Menulis dengan konsisten bagi banyak orang sudah merupakan
sebuah perjuangan yang berat. Bukan karens ketidak mampuan untuk menemukan ide
menulis tetapi terlebih pada tidak mampu memanage waktu, karena berbagai
alasan..
Alasan yang paling mengedepan adalah karena kesibukan hidup
dalam berpacu meraih rejeki. Yang tentu merupakan yang pertama dalam urutan
prioritas dalam keseharianya Hal ini tentu merupakan sesuatu yang sangat
wajar,mengingat sebagian besar orang menulis adalah semata mata karena
hobbi.Dan ingin mengisi waktu waktu lowong dengan aktivitas yang positif,
diantaranya adalah menulis.
Menulis Adalah Proses Pembelajaran Diri
Sedangkan bagi yang menjadikan kegiatan menulis menjadi
bagian dari proses pembelajaran diri untuk meningkatkan mutu dan konten dari
tulisannya..akan mempertahankan konsistensi dalam menulis.
Konsisten dalam
keartian menulis secara berkesinabungan, baik seminggu sekali atau lebih Bisa
hari apa saja.yang penting konsistensi menulis setiap minggu terpenuhi.Bisa
jsdi satu tulisan dan dilain minggu mungkin saja 4 atau 4 artikel terpublished.
Menulis adalah Kebutuhan Jiwa
Menulis adalah Kebutuhan Jiwa
Selain dari yang
menulis hanya karena sebatas hobbi dan merupakan proses pembelajaran diri, ada
juga orang menulis.karena baginya menulis bukan hanya sebatas hobbi atau proses
belajar menulis.tetapi sekaligus merupakan terapi jiwa Bagi tipe ini.menulis
adalah sebuah kebutuhan.Sehingga menulis tidak hanya sekedar konsisten.tetapi
sekaligus persisten.
One day one article
atau one day two article diterapkan secara konsistensi dan persistensi. Setiap
hari tidak ada hari yang berlalu tanpa terpostingnya minimal sebuah
tulisan.Yang tentu bukan hasil astul atau asal tulis untuk memenuhi target
diri.melainkan tetap konsisten dalam setiap tulisan Mengenai apakah tulisan
tersebut menarik.masuk di highlight atau trending article.sudah berada diluar
jangkauan penulis. Silakan simak tulisan karya dari kalangan intelektual, belum
tentu diminati pembaca. Ibarat makanan. hidangan mewah belum tentu paling
banyak penyukanya.
Halangan Yang Dihadapi
Halangan Yang Dihadapi
Setiap keputusan yang
diambil ,selalu menghadirkan dua hal ,yakni tantangan dan resiko. Tantangan
tidak selalu mudah diatasi,khususnya dalam menerapkan menulis secara konsisten
dan persisten. Antara lain ,karena berbagai kesibukan, sehingga tidak jarang,
dimalam hari baru ada waktu untuk menulis dengan santai dirumah. Bilah hal ini
tidak disiasati dengan cermat,maka mustahil , niat awal dapat terlaksana dengan
baik. Makanya harus siap diri,untuk meneteng Laptop dikala berpergian jauh.
Dalam perjalanan
mengisi waktu dengan menuls. dan ketika ada waktu lowong, senantiasa mempersiapkan
artikel cadangan, minimal satu artikel, Sehingga dikala "emergency"
maka artikel cadangan inilah yang diposting. Bahkan ketika ada saatnya dimana
signal tidak ada, maka Hp harus dapat dimanfaatkan untuk mengetik dan
memposting artikel, walaupun jelas hasilnya , jauh daripada yang diharapkan,
Tapi setidaknya, konsistensi dan persistensi sudah terpenuhi.
Memperbaiki mutu dan Konten tulisan kita
Memperbaiki mutu dan Konten tulisan kita
untuk memperbaiki
mutu dan konten tulisan kita, tentu perlu sebanyak mungkin membaca tulisan
orang lain yang beragam. Dalam hal menulis,kita tidak dapat berpedoman pada
siapa yang menulis, Karena seperti yang sudah disinggung dialinea sebelumnya,
bagus tidaknya sebuah tulisan ,bukan tergantung kepada titel penulisnya, Bisa
saja seorang profesor, tulisannya terlalu rumit untuk dipahami,sehingga menjadi
tidak menarik Kesimpulannya ,kita tidak dapat menilai sebuah tulisan dari latar
belakang sosial seseorang karena bukan merupakan faktor penentu.
Kita harus mau
membuka diri untuk selalu belajar, tapi tidak harus meniru gaya orang lain
dalam menulis, Prinsip kebebasan diri dalam menulis ,hendaknya tetap
dipertahankan. Bagi diri saya pribadi, menulis adalah kebutuhan. Walaupun
hasilnya masih jauh dari disebut sebuah tulisan yang bermutu. Tapi setidaknya
ada manfaat yang dapat dipetik orang banyak.
Posting Komentar