Wisuda
adalah moment yang sangat dinanti-nanti oleh seseorang setelah perjuangan
panjang menjalani studinya sebagai mahasiswa/mahasiswi. Moment yang pada hari
itu kuncir toga dipindahkan dari kiri ke kanan. Moment yang pada hari itu semua
rasa menjadi satu. Antara tangis dan tawa melebur.
Tangis
haru kebahagiaan, tawa riang kegembiraan. Wisuda juga adalah moment yang sangat
ditunggu-tunggu oleh para orangtua setelah bertahun-tahun dihiasi dengan
pengorbanan dan doa panjang pengharapan agar sang anak menjadi seorang yang
berhasil. Dan pada hari itu seorang anak berhasil mengukir senyum kebanggaan di
wajah orangtuanya, dan membuat orangtua merasa bahwa perjuangan mereka
terbayarkan.
Moment
yang setelah hari itu orangtua dengan bangga memajang foto wisuda anaknya di
dinding ruang tamu dan mengatakan kepada kerabat yang datang bahwa “anakku
sudah sarjana”. Wisuda adalah salah satu cara Allah untuk menjawab doa-doa
hambaNya.
Wisuda.
Tapi wisuda bukanlah akhir, ini adalah awal dari perjuangan panjang untuk
menjalani kehidupan yang sesungguhnya. Banyak sekali tantangan hidup yang harus
dihadapi dengan pundak yang kuat. Iya, pundak terasa makin berat dengan tanggung
jawab akademik yang dipikul dan bisikan dari hati bahwa “aku harus bermanfaat
bagi orang disekelilingku”. Wisuda itu ternyata “sesuatu”. Sungguh.
Wisuda
adalah tentang sebuah kata “bahagia”. Bahagia adalah ketika kita bahagia lalu
kita memiliki orang-orang sebagai tempat untuk kita berbagi kebahagiaan itu. Ya,
saat kita dapat membaginya dengan orang lain. Bahagia itu sungguh sederhana.
“Teriring doa bahagia, semoga setelah ini senantiasa Allah tambahkan
keberkahan sepanjang jalan perjuangan.
Satu fase telah terlewati, tetap istiqomah meniti.
Selamat dan sukses.
Rindu saat kita berlembut hati bersama”
Posting Komentar