Pahlawan Sana Daja
oleh : misbahuddin
oleh : misbahuddin
Desa kecil di kota Pamekasan
yang berjarak sekitar 30 Km dengan waktu perjalanan berkisar 0,55 jam tepat
dipojok utara kabupaten. Sana Daja merupakan bagian dari utara sana laok dan
sana tenga. Lalu dimanakah sana bere' dan timur? Pertanyaan itu hanya sebuah
lelucon saja karena tidak ada jawabannya. Jawaban coba-coba adalah salah
satunya. Dalam matematikanya trial and error. Karena memang kata
"sana" dikeluarkan pertama kali tepat diposisi sebelah timur dan
sebelah barat dari ketiga desa itu. Posisi si penunjuk tersebut sudah mempunyai
nama terlebih dahulu. Sehingga seorang petuah dari daerah "sana"
perlu memperoleh bantuan kepada daerah tetangga sebelah memberikan nama yang
pas. Lebarnya wilayah sana tidak mungkin bisa dialokasikan dalam satu
pemerintahan desa. Ahirnya dipecah menjadi sana daja, sana tengah, dan sana
laok.
Kalau desa itu disebut sebagai
desa pendidikan, perindustrian, dan segala macam sebutan sesuka anda tidak ada
masalah. Karena sebutan-sebutan itu bernilai positif. Tapi jika desa sana daja
disebut sebagai desa konflik, desa yang masyarakatnya pecah belah, tentu ada
yang menerima dan yang tidak menerima. Namun yang namanya sebuah wilayah
apalagi dalam konteks desa, nilai negatif jauh lebih kecil dari pada
positifnya. Kalau dalam skala perbandingan 2:8. 2=negatif, 8=positif. Orang
luar menilai desa sana tidak lebih dari sebuah masyarakat yang alim, tawadu'.
dan pekerja keras. Jadi sangatlah mustahil di desa itu terdapat konflik, dan
perpecahan.
Lalu kemudian jika hal-hal itu
masih terjadi dalam zaman yang saat ini kita jalani, maka rusaklah anggapan
yang tadinya baik menjadi buruk, yang tadinya alim menjadi awam. Bagaimana cara
mempertahankan nilai-nilai yang ada itu tetap bisa kita aplikasikan, tiada lain
adalah pemuda desa. Pemuda merupakan cermin dari setiap daerah baik pria atau
wanita, karena ditangan pemudalah keunikan dan keindahan lingkungan terbentuk.
Saat ini rata-rata pemuda sana daja sudah mulai berjuang mencari hidup diluar
baik melaui pendidikan atau cara dirinya menjalani hidup terbaiknya. Walaupun
masih ada yang menetap diri karena ada keterbatasan yang belum mendapatkan
peluang bebas.
Banyak PR yang masih tertinggal
disana, mulai dari kerukunan, keharmonisan rumah tangga, dan keprihatinan
terhadap pendidikan yang saat ini sudah mulai sedikit berkurang. Tak banyak
memang, orang tua rela menyekolahkan anaknya dengan biaya besar karena walaupun
yang sebenarnya mampu mereka mempunyai alasan yang nyata yaitu "tidak
punya", disisi lain ada yang "punya biaya" tapi juga punya
alasan "ngapain sekolah jauh kesana dan kemari, toh ahirnya nguli".
Ngapain ngeluarin biaya mahal-mahal toh masih ngutang" Carilah yang
pasti-pasti saja. Dia itu lulusan pondok tapi ya begitu nasibnya, dia itu
lulusan kuliah jauh-jauh tapi ya begiitu orang tuanya.
Lalu sebagai pemuda desa yang
sudah punya jatah berada dibangku pendidikan saat ini, sangatlah perlu untuk
menggali keilmuan kita untuk menjadi orang di akui keilmuannya. Karena mindset
itu lahir karena adanya fakta yang memang benar terjadi di masyarakat. Opini
pun selalu terbit setelah fakta dan realita tampak pada mata kita.
Tidak apalah, karena itu suatu
kewajaran untuk saat ini, biarpun mereka berkata seperti itu, mereka itu
pejuang dan pahlawan. Walaupun mereka dulu tidak mencicipi dunia pendidkan
sejauh kita saat ini, dia menjadi pahlawan karena telah melahirkan kita,
mendidik kita, dan menyekolahkan kita. Lalu apa tugas kita saat ini, yang
terpenting kita orang berguna, bermanfaat, tidak menjadi sampah yang tiada
gunanya dimasyarakat. Dengan berbagai cara yang bisa kita berikan dan
memberikan kepuasan terhadap mereka mungkin itu bagian dari keberhasilan nanti.
Pemuda sebagai penerus
perjuangan yang telah tertanam, jangan sampai kita kotori kerena satu ulah yang
menyakitkan. Minimal kita tidak bertingkah laku jelek, jika kita tidak bisa
berlaku baik. Kalau sukses saat ini di sana daja adalah ukuran materi, lama
kelamaan itu akan punah jika perkembangan pendidikan semakin baik. Membangun
pendidikan yang baik itu adalah tugas utama kita, agar semuanya bisa berada di
bangku yang sama yaitu pendidikan. Maka tiada lain salah banyak diantara kita
nantinya lahir sebagai orang nomer satu di kota, daerah, bahkan negara.
Selamat berjuang pemuda desa.
Posting Komentar