Berawal
dari sebuah diskusi kecil dalam sebuah tenda berukuran kecil kami bertiga
(penulis, Dilah, Kasturi) kami pun mengevaluasi diri. Dalam tema yang kita
angkat mengenai kepekaan sosial
dalam hidup berteman, bertetangga, dan bermasyarakat. Sering kali kita
egois untuk menjadi orang terdepan dalam segala hal. Maka dalam forum diskusi
kecil dapat ditulis beberapa kesimpulan singkat yang penulis uraikan di bawah
ini tentang Belajar Mendengarkan, Sebelum Membantah.
Salah satu keterampilan paling
sulit saat kita berkomunikasi dengan orang lain adalah keterampilan untuk
mendengar terlebih dahulu apa yang dibicarakan orang, dan memahami terlebih
dahulu apa yang dikatakan orang kepada kita. Seringnya, kita merasa sudah tahu apa yang dibicarakan
orang, sehingga sebelum orang lain menyelesaikan apa yang dibicarakan terkadang
kita sudah memotongnya kemudian.
Model
komunikasi semacam ini tidak akan pernah bisa menghasilkan pesan-pesan efektif
yang sampai kepada orang yang kita komunikasikan. Masing-masing-masing orang
merasa dirinyalah yang paling benar sehingga tidak memberi kesempatan kepada
lawan bicara untuk mengemukakan pendapatnya.
Belajar
mendengarkan, sebagaimana disebutkan Stephen Covey, karenanya menjadi sangat
penting. Salah satu cara belajar mendengarkan yang baik adalah belajar untuk
tidak mengentikan omongan orang sebelum ia berhenti berbicara. Cobalah
dengarkan apa yang diomongkan mulai dari awal hingga akhir sehingga kita bisa
mendengarkan pendapatnya secara utuh. Jika kita sudah memotong pembicaraan
sebelum omongannya selesai, maka bisa jadi kita tidak bisa memahami apa yang
dibicarakan secara utuh.
Dampak
lain kalau kita memotong pembicaraan, lawan bicara kita akan merasa tidak
dihargai dan dihormati omongannya. Akibatnya, suasana dan komunikasi yang
dibangun tidak lagi sehat dan seimbang. Kalau sudah begitu, maka komunikasi
akan menjadi buntu dan permasalahan yang dibicarakanpun akan sulit menemukan
jalan keluar yang memuaskan kedua belah pihak.
Belajar
mendengarkan orang lain juga artinya mencoba memahami sikap lawan bicara kita
dan ber-empati terhadap apa yang ingin disampaikan. Kita mencoba memahami
bagaimana perasaan seseorang saat menyampaikan sesuatu. Dengan empati, ada
kepekaan sosial dalam diri kita yang memberikan kenyamanan kepada kedua belah
pihak dalam melakukan interaksi.
Posting Komentar