Oleh: Misbahuddin
Kali ini saya merasakan perbedaan dengan bimbingan di kampus sebelumnya. Perbedaan itu adalah tingkat perjuangan saya. Jika sebelumnya saya berjuang dengan dua arah. Maka kali ini saya berjuang dalam satu arah.
Maksud dari dua arah, karena terdapat dua penyelesaian besar yang menjadi target. Yang pertama sebagai mahasiswa akhir di Kampus UNISMA saya harus menyelesaikan tugas akhir dan yang kedua sebagai mahasiswa semester 6 harus mempersiapkan menyusun proposal untuk tugas akhir ditambah mengikuti kuliah yang sedang ditempuh.
Lain dengan bimbingan saat ini. Hanya fokus pada satu bimbingan saja. Walaupun ada kesibukan lain seperti mengajar, bagi saya tidak menjadi kendala.
Akan tetapi akan selalu ada persamaan dari setiap kali mengikuti bimbingan. Persamaan itu lahir dari setiap proses perjuangan. Yaitu melawan kemalasan, dan membangun kesabaran. Tidak mudah mengatasi dua hal ini. Karena sejatinya, keduanya sama-sama berat.
Dan dalam pengalaman saya, semakin sedikit pekerjaan yang dikerjakan, maka semakin besar peluang untuk santai dan bermalas-malasan. Sebaliknya semakin banyak pekerjaan, atau kesibukan dalam tanda kutip yang bermanfaat, maka akan semakin kuat semangat yang dimiliki.
Menunggu dosen adalah proses belajar karakter diri. Proses yang sebenarnya tidak akan pernah ditemui dalam teks bacaan. Proses yang baik, InsyaAllah akan menemukan hasil yang baik.
Dengan menunggu dosen saat ini, saya dapat memanfaatkan waktu salah satunya menonton sampai selesai dari tayangan ulang Matanajwa via YouTube Najwa Shihab. Karena kebetulan saya menyukai Najwa Shihab dari beberapa tahun lalu. Dan tadi malam belum sempat tayangan langsungnya dari Trans7.
Dan teman terbaik dalam menunggu adalah bacaan yang bermanfaat. Baik dalam buku maipun gadget. Wallahu a'lam.
Malang, 15 Maret 2018
Posting Komentar