Umat Islam berkemajuan dapat dilihat dari berbagai aspek.
Sumbangsih perkembangan ilmu pengetahuan tentu menjadi sumber utama. Sebagai umat
yang berpedoman pada Al-Quran yang diyakini sebagai sumber pengetahuan,
kebenaran, dan diyakini sebagai satu-satunya wahyu tuhan yang tiada duanya. Membacanya
dinilai pahala, mendengarnya dinilai pahala, lebih-lebih menghafalnya, apalagi
memahami dan mengamalkan.
Umat Islam pun bahkan memperlombakan membaca Quran dengan
nada indah, memperlombakan daya ingatan ayat-ayatnya, memperlombakan tafsir
pemahamannya, dan semuanya itu demi keagungan dan kemulian yang dimiliki kitab
al-Quran. Sebuah kitab yang paling terjaga keorisinilannya tak mampu saya tulis
berbagai kelebihan dalam narasi pagi kali ini. Sebuah kitab sumber kebenaran
ini mengajari tentang bagaiamanakah hidup dan mati manusia dikisahkan.
Umat Islam dianjurkan untuk membaca, memahami, dan
mengamalkan isi yang terkandaung di dalamnya. Dari sekian umat manusia yang
meyakini al-Quran sebagai pedoman hidupnya, berapa persenkah yang sudah
mengaji? Dari sekian banyak yang mengaji berapa persenkah yang memahami? Dari
sekian yang memahami berapakah yang mampu mengamalkan?
Jika itu semua sudah terlaksana, sebisa mungkin kita tidak
lupa membaca koran. Koran yang dimaksud bukan sekedar koran kertas yang
tercetak dan terjual dijalanan. Melainkan koran kehidupan, berupa berita
kemanusian, kabar realita yang terbaru, pengetahuan-pengetahuan baru, dan
segala perkembangan yang membuat umat ini maju dan berkembang. Dari koran yang
beredar kita akan membaca situasi sosial negara dan dunia, kita akan membaca
perbagai problem sosial, agama, pendidikan, ekonomi, dan iptek. Kita juga akan
menambah berbagai wawasan dan pengalaman baru.
Quran sebagai sumber kebenaran dijadikan sebagai acuan
utama memadukan dengan apa yang kita baca dari koran. Dengan apa yang terjadi
dalam perkemangan kehidupan. Dengan pengetahun-pengetahuan yang baru. Bagaiamanakah
kita bisa memadukan dan menafsirkan Quran dalam konteks saat ini. Sampai
manakah ngaji dan pengamalan Quran kita setelah kita kaitkan dengan fenomena
dan problema kehidupan saat ini. Sudahkah kita mengaji?
Posting Komentar