Ketika ada pertandingan apapun yang mewakili daerah tempat lahirnya, maka seseorang akan mendukung sepenuhnya. Bahkan sampai mendukung mati-matian untuk membelanya. Namanya saja tanah kelahiran, maka tentunya ingin dikenal baik oleh daerah yang lain.
Hal tersebut akan terbentuk dalam dukungan dan pembelaan apapun. Kita akan merasa bangga dan senang jika tanah kelahiran kita dikenal baik oleh banyak orang. Entah melalui kemenangan lomba, kejuaraan atlet, dan berbagai prestasi lainnya.
Orang desa dalam mendukung tim beda dengan orang kota. Kalau di kota ada suporter sepak bola besar-besaran itu tidak lain dinominasi oleh orang desa. Sangat sedikit sekali partisipasi orang yang memang lahir di kota tersebut. Bahkan sampai suporter Timnas Indonesia pun mayoritas ditonton oleh orang desa.
Data tersebut bukan hasil penelitian atau berita terpublikasi. Melainkan perkiraan pengalaman saya dari beberapa orang yang sempat berbicara dengan saya. Misalnya suporter Arema di Kota Malang, mayoritas didukung oleh daerah Kabupaten Malang atau Malang selatan. Begitu pun di Pamekasan tempat saya lahir, mayoritas yang mendukung aktif dari desa-desa luar kota Pamekasan.
Dan yang tak kalah menarik yang perlu saya bahas, terkait dukungan warga dusun Laok Gunung kemarin. Ketika tim Laober sebagai perwakilan tim kampung saya bertanding, walaupun sampai larut malam tetap setia menonton. Mulai dari anak-anak kecil, sampai bapak-bapak.
Kebetulan beberapa bulan terakhir, desa saya ramai dengan paguyuban Turnamen Bola Volly se Kecamatan Pasean. Turnamen ini sempat vakum dalam lima tahun. Yang tergantikan dengan kemeriahan bola futsal.
Sungguh tidak ada hanya dari kampung saya, kampung-kampung tetangga pun juga turut memeriahkan. Persaingan ketat antar desa, antar kampung sungguh berat. Dukungan penonton dari berbagai kalangan terus meramaikan. Di warung-warung dan di perkumpulan warga, terus saling membicarakan terkait paguyuban bola volly di desa Dempo Barat.
Harapan hati saya, semoga paguyuban ini menjadi wasilah kedekatan, kekerabatan, dan keakraban. Tidak seperti yang terjadi saat ini, sampai-sampai jadi musuh bebuyutan. Sungguh tidak enak didengar. Walaupun hal itu selalu terjadi dalam dunia permainan.
Dempo, 13 Agustus 2017
Posting Komentar