Oleh: Misbahuddin
Kita tahu bahwa sebenarnya filsafat matematika itu tidak ada. Karena matematika sendiri sudah mengandung makna kefilsafatan. Jadi menggali sedemikian dalam tentang matematika sejatinya ia telah menerapkan langsung filsafat matematika itu sendiri.
Begitu pun dengan cintaku padamu. Cintaku bukan tentang kata-kata, bukan tentang puisi, dan bukan seperti yang terlihat oleh mata. Tapi, cintaku menyatu dalam dirimu sendiri. Bahwa kebahagiaanmu adalah kebahagiaanku. Dan berusaha menjadikan kebahagiaanku adalah kebahagiaanmu.
Seperti apa yang dituturkan oleh Sujiwo Tejo, bahwa kita bisa merencanakan menikah bersama siapa, tapi tidak pernah ada rencana cinta kita untuk siapa. Maka, kamu adalah cintaku yang tiada terdefinisi hikayat dan sejarahnya.
Bersambung.....
Posting Komentar