Tepatnya pada hari sabtu
tanggal 8 April 2017 saya dan teman-teman Tabalwar ikut berpartisipasi dalam
lomba micro teaching yang diadakan oleh panitia Diesmaulidiyah 1 International
Class Program (ICP) Fakultas Ilmu Taribyah dan Keguruan (FITK) UIN Maulana
Malik Ibrahim Malang. Penampilan kali ini sangat berbeda dibandingkan dua kali
penampilan sebelumnya. Mulai dari persiapan metode, media dan properti. Waktu
yang begitu cepat dari edaran pemberitahuan dengan pelaksanaan membuat
persiapan semakin tidak terorganisir.
Tampil dengan
berbahasa internasional membuat tim kami merasa tertantang untuk mempertahankan
gelar juara micro teaching se UIN MALIKI Malang. Tapi tantangan itu
tidak membuat kami pesimis. Sebagai peserta yang berpengalaman apapun bisa
dikonsep menarik. Kendala bahasa dari sang guru tertutupi dengan metode dan
media yang digunakan. Guru lebih memanfaatkan keaktifan siswa, sebagaimana
konsep active learning dalam kurikulum 2013.
Pembelajaran
kali ini lebih kontekstual dari pada dua lomba sebelumnya. Media yang digunakan
berbasis lingkungan sekitar atau adiwiyata. Siswa diberi kesempatan untuk
keluar kelas, mengamati dan sekaligus mengumpulkan informasi menggunakan gadget
dan alat tulis untuk mendokumentasikan hasilnya. Kemudian setelah siswa
masuk kelas, guru membagi ke dalam beberapa kelompok untuk mendiskusikan dari
hasil kerja individu selama di luar kelas.
Dalam kerja
kelompok metode yang digunakan adalah two stay three stray. Melalui
perpaduan berbagai metode yang diterapkan dalam pembelajaran kali ini maka
dapat dikatakan sebagai metode collaborative learning. Siswa secara
mandiri akan menemukan definisi konsep dalam materi yang sedang diajarkan. Pada
dasarnya yang menjadi kunci utama dalam pembelajaran active learning dan
kooperatif learning terletak pada gurunya. Sejauh mana guru tersebut
mampu mengelola kelas dan mampu mempengaruhi siswa.
Saatnya kami
menulis dan berbagi pengalaman bagaimanakah menyusun dan melaksanan micro
teaching. Secara simpel, Micro Teaching itu suatu wadah atau
cara untuk melatih keterampilan mengajar calon pendidik melalui kegiatan
belajar mengajar yang lebih sederhana dan singkat. Dengan waktu yang tersedia antara
10 sampai 15 menit, maka dapat
dilakukan langkah-langkah berikut ini.
Langkah-langkah sebelum micro teaching
:
- Siapkan materi yang akan lu tampilkan jauh jauh hari. Sebaiknya pilih materi yang membahas satu pokok bahasan.contoh : pelajaran matematika mengenai bangun ruang. Yang lu bahas sebaiknya salah satu dari bangun ruang seperti kubus, bukan materi bangun ruangnya.*bangun ruang banyak bok, 1 sks juga gak cukup
- Buat intisari/ garis besarnya apa saja yang akan ditampilkan. *point plus jika menampilkan sesuatu yang baru yang tidak diketahui audience dan pastinya harus dikuasai dan bisa menjawab jika ada pertanyaan
- Cari refrensi dari sumber-sumber terpercaya. Siapin juga contoh-sontoh soal/ permasalahan beserta solusi. jawabannya
- Siapkan alat-alat pendukung pengajaran jika diperlukan. *biasanya untuk pembahasan matematika, biologi, kimia, atau fisika
- Susun kata-kata dari intisari dan refrensi yang ada. *sebaiknya pilih kata-kata yang tidak menjebak atau menyudutkan lu sendiri saat micro teaching
- Berlatih itu perlu, jangan modal nekat bok. Ntar modar waktu hari H.
- Yang satu ini juga gak kalah penting, sangat mempengaruhi mood, khususnya bagi cewek cewek kece. Siapkan busana terbak yang ingin digunakan seminggu sebelum hari H. Rempong juga kan kalau hari H coba baju sana sini gk ada yang cucok dan akhirnya bad mood.
Langkah-langkah saat tampil :
- Berdoa dan atur nafas dan positif thingking kalau lu pasti bisa *jika lu masih gugup, lu bisa lihat contekan lu sebentar. lihat garis-garis besarnya atau kata kuncinya saja
- Pastiin semua yang lu butuhin ada dan lengkap *spidol buat jaga-jaga kalau spidol yang disedian gak bisa digunain dan alat-alat pendukung materi yang dibutuhkan.
- Salam pembuka. Basa basi sebentar seolah-olah sudah pertemuan ke dua atau tiga menerukan materi sebelumnya *ini juga bisa mengurangi sedikit ketegangan
- Paparkan materi *ingat untuk tetap rilex, jangan sampai mengeluarkan kata-kata yang malah menjebak lu sendiri
- Berikan contoh soal/ permasalahan dan penyelesaiannya *lalu berikan satu atau dua pertanyaan saja kepada audience. Supaya ada feed back
- Berikan kesemptan audience untuk bertanya *1 atau 2 pertanyaan cukup. jika waktu masih cukup bisa lebih. sesuaikan kondisi dan waktu.
- Berikan soal/ masalah untuk diselesaikan audience baik secara individu ataupun kelompok *beri batas waktu
- Terakhir berikan tugas rumah dan berikan kata-kata semangat dalam belajar dan menggapai cita-cita kepada audience.
Posting Komentar