Indonesia baru saja menangis kesedihan
karena tidak mampu memenangkan final piala AFF melawan Thailand pada leg ke
dua. Sebuah kenyataan yang sama sekali tidak harapkan oleh bangsa Indonesia.
Tapi bola itu bulat, permainan itu relatif, dan kalah menang itu adalah malam
dan siang. Lalu yang menjadi pertanyaan besar, mengapa Indonesia tidak mampu berada
di posisi yang menang? Atau memang seharusnya ada di posisi yang kalah? Terus kapankah Indonesia akan menjadi juara? pertanyaan-pertanyaan yang tidak perlu dijawab melalui ramalan-ramalan yang biasa kita lakukan sebagai bangsa Indonesia.
Jika kita memahami bahwa hidup kita
adalah pertarungan, perang, persaingan maka kita akan memahami pula makna
kekalahan dan makna kemenangan. Sebuah harapan kita sebagai petarung tentunya
adalah kemenangan, dan ini terjadi di semua bidang kehidupan, maka ada yang
disebut pertarungan poltik misalnya pemilihan gubernur dan wakil gubernur,
kemudian ada pula pertarungan ekonomi, persaingan antar produk dan lain
sebagainya. Tentunya sudah menjadi Sunnahtullah jika dalam pertarungan dalam
sepakbola juga harus ada yang kalah dan ada yang menang. Sah-sah saja, tidak perlu
merasa bahwa kita tidak bisa bersaing dengan lawan kita.
Kalah Menang itu biasa. Karena itulah
warna warni kehidupan. Setiap kita pasti pernah mengalami masa-masa kekalahan
seperti ini. Tapi bagi sejarah Indonesia dalam mengikuti piala AFF belum pernah
menjadi juara. Sebuah perjalanan sejarah yang sangat menarik karena gagalnya
Tim Garuda selalu di babak Final.
Cepat atau lambat, masa-masa sulit
seperti itu pasti akan datang dalam kehidupan setiap orang, keluarga, bangsa,
dan Negara. Dan reaksi masing-masing pribadi sesungguhnya akan sangat
menentukan bagaimana kualitas kehidupan, kebahagiaan dan kesuksesan seseorang
di masa depannya.
Sejak lahir di dunia ini, setiap diri
pribadi sudah di takdirkan akan mengalami berbagai tantangan kehidupan, mulai
dari kesulitan dan kemudahan, kegagalan dan kesuksesan, kemenangan dan
kekalahan dalam hidupnya. Tiap-tiap diri sesungguhnya telah ditakdirkan untuk
menjumpai saat-saat sulit ataupun saat-saat menerima kekalahan seperti ini.
Lihatlah lebih seksama lagi, mungkin
kita mengalami kekalahan dalam sebuah pertarungan membuat kita menjadi orang
termalang di dunia padahal positifnya bahwa kita diberikan kesempatan untuk
mengevaluasi pertarungan kita, penyebab kekalahan, strategi ke depan dan
sebagainya. Kekalahan itu memberikan makna bahwa kita harus lebih meningkatkan
kemampuan kita, hal ini seharusnya menjadi sebuah spirit baru untuk terus
berkarya.
Pertumbuhan kepribadian kita seharusnya
adalah proses merespon setiap masalah, kesulitan, kekalahan dan perubahan
secara positif. Evaluasi kekalahan yang kita terima, kemudian lakukan perubahan
melalui cara-cara yang lebih baik untuk meraih kemenangan. Persiapkan diri anda
menghadapi masa depan yang lebih berarti.
Bukankah sebuah batu yang awalnya tak
berharga akan dapat menjadi sesuatu yang amat berharga bila kita gosok. Begitu
juga diri kita, hidup kita, kita tak akan pernah menemukan potensi dalam diri
kita, kalau tidak pernah kita mencobanya. Jangan pernah bilang kita bisa sukses
tanpa melewati kekalahan-kekalahan. Jangan pernah bioalng kita dapat berhasil
tanpa melalui perubahan-perubahan. Wallahu a’lam bisshowab
Posting Komentar