Oleh: Misbahuddin
Banyak penulis menuliskan berbagai pendapatnya tentang menulis. Ada yang menyajikan dalam bentuk motivasi-motivasi untuk membangkitkan budaya menulis. Ada yang menyuguhkan bahwa menulis itu bukan sekedar teori. Dan ada juga yang mengatakan kepenulisan itu berawal dari keberanian kita bertindak menulis. Itulah sekilas yang dapat saya ingat selama ini.
Biasanya pendapat-pendapat itu diprioritaskan bagi penulis pemula. Yang menyebutkan untuk penulis pemula seharusnya seperti ini, begini dan begitu. Dan biasanya menceritakan pengalaman yang pernah ia lakukan dulu sewaktu memulai menulis. Walaupun ketika itu, ia tidak pernah membaca teori-teori menulis. Hanya karena ingin dan terus bertindak. Dan tibalah saatnya, ia akan mengajak orang untuk menulis.
Penulis pemula tentu ia sudah menulis. Hanya karena ia masih baru saja menulis. Dan ia sudah mengaplikasikan keberanian dirinya untuk menulis. Dengan artian teori dan motivasi sudah mampu ia praktikkan.
Alangkah lebih baik, ajakan keberanian untuk menulis disuarakan kepada orang yang masih ingin menulis. Karena ia sama sekali belum bertindak. Lain halnya dengan penulis pemula. Yang ia sudah menjadi penulis cuma masih pemula.
Untuk penulis pemula suara yang baik bagi saya adalah bagaimana ia bisa membiasakan menulis. Maksud tulisan ini tidak lain agar kita tidak salah sasaran mengajak orang.
Penulis yang sudah banyak menulis dan bahkan yang sudah istiqomah tiada henti-henti memberikan resep dan langkah-langkah bagi yang merasa ingin dan mau menulis. Ia sebutkan dalam tulisannya "terunutuk penulis pemula". Yang kebanyakan menekankan pada "menulislah, jangan sampai takut salah".
Ia para penulis yang sudah terbiasa menulis selalu menyuarakan betapa pentingnya menulis. Betapa pentingnya dunia literasi. Dan betapa pentingnya membaca. Tentu kan menjadi sebuah kebanggaan tersendiri yang dirinya telah mampu menggerakkan jarinya menghasilkan tulisan.
Tentu tulisan yang berbau ajakan untuk menulis. Motivasi untuk menulis. Resep dan trik bisa menulis tidak lain untuk membangkitkan semangat diri kita sendiri. Terlebih orang lain yang ikut membacanya.
Dan alangkah lebih baik lagi. Jika kemudian kita sebarkan pada teman kita yang tidak masuk grup menulis tapi ia ingin menulis. Siapa tahu dengan membaca resep dan trik kita ia akan langsung bertindah dan memulai. Atau bahkan kita bisa temani untuk menulis bersama. Dalam satu tempat dan satu waktu.
Jika kita benar-benar ingin menyebarkan virus dunia baca tulis. Melihat satu orang saja punya niat dan semangat ajaklah ia langsung menulis bersama. Saling tukar pikiran. Besoknya diajak lagi. Sampai akhirnya ia senang dan bisa melanjutkan sendiri. Walaupun saat kita ingin menulis dahulu kala, tidak ada orang yang mengajaknya.
Wallahu a'lam
Malang, 23 September 2017
Posting Komentar