Oleh: Misbahuddin
Datangnya bulan romadhan disambut dengan segala macam ucapan. Dan tentu kepergiaannya nanti akan menyisakan banyak kesedihan. Padahal yang dilakukan bukan berlibur dan jalan-jalan, tapi menyambutnya dengan penuh bahagia.
Jika terpikir secara kasat mata justru orang tidak akan bahagia jika dilarang makan dan minum dan larangan nafsu-nafsu yang lain pada siang hari serta malamnya harus terawih dan tadarus dan amalan-amalan yang lain. Tapi tidak dengan bulan romadhan. Dua bulan sebelum kedatangannya pun sudah ditunggu-tunggu.
Karena dengan datangnya bulan romadhan ini Umat Islam yang beriman berkesempatan untuk mengembalikan fitrahnya sebagai mahluk yang dilahirkan secara fitrah. Dan hal ini hanya bisa didapat pada bulan romadhan.
Betapa menariknya, kebiasaan sarapan, makan siang, dan makan-makan yang lainnya harus jeda selama sebulan. Yang biasanya siang hari haus langsung beli jus dingin, yang biasanya pagi menjelang siang lapar pergi ke warung harus menahan sejenak selama bulan romadhan.
Akan tetapi dibalik itu semua ada banyak kebiasaan yang juga berubah pada waktu malam. Yang biasanya masjid sepi dengan sholat isya berjamaah, dengan adanya bulan romadhan masjid menjadi semarak. Yang biasanya jarang makan berkumpul bersama keluarga, dengan adanya momentum buka puasa dan sahur akhirnya mau tidak mau tidak nyaman jika menyendiri. Serta banyak hal-hal unik lainnya.
Dengan begitu bulan romadhan ini menjadi bulan pemersatu. Bulan perubahan. Serta pembangun semangat religius. Semoga kita semua dapat menjadikan diri ini lebih baik, terutama setelah romadhan pergi meninggalkan kita. Wallahu a'lam
Malang, 2 Romadhan 1439 H
Posting Komentar