Oleh: Misbahuddin
Pagi ini kututuliskan beberapa bait indah untukmu di sana. Yang mungkin bait ini tidak penting bagi siapapun. Karena banyak makna yang tersirat mengandung filosofi tentang kita.
Kita dilahirkan di daerah yang berbeda bahasa. Berbeda budaya dan juga adat istiadat. Perbedaan yang mengindahkan kita menjadi satu rasa. Sebuah rasa yang tercipta dari tiada menjadi ada. Hanya sang penguasa alam dan seisinya yang mengetahuinya.
Perbedaan itu tidak akan pernah sama. Dan persamaan itu bisa jadi suatu saat akan berbeda. Mengindahkan perbedaan dimulai dari merawat apa yang sama. Sehingga akhirnya, perbedaan itu saling terisi dengan sendirinya.
Budaya dan bahasa kita memang beda. Tradisi dan bahkan pikiran-pikiran sering berbeda. Tapi kepercayaan kita sama, tujuan hidup kita sama, bahkan rasa yang kita miliki sama. Maka dari persamaan inilah yang menguatkan perbedaan bahasa dan budaya yang ada.
Rasa akan mengubah segalanya. Rasa apakah itu? Hanya yang merasa yang tahu. Sesuatu yang tidak indah akan menjadi indah begitu pun sebaliknya. Dengan rasa senang pun menjadi tidak senang. Tinggal kita pilih apakah kita ada di rasa kasih sayang atau benci.
Kita sudah memilih satu rasa yang sama yaitu kasih sayang. Tentu, rasa ini akan kadaluarsa jika tidak mampu dikendalikan dengan baik. Dan juga akan juga menjadi awet jika mampu dikendalikan dengan bijaksana.
Caranya, dengan banyak membaca kejadian di sekitar kita dari apa yang kita lihat. Mencari solusi penyelesaian dari setiap masalah yang ada dengan hati lembut dan hati terbuka. Membangun jalan bersama untuk terus bisa dilewati. Dan cara-cara yang baik lainnya. Lebih-lebih tidak lupa untuk saling menguatkan dalam doa.
Tuhan maha adil, tuhan maha bijaksana. Maka jangan khawatir selagi kita bersandar pada Allah yang maha kuasa. Jalan sebentar lagi akan kita temukan bersama.
Malang, Jumat 06-04-2018
Posting Komentar