jurnalistik berbeda dengan
tulisan lainnya.
Secara umum artikel dapat dibedakan menurut jenis serta tingkat
kesulitan yang dihadapi, antara lain : Artikel Praktis, artikel ringan, artikel halaman opini, dan analisis Ahli. Jenis-jenis
artrikel yaitu: Eksploratif, Eksplanatif, Deskriptif, Prediktif , Preskriptif.
Selain itu terdapat kategori lain yaitu : Artikel Informatif, Artikel
Persuatif, Artikel Rekreatif.
Bahan-bahan artikel meliputi
buku, tulisan, atau kliping Koran tentang masalah yang akan ditulis, disinilah
pentingnya memiliki perpustakaan pribadi atau kliping Koran/majalah. Bahan juga
bisa diambil dengan mencari referensi dengan mudah melalui internet. Gunakan
saja fasilitas search engine yang bisa menyajikan secara cepat
dan lengkap.
Teknik menulis Artikel :
Menyusun Kerangka, Membuat Judul, dan membuat Lead. Pada dasarnya terdapat
beberapa tahap dalam menulis artikel yaitu : Menemukan ide, Mencari bahan-bahan
referensi untuk mengembangkan ide, Membuat Outline untuk
mengorganisasikan paduan antara ide dan referensi sehingga sistematis, Free
writing atau menulis bebas berupa penulisan naskah awal (first
draft), Menulis ulang naskah (rewriting) atau revisi tulisan,
Menyunting naskah (editing) yakni memperbaiki naskah secara redaksional
dan substansial. Dalam tahap ini diperlukan kecermatan sehingga tidak ada
substansi yang tidak akurat, tidak factual, dan tidak ada kata atau kalimat
yang sulit dipahami.
B. SARAN
Manusia tidak
lepas dari yang namanya salah dan lupa walaupun hal itu bukan satu-satunya
alasan yang harus selalu dipakai dalam setiap perilaku. Setidaknya manusia bisa
berusaha menghilangkan rasa malas agar terhindar dai lupa dan salah. Dalam
penulisan makalah ini pembaca tentunya menemukan kesalahan baik dari
penyusunan, penjabaran, atau sistematika penulisan. Maka dari itu diperlukan
saran kepada penulis untuk dijadikan perbaikan dalam penulisan selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
Djuroto,
Totok dan Bambang Suprijadi, Menulis Artikel dan Karya Ilmiah, Bandung
: PT. Remaja Rosdakarya, 2009.
Djuroto,
Totok, Manajemen Penerbitan Pers,Bandung: PT.Remaja Rosdakarya,
2004.
K, Septiawan Santana, Jurnalisme Kontemporer. Jakarta :
Yayasan Obor Indonesia, 2005.
Mondry, Pemahaman
Teori dan Praktik Jurnalistik, Bogor : Ghalia Indonesia, 2008.
Romli, Asep
Syamsul M., Jurnalistik Praktis untuk Pemula, Bandung : PT.
Remaja Rosdakarya, 2009.
Sugihastuti, Bahasa
Laporan Dan Penelitian, Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2007.
Sumandiria, AS. Haris, Menulis Artikel dan Tajuk Rencana : Panduan
Praktis Penulis dan Jurnalis professional. Bandung : Simbiosa Rekatama
Media, 2004
Posting Komentar