Oleh: Misbahuddin
Apa yang sebenarnya terbesit dalam pikiran kita tentang waktu. Apakah situasi alam seperti siang, malam ataukah pagi. Atau mungkin berputarnya jam dinding dari jam ke jam dan dari menit ke menit.
Sehingga banyak dari kita berkata, jangan sia-siakan waktumu. Atau ada kalimat lain, pergunakan waktumu sebaik mungkin. Kalau dari dua kalimat ini, kira-kira apa itu waktu.
Apakah sudah ada yang sudah bisa mendefinisikan. Apa mungkin keterangan hari, pekan, atau bulan atau mungkin tahun. Siapapun boleh mendefinisikannya sesuai apa yang dipahaminya.
Dari beberapa kata yang disebut di muka yang sering disebut oleh kebanyakan orang itu termasuk dari sekian contoh yang menunjukkan adanya keterangan dari waktu itu sendiri. Kalau kita pernah belajar bahasa Indonesia, kita akan mengetahui mana perbedaan keterangan tempat dan mana keterangan waktu.
Hanya saja jika yang terdapat pada kalimat hikmah sebagaimana "gunakan waktumu sebaik mungkin" di sini tidak akan menemukan keterangan jamnya, harinya, dan kapan menggunakan waktu sebaik mungkin itu. Begitu pun dengan jangan sia-siakan waktumu.
Barangkali yang dimaksud dari dua kalimat tersebut tentang dari sekian waktu yang ada sangatlah disayangkan jika kita beraktifitas pada hal-hal yang tidak bermanfaat. Sangatlah tidak beruntung orang-orang yang menggunakan waktunya dengan aktifitas yang baik. Barangkali maksudnya seperti itu.
Maka saya pun jadi terpikirkan, bahwa waktu bagi saya adalah semenjak kita terbentuk dalam rahim, sampai kemudian nafas kita dicabut oleh yang maha kuasa.
Wallahu alam bisshowab.
Malang, 11-04-2018
Posting Komentar