sumber gambar :The NoteBlog
Liburan kali ini saya mencoba
untuk menghatamkan beberapa buku yang sebelumnya tidak pernah sampai tuntas
untuk selesai satu buku. Kita tentu sadar bahwa implikasi dari malas belajar
adalah kebodohan. Tapi bukankah belajar itu melelahkan? Ya, semua juga akan
mengatakan hal yang sama. Tidak ada kegiatan belajar yang tidak melalui kondisi
lelah. Saya sendiri selalu dihinggapi rasa lelah ketika belajar. Itulah
sebabnya saya selalu merasa menderita dengan kebodohan saya sendiri. Orang
mungkin biasa mengatakan saya pintar, namun sebenarnya saya ini bodoh.
Belajar melelahkan. Tidak ada
proses belajar yang dapat dilalui dengan mudah apalagi instan. Bahkan untuk hal
yang mudah sekalipun tentu akan sulit dipahami. Mudah tidaknya sebuah
permasalahan tergantung kemampuan orang untuk memahami hal tersebut. Makanya
setiap orang punya kecenderung tersendiri dalam memahami sesuatu. Mungkin
kecenderungan tersebut dikenal dengan kecerdasan dan tentunya kecerdasan punya
banyak macam bentuk.
Saya sendiri merasa tingkat
kecerdasan saya masih rendah. Atau bahkan sampai saat ini saya belum mengerti
jenis kecerdasan yang saya miliki. Saya sering menyebut teori multiple intelligences, tetapi
saya sendiri belum tau jelas jenis kecerdasan yang saya punya. Jelas sekali
kekurangan saya ini dan alhamdulillah saya masih paham bahwa saya sebenarnya
tidak tau. Setidaknya saya tidak hidup dalam kebodohan permanen.
Oke, kembali ke urusan belajar
dan bodoh. Ada benarnya jika dulu orang tua sering mengingatkan untuk rajin
belajar biar pintar. Kalau tidak belajar nanti akan bodoh. Sayangnya dulu saya
menganggap bahwa belajar hanya sebatas mengerjakan PR dan soal dalam buku. Saya
tidak belajar untuk hal yang lebih universal. Makanya saya menjadi manusia
berpikir lokal dan bertindak global. Sempit pemikiran dan lebih banyak
bertindak tanpa pertimbangan baik. Saya rasa bukan hanya saya sendiri saja yang
menganggap belajar itu sebatas urusan sekolah. Ini sebuah kelemahan yang saya
rasakan.
Ada juga orang yang mengatakan,
semakin banyak hal yang kita pelajari maka semakin mengerti bahwa kita tidak
tahu apa-apa. Terkadang saya setuju dengan pernyataan itu. Semakin saya belajar
tentang suatu hal, ternyata semakin saya tidak mengerti hal itu. Rasanya
tulisan ini hanya berisi kegalauan saya sendiri. Setidaknya saya menuliskan
sedikit tentang perasaan saya setelah melihat gambar berisi quote dari Imam
Syafi’i yang berbunyi“Anakku jika kau tak sanggup menahan lelah karena
belajar, kamu harus sanggup menahan derita karena kebodohan”. Hati ini
tertohok rasanya. Semoga besok saya bisa lebih semangat lagi untuk belajar dan
konsisten membaca buku.
Posting Komentar