Tiada hari tanpa kesibukan. Aktifitas berjalan tiada
henti. Waktu terasa begitu singkat seakan seminggu jadi 24 jam dan seakan
sebulan seperti seminggu. Berbagai macam kesibukan manusia yang bisa jadi
kesibukan itu karena profesinya, kesibukan karena pekerjaan, kesibukan karena
kemanusiaan dan macam-macam kesibukan lainnya. Semua kesibukan itu indah jika
kita tidak lupa untuk membaca. Dalam artian terus belajar dari apa yang kita
jalani.
Membaca yang dimaksud tidak dalam arti sempit hanya teks
yang ada dalam buku. Melainkan yang lebih penting kita bisa membaca dari apa
yang kita lihat, dari apa yang kita dengar, dari apa yang kita rasa untuk
kemudian kita renungkan. Perenungan inilah yang sulit kita lakukan sebagai seorang
hamba yang tidak abadi keberadaannya. Akan banyak hikmah jika terus membaca dan
pandai merenungkan dari setiap kesibukan yang ada dalam keseharian kita.
Bagi petani yang sibuk dengan mengurus kebun dan
ladangnya akan lebih bermakna jika dapat berhasil membaca dan merenungkan dari
proses pertaniannya dan lebih-lebih bisa ditulis dan dibaca oleh banyak orang
dan anak cucu keturunannya. Akan memberikan banyak orang yang terinspirasi jika
hasil keilmuannya mampu tertulis. Orang akan meniru jejaknya. Begitu pun
pedagang, nelayan, tukang jahit, polisi, dokter, pegawai negeri, guru dan
profesi-profesi yang lain.
Poin penting yang harus kita tanamkan adalah kita selalu
mau dan ingin untuk terus belajar dan mencari ilmu. Adanya anjuran untuk
mencari ilmu mulai lahir sampai kemudian meninggal dunia bukan hanya menjadi
kalimat hiasan atau kalimat hafalan. Melainkan benar-benar teraplikasi dalam
hidup ini. Mencari ilmu banyak cara yang bisa dilakukan. Ketika pikiran kita
terus terasah untuk mengambil hikmah dari setiap apa yang kita lakukan maka di
sanalah juga sudah bagian dari proses mendapatkan ilmu.
Telinga, mata, hidung, tangan dan kaki kita punya
kelebihan insani yang tidak dimiliki hewan. Dengan mata maka banyak situasi dan
kondisi yang dapat kita petik sebagai sebuah pengetahuan. Dengan telinga banyak
hal kita dengar yang akan menambah wawasan keilmuan kita. Dengan hidung kita
dapat membedakan berbagai perihal situasi sekitar kita. Begitu juga dengan
tangan dan kaki. Bermula dari ini semua maka proses membaca dan belajar akan
terus berjalan. Wallahu a’lam bisshowab
Posting Komentar