Manusia
diciptakan Tuhan tidak ada yang sama, bahkan yang lahir kembar dari rahim yang
sama pun pasti memiliki perbedaan. Apakah itu di warna kulit, sifat dan yang
lainnya. Namun Dalam kehidupan kita sehari-hari, ada-ada saja manusia yang
menghakimi sesamanya. Ada saja yang mengejek dan membeda-bedakan sesama
manusia.
Memang,
dalam kenyataannya tidak semua orang memiliki sikap seperti itu terhadap orang
lain. Ada yang dengan tangan terbuka menerima keberadaan orang lain tanpa
memandang kondisi phisik seseorang apakah cacat atau tidak. Namun kebanyakan
Manusia memang sering membeda-bedakan manusia, manusia biasanya mau bergaul
hanya dengan manusia yang sama derajatnya.
Kebanyakan
manusia merasa jijik untuk bergaul atau berinteraksi dengan manusia yang
derajatnya ada di bawahnya. Dan ketika dia harus berhadapan dengan manusia yang
derajatnya berada di bawahnya, maka dia akan memperlakukannya tidak seperti
sedang berhadapan dengan manusia, dia memperlakukannya seolah-olah barang mati
yang tidak berharga dan tidak mempunyai harga diri dan perasaan.
Merujuk
pada Negara kita yang menjunjung tinggi musyawarah dan mufakat dalam
pengambilan keputusan, menghargai keberagaman dalam bingkai Bhinneka Tunggal
Ika "Berbeda-beda tetapi tetap satu". Perbedaan yang ada di negara
kita menjadikan segala sesuatu penuh warna. Seperti falsafah warna, ada merah,
putih, hitam, hijau, kuning serta warna lainnya. Kalau hanya warna putih atau
hitam yang ada dimuka bumi ini seperti apa rasanya.
Manusia
yang mendiami bumi ini juga memiliki agama dan kepercayaan yang berbeda-beda.
Itu semua membuat segala sesuatu menjadi lebih indah. Perbedaan itu indah. Ada
baiknya sebagai sesama manusia, hendaklah Menghargai keberagaman kita lakoni
tidak hanya pada hari-hari tertentu saja. Pentingnya menghargai keberagaman
sebenarnya harus ditanamkan sejak dini agar kelak anak-anak kita sebagai
penerus bangsa ini tetap memiliki kepedulian dan kepekaan dalam membina
kerukunan dan menghargai indahnya keberagaman.
Banyaknya
isu-isu SARA yang terjadi akhir-akhir Ini yang sering membuat kita lupa untuk
tetap menghargai keberagaman. Kita terlalu menciptakan pengotak-kotakan dan
membedakan seseorang berdasarkan beberapa hal. Untuk itulah Perbedaan jangan
dijadikan alat pemecah indahnya keberagaman. Jadikan perbedaan sebagai alat
pemersatu yang bisa saling menguatkan dan tidak memandang seseorang berdasarkan
latar belakang, suku, agama atau golongan.
Mari
memegang teguh tentang indahnya perbedaan. Karena, tanpa perbedaan kita akan
kesulitan dalam memilah-milah mana yang benar dan mana yang salah. Mengasihi
sesama tanpa memandang latar belakang akan menjadikan kita bermanfaat bagi
semua orang. Wallahu a’lam bisshowab.
Posting Komentar