Semalem mata najwa
mengupas tuntas tentang kedaulatan NKRI melalui tema Bhinnek tunggal ika yang
dihadiri oleh para tokoh bangsa. Dalam diskusi yang berlangsung kurang
lebih dua jam itu membuat saya ingin juga menyumbang aspirasi tentang Bhinneka
Tunggal Ika.
Bhinneka
Tunggal Ika adalah moto
atau semboyan Indonesia. Kata bhinneka berarti
"beraneka ragam" atau berbeda-beda. Kata neka dalam bahasa
Sanskerta berarti "macam" dan menjadi pembentuk kata
"aneka" dalam Bahasa Indonesia. Kata tunggal berarti
"satu". Kata ika berarti "itu". Secara
harfiah Bhinneka Tunggal Ika diterjemahkan "Beraneka Satu Itu", yang
bermakna meskipun berbeda-beda tetapi pada hakikatnya bangsa Indonesia tetap
adalah satu kesatuan. Semboyan ini digunakan untuk menggambarkan persatuan dan
kesatuan Bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang terdiri atas beraneka
ragam budaya, bahasa daerah, ras, suku bangsa, agama dan kepercayaan.
Pemahaman
nilai-nilai Bhinneka-Tunggal Ika dalam masyarakat Indonesia dapat wujud secara
integral dengan kerjasama seluruh komponen bangsa, baik oleh pemerintah selaku
penyelenggara negara maupun setiap insan pribadi warga. Peningkatan sosialisasi
aktualisasi pemahaman nilai-nilai ke-Bhinneka Tunggal Ika-an harus dilakukan
melalui tindakan nyata dalam kehidupan keseharian seluruh kompenen warga dalam
rangka memperkuat integrasi nasional, karena Indonesia dengan keberagaman
budaya, suku/etnik, bahasa, agama, kondisi geografis, dan strata sosial yang
berbeda. Indonesia dengan gambaran masyarakat majemuk yang terdiri dari
suku-suku bangsa yang berada di bawah kekuasaan sebuah sistem nasional,
termasuk di dalamnya pemerintah yang menjalankan proses pembangunan masyarakat
harus bersinergis untuk bersama-sama dengan rakyat tanpa membedakan keberagaman
budaya, bahasa, agama, suku/etnik, dan bahkan strata sosial, mewujudkan
cita-cita bangsa sesuai dengan komitmen bersama, berlandaskan nilai-nilai yang
terkandung dalam ke-Bhinneka Tungal Ika-an yang termaktub dalam
Pancasila. Ciri kemajemukan masyarakat Indonesia yang terintegrasi secara
nasional adalah sangat penting sebagai kekayaan dan merupakan potensi yang
dapat dikembangkan sehingga dapat dimanfaatkan dalam sistem komunikasi sebagai
acuan utama bagi menunjukkan jati diri bangsa Indonesia sebagai
nasionalisme.
Dalam
hal ini peningkatan pemahaman terhadap kemajemukan sosial budaya sebagai
pencitraan dari budaya bangsa Indonesia yang semakin dewasa merupakan upaya
membangun citra diri didasarkan aktualisasi pemahaman nilai-nilai
ke-Bhinneka-an yang dimiliki, dapat menjadi investasi yang diandalkan pada
pelaksanaan pembangunan nasional sebagai salah satu pilar demokrasi. Untuk itu
diharapkan tindakan nyata oleh pemerintah agar memaknai pentingnya
kondisi kemajemukan yang terintegrasi secara nasional melalui wawasan
kebangsaan di era globalisasi saat ini untuk menjaga kedaulatan NKRI. Untuk merealisasikan
harapan ini, masyarakat dan segenap komponen bangsa harus lebih dewasa dalam
mengaktualisasikan pemahaman nila-nilai ke-Bhinneka Tunggal Ika-an dalam
mewujudkan integrasi nasional di negara yang dikenal dengan kemajemukannya
berlandaskan Pancasila dan UUD 1945 demi pencapaian tujuan nasional.
Ada
pun wujud dari keragaman di dalam semboyan “Bhineka Tunggal Ika” itu
bermacam-macam yaitu terdiri dari suku bangsa, selain itu terdiri dari
bermacam-macam budaya diantaranya religi/keagamaan, kesenian daerah yang
terdiri dari Pertunjukan Rakyat, Lagu Daerah,Tarian Daerah, Alat Musik Daerah,
Rumah Adat, Pakaian Adat, dan macam-macam lainnya.
Dengan
semboyan Bhinneka Tunggal Ika tersebut mempunyai peran terhadap bangsa
Indonesia yaitu agar menjadi bangsa yang berhasil mewujudkan integrasi nasional
di tengah masyarakatnya yang majemuk. Dengan semboyan Bhinneka Tunggal Ika
tersebut juga diharapkan sebagai landasan atau dasar perjuangan untuk
mewujudkan persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia agar dikenal di mata dunia
sebagai bangsa yang multikulturalisme.
Membina
bangsa Indonesia yang multikultural memerlukan upaya yang berkesinambungan
serta berkaitan dengan berbagai aspek agar tercapai Integrasi nasional melalui
semboyan Bhinneka Tunggal Ika yaitu dengan mengadakan proses pendidikan sejak
dini dalam lingkungan keluarga, lingkungan pendidikan formal dan in-formal
tentang Prinsip bersatu dalam perbedaan karena individu dalam masyarakat
majemuk haruslah memiliki kesetiaan ganda terhadap bangsa-negaranya, mereka
juga tetap memiliki keterikatan terhadap identitas kelompoknya, namun mereka
menunjukan kesetiaan yang lebih besar pada bangsa Indonesia.
Jadi
bhineka tunggal ika mempunyai banyak peran penting dalam kemajuan, kemakmuran
serta keamanan bangsa ini. Peran bhineka tunggal ika yang paling penting atau
utama adalah sebagai pemersatu bangsa ini untuk meningkatkan derajat bangsa
agar dapat dilihat dan tidag dipandang sebelah mata lagi dengan Negara-negara
lain.
Dapat
dipahami bahwa untuk mewujudkan kesatuan Indonesia dapat ditempuh setidak-tidak
tiga upaya berikut. Pertama, mentransformasikan kesadaran multikulturalisme
menjadi identitas nasional dengan bertumpu pada penghargaan terhadap
kepluralistikan masyarakat Indonesia. Untuk itu Bhinneka Tunggal Ika sebagai
teks ideal senantiasa perlu dibaca ulang pada setiap zaman karena pada
prinsipnya identitas tidak pernah final. Kedua, membangun integrasi nasional
yang berbasis multikulturalisme dengan mendorong kesadaran masyarakat
menggunakan hak konstitusinya dalam berkumpul, berserikat, dan berpendapat guna
memperjuangkan hak-hak keadilan, kebebasan, kesetaraan, serta berpartisipasi
aktif dalam pembangunan.
Kemudian,
mendorong pemerintah menjadikan civil society sebagai mitra kerja, baik dalam
pengambilan kebijakan dan ekskusinya pada bidang-bidang yang menyangkut hajat
hidup masyarakat dengan tetap memperhatikan entitas-entitas budaya lokal.
Ketiga, mendorong peran agama dalam kehidupan sosial dan kebudayaan misalnya,
dengan menegaskan bahwa tujuan hidup manusia adalah Tuhan, bukan agama. Melalui
kesadaran ini, antarumat beragama tidak saling menghujat, mati-matian membela
agamanya yang seolah-olah membela Tuhannya, dan menawarkan keselamatan kepada
orang lain dengan tujuan konversi agama. Dengan demikian, agama menjadi
pemersatu bagi seluruh masyarakat dan tidak sebaliknya menjadi alat pemecah
belah persatuan Indonesia.
Posting Komentar