foto:annida-online.com
Ada yang bilang bahwa hidup ini
tidaklah se-simple yang dipikirkan. Kapan kita harus begini, kapan harus
begitu? belum lagi tuntutan-tuntutan yang datang silih berganti. satu belum
selesai, yang lain telah menanti. Berapa banyak dari kita yang menyadari bahwa
sebenarnya kita ini melakukan kegiatan atas keinginan diri kita sendirikah?
atau sebenarnya atas keinginan-keinginan orang lain yang secara tidak langsung
atau pun langsung mempengaruhi apa yang kita jalani selama ini.
Ada yang salahkah dengan kenyataan di
atas? Apakah kita akan membiarkan hidup kita diatur oleh
keinginan-keinginan orang lain? Kapan kita belajar untuk menjadi diri sendiri
yang dapat berkembang sesuai keinginan kita sendiri? tulisan ini bukan
berarti ingin memprovokasi kita bahwa kita harus menentang semua yang ada
selama ini yang kita jalani, tapi justru untuk mengingatkan kita kembali,
seberapa besar kita menyempatkan waktu kita untuk merenung dan bertanggung
jawab hanya kepada diri kita sendiri, tanpa disibukan oleh kegiatan-kegiatan
yang sebenarnya diinginkan oleh orang lain, bukan diri kita pribadi.
Banyak orang yang akhirnya tidak pernah
tahu, kenapa hidup mereka selalu dituntut untuk menuruti kemauan orang lain,
bahkan orang terdekatnya dan kenapa mereka tidak bisa menjadi diri sendiri?
Seandainya pun mereka ingin berubah, mereka selalu dihadang oleh
hambatan-hambatan yang sering kali menyita pikiran. Bagaimana tidak, apalagi
kalau hambatan tersebut berasal dari orang terdekat kita. Akhirnya keputusan
yang diambil hanya menuruti kemauan mereka, yang sering kali tidak sesuai
dengan keinginan terdalam dari hati kita.
Tapi tahukah kita bahwa hidup ini
sebuah pilihan. Kitalah yang memilih untuk tetap mengikuti kemauan orang lain.
Kita pulalah yang secara langsung menginginkan hati dan pikiran kita terkuras
demi orang lain. Kita bisa membiarkan mereka mempunyai tuntutan-tuntutan
terhadap diri kita, tanpa kita pribadi tahu mereka pun akan melakukan hal yang
sama seperti kita? Atau kita bisa memilih agar mereka tidak mengendalikan diri
kita, tapi kitalah yang mengendalikan diri kita pribadi, diri manusia
seutuhnya, terlepas dari belenggu-belenggu tuntutan yang selalu saja menghadang
demi perkembangan kepribadian kita.
Namun patut diingat, kita juga
merupakan makhluk sosial, yang tidak akan pernah bisa untuk terlepas dari
lingkungan sosial kita. Jangan bermimpi untuk selalu berdiri sendiri, tanpa
bantuan orang lain, itu sama saja mengasingkan diri dan menjadi orang yang
tidak peduli terhadap lingkungannya.
Hal terbaik yang bisa kita lakukan
adalah kita harus mengetahui sejauh mana kita dapat mengendalikan lingkungan
kita, jangan sampai justru kita yang dipengaruhi oleh lingkungan sekitar kita.
Kita harus tau prioritas mana yang bisa kita ambil dan akibatnya dari keputusan
tersebut. Hidup ini adalah sebuah pilihan. Kitalah harusnya yang menentukan
panggung sandiwara dunia yang kita lakoni, karena kitalah sutradara bagi
kehidupan kita sendiri, bukan orang lain!!!.
Sekali lagi ambilah sikap yang paling
baik menurut kalian, dan pikirkan kembali secara jangka pendek dan jangka
panjang akibat dari pilihan-pilihan yang kita buat. Dan ingat, apa pun itu
selalu ada resiko dan tanggung jawab yang menyertainya.
by: “iin squall” (iinsquall.wordpress.com)
+ komentar + 1 komentar
apa sih cong...
Posting Komentar