Bagaimanapun juga untuk keluar dari jabatan mahasiswa
secara formal perlu mengikuti aturan-aturan yang telah dibuat oleh pihak
Perguruan Tinggi. Mahasiswa harus menjalani tugas dan tanggung jawab tahap demi
tahap setiap semester. Dan yang menjadi tugas dan tanggung jawab terakhir
mahasiswa untuk melepas gelar strata satunya harus mampu membuat karya tulis
ilmiah yang berupa skripsi. Karya tulis ini menjadi satu hal yang tidak boleh
tidak harus dikerjakan mahasiswa untuk menentukan bahwa dirinya layak keluar
dengan hormat dari kampus tempat mahasiswa kuliah.
Banyak mahasiswa melewati masa yang satu ini dengan
beranika ragam bentuknya. Menulis karya tulis berupa skripsi seakan-akan
menjadi beban berkepanjangan bagi seorang mahasiswa yang bergelar sarjana. Karena
banyak mahasiswa yang gagal melewati proses yang satu ini sehingga akhirnya
keluar dari kampus secara illegal. Tugas skripsi ini menjadi final penentu di
semester akhir untuk mendapatkan gelar sarajana strata satu dibidang jurusan
masing-masing. Karena hal ini dianggap hanya sebuah tugas formalitas, banyak
mahasiswa melakukannya dengan formalitas juga.
Dianggap sebuah formalitas karena memang faktanya
hasil-hasil penulisan skripsi mahasiswa menjadi hiasan rak buku perpustakaan.
Sudah ribuan bahkan jutaan bahkan miliaran mahasiswa se Indonesia bahkan se
dunia yang telah melewati masa menulis tugas akhir salah satunya Skripsi. Tapi
sejauh mana dan seberapa banyak hasil penelitian itu diakui umat dan
masyarakat. Tentu hanya sekian persen yang benar-benar melakukan penelitian
dengan benar dan menulisnya dengan benar pula. Dan dari sekian persen itu pula
hanya beberapa saja yang bisa bermanfaat untuk kehidupan manusia.
Tapi bagi saya menulis skripsi menjadi pengalaman berarti
bagi setiap mahasiswa yang sama sekali belum bergelut dengan dunia tulis
menulis. Dan bagi sebagian mahasiswa yang sudah aktif dalam dunia tulis
menulis, menyusun skripsi sesuatu hal yang biasa bahkan tingkat beban dalam
pikirannya rendah. pada dasarnya tugas ini melatih sabar dan tabah mahasiswa
jika ingin keluar kampus dengan hormat. Sebagian dosen pun berkata bahwa tugas
akhir bukan lebih kepada hasil skripsinya tapi proses penelitian dan
penulisannya. Sejauhmana dapat mengambil pengalaman dan pengetahuan baru dalam
berproses.
Maka dengan adanya pernyataan itu pun, seorang dosen
pembimbing saya memberikan tips untuk memulai menulis skripsi dengan sembilan
pertanyaan. Beliau memberikan kontrak bimbingan layaknya kontrak kuliah yang
harus disepakati antara mahasiswa dan pembimbing. Di samping itu beliau terus
memberikan motivasi semangat untuk bisa berproses dengan baik. Dengan
motivasi dan dorongan semangat yang
beliau suguhkan pada saya dan teman-teman membuat pertemuan itu lebih bermakna
untuk pertemuan-pertemuan berikutnya.
Beliau lebih menekankan pada pemahaman kita secara
teoritis terlebih dahulu. Hal ini dimaksudkan untuk memudahkan kita melakukan
penelitian dan penulisan. Pendidikan yang beliau transfer ke saya dapat saya rasakan
manfaatnya. Bahwa pemahaman menjadi modal utama dalam melakukan apapun. Disebutkan
juga sebaik-baik amal ialah yang didasari atas ilmu pengetahuan. Sehingga setiap
langkah dalam penyusunan skripsi bersama beliau perlu disiapkan secara matang
secara pemahaman konsep.
Barangkali pertanyaan-pertanyaan itu berguna untuk
teman-teman yang mau memulai menyusun skripsinya maka saya tulis dalam tulisan
ini. Pertanyaan-pertanyaan itu diantaranya:
- Apa sebenarnya penelitian itu?
- Ada berapa jenis atau macam penelitian, dan apa tujuan dan cirinya dari setiap jenis penelitian itu?
- Apa yang dimaksud dengan latar belakang masalah?
- Apakah masalah penelitian itu?
- Apa hubungan antara rumusan masalah dengan kesimpulan?
- Apa maksud dari kajian kepustakaan?
- Apa bedanya teknik pengumpulan data dan instumen pengumpulan data?
- Apa yang membedakan penelitian kualitatif dan kuantitatif?
- Apa yang dimaksud hipotesis statistik?
Sembilan pertanyaan ini menjadi pasword untuk memulai
bimbingan dengan beliau. Sejauh ini saya pun masih banyak keraguan atas
pemahaman saya dari sembilan pertanyaan itu. Akan tetapi pengalaman kuliah di
metodologi penelitian nantinya akan menjadi ulasan saya. Wallahu a’lam
Posting Komentar