Oleh:
Misbahuddin
Ada
banyak pernyataan dari diri kita masing-masing yang muncul dari kita sendiri
ataupun dari orang lain. Terkait penting tidaknya harus berjuang mengabdi
mengajar di Negeri orang. Negeri sendiri saja sangat butuh banyak yang harus
diselesaikan.
Penting
atau tidaknya pernyataan itu kembali pada apa yang menjadi target kita
masing-masing. Pada niat dan kemampuan yang kita punya. Ada banyak orang
belajar, mencari pengetahuan, pengalaman, dan bahkan rejeki dalam jarak yang
jauh. Tentu untuk mengambil banyak hikmah, dan bisa belajar lebih banyak yang
sebelumnya tidak ia ketahui.
Tentu
pernyataan ini sangat relatif untuk ditanggapi. Masing-masing individu punya
kebebasan berpendapat, bertindak dan juga memilih. Saya sangat berterimakasih
pada jajaran relawan kampus UIN Maliki utamanya di linkup program ICP FITK yang
memberikan kebebasan mahasiswanya untuk memilih dimana ia akan melaksanakan
PKL.
Bagi
saya pribadi, sebagai salah satu mahasiswa UIN Maliki Malang yang menjadi
peserta PKL di Malaysia, berangkatnya saya untuk memilih mengajar di Malaysia
bukan karena saya berniat menyepelekan pendidikan Indonesia atau tidak mau
mengabdi pada negeri sendiri. Berangkatnya saya untuk terbang ke negeri
Malaysia justru karena ingin membuktikan cintaku pada negeri ini, negeri
Indonesia.
Harapan
dan keinginan saya, di sana nantinya akan belajar banyak hal yang berbeda untuk
bisa dikembangkan di sini. Karena saya pribadi sebagai seorang guru, tentu
harus banyak belajar dari banyak pengalaman. Belajar dari hal-hal unik dan
menarik yang tentu tidak ada di negeri ini.
Bagaimana
mungkin saya bisa membedakan perbedaan sistem dan budaya pendidikan, jika saya
tidak mengalaminya secara langsung di tempat yang sistemnya berbeda. Bagaimana
bisa saya mengetahui cinta dan bangga saya pada tanah air sendiri jika saya
tidak pernah mengalami ada di tanah air orang. Dengan memanfaatkan kesempatan
yang baik ini, hati kecil ini berharap untuk bisa belajar lebih baik dari
pengalaman yang di dapat nantinya.
Sejujurnya
kehidupan saya bukan dari golongan kaya dan berduit atau karena pengetahuan
saya yang lebih dari yang lain. Sama sekali tidak. Tapi, hati ini berketuk
dengan lantang. Bahwa aku harus belajar banyak hal bukan dari teori perkuliahan
saja. Bukan dari teori kurikulum yang kita jalani saja. Saya pribadi ingin
berkembang. Selama ini, saya melihat kurikulum di negeri ini selalu disuguhi
konflik. Selalu timbul perdebatan yang seakan memberatkan pada satu pihak dan
menguntungkan pada pihak lain.
Pertimbangan
saya memilih untuk PKL di Malaysia karena saya sebagai guru di negeri ini sudah
sedikit banyak tahu bagaimana pendidikan di Indonesia. Bagaimana cara mengajar
dan menyusun perangkat pembelajaran. Bagaimana menghadapi siswa di negeri
Indonesia ini. Walaupun sampelnya hanya di Kota Malang dan di beberapa kota
lainnya yang pernah saya ajari.
Saya
merasa ada banyak hal yang belum mampu saya terapkan dengan baik. Ada banyak
yang kurang dan mengganjal yang membuat pembelajaran saya selama ini kurang
berhasil. Maka dari itu perlu kiranya saya menambah pengalaman menarik lainnya
dari negeri orang. Untuk membandingkan dan memperbaiki yang masih dianggap
kurang di sini dan dianggap lebih di tempat saya PKL.
Di
negeri yang sungguh sangat cerdas ini, sungguh sangat maju pendidikan dan
sistemnya. Dengan melihat segelintiran sekolah yang ada di perkotaan. Tapi juga
masih banyak sekolah di pedesaan yang kurang menjadi perhatian pemerintah dan
perguruan tinggi.
Maka
perlu kiranya saya belajar di sana, bagaimana sistem pendidikan yang berlaku.
Walaupun hal ini tentu bisa saja saya baca melalui literatur atau searching
informasi dari media browser. Tapi, dengan mengalaminya langsung akan lebih
berbeda cerita dan pengalamannya untuk bisa saya gali lebih dalam. Lebih-lebih
dalam waktu bukan sehari dua hari.
Kepergiaan
saya dan mungkin teman-teman tentu berbeda-beda. Beda target dan tujuan yang
ingin dicapai. Selain dari menambah pengalaman mengajar dan sekaligus belajar,
saya pribadi berniat untuk bertemu saudara-saudara yang sudah lama menjadi
Tenaga Kerja di sana. Berniat silaturrahim dan sedikit banyak mengetahui
bagaimana mereka bekerja, mencari nafkah dan kehidupan di sana.
Saudara-saudara
yang ada di kampung berangkat ke Malaysia untuk mencari nafkah hidup. Untuk
membiayai kehidupan, pendidikan anak dan keturunannya. Maka saya pun melalui
kesempatan ini harus terbang ke Malaysia mengetahui bagaimana mereka semua
susah bekerja, membanting tulang untuk bekerja.
Melalui
kesempatan PKL ini, hati kecil berniat bertemu mereka saudara-saudara di
Kampung yang sedang ada di sana. Sebagai bentuk terimakasih, sampai
sebesar ini sampai akhirnya menjadi seorang sarjana saya pun harus bisa juga
berangkat ke sana. Tidak lain dan tidak bukan karena Allah memberikan jalan
lewat pendidikan. Yang karir pendidikanku didukung sepenuhnya oleh
saudara-saudaraku.
Dari
pengalaman-pengalaman baik dan buruk nantinya saya di Malaysia tidak lain demi
untuk pendidikan yang ada di Indonesia. Walaupun saya tidak berjuang di negeri
ini bukan berarti saya tidak berjuang untuk pendidikan Indonesia. Karena justru
sejenak saya pergi ke negeri orang demi tugasku sebagai guru. Selama ini,
teori-teori yang diajarkan di perguruan tinggi belum mampu menopang dan
membantu saya mengajar murid-muridku di sekolah tempat saya mengajar.
Semoga
Allah selalu memberikan jalan mudah kepada kita. Untuk menjalani proses
kehidupan kita masing-masing yang beranika ragam jalan untuk menuju
keberhasilannya. Beranika bentuk target dan tujuan kebahagian hidupnya.
Beranika pengalaman yang nantinya akan kita raih. Semoga semua dapat mengambil
hikmah positif dengan baik.
Wallahu
a'lam
Malang, 17 Januari 2018
Malang, 17 Januari 2018
Posting Komentar