Setelah selesai
nugas di sebuah warung kopi yang tersedia jaringan internet sepuasnya. Penulis pun
biasanya menyempatkan diri menuangkan ide untuk menulis apa yang sudah terpikir
dari beberapa hari sebelumnya atau terpikir seketika itu juga. Salah satu
tulisan malam ini adalah dinamika kehidupan sahabat.
Sama seperti
kehidupan, hubungan persahabatan pun ada prosesnya. Waktu baru pertama kali
bertemu, kalian pasti masih malu-malu untuk ngobrol. Masih mikir-mikir obrolan
apa yang kira-kira nyambung. Lalu kalian jadi teman biasa.
Mulai asik
ngobrolnya, mulai sering main bareng, sampai kalian menemukan banyak kecocokan.
Dari kecocokan itu, kalian pun jadi sahabat. Berbeda dengan orang yang pacaran,
hubungan kalian nggak ada deklarasinya. Kalian nggak ingat lagi sejak kapan
kalian sudah bersahabat. Tapi kalian tahu, ada proses sebelum kalian bisa
sedekat ini.
Sama seperti
kehidupan, hubungan persahabatan pun ada naik turunnya. Mungkin selama ini
hubungan kita dengan sahabat yang lain memang baik. Kalian tetap sehati,
sepikiran, dan saling mendukung satu sama lain. Tapi, sama seperti kehidupan,
hubungan persahabatan pun ada naik turunnya. Mungkin suatu hari kalian akan
mengalami yang namanya perbedaan pendapat, atau persaingan kecil ketika sama-sama
menginginkan posisi dalam organisasinya–misalnya.
Hal ini
semata-mata agar persahabatan kalian tidak monoton dan membosankan.
Percikan-percikan kecil seperti itu tapi jangan dipelihara. Agar hubungan
kalian naik lagi, segera cari solusi dari masalah kalian. Dengan begitu,
hubungan kalian justru bisa makin erat.
Sama seperti
kehidupan, hubungan persahabatan pun harus diperjuangkan.
Nah, untuk yang
sudah lama hilang kontak dengan sahabat, jadi kangen kah, sekarang? Apakah
kalian berpikir untuk mengembalikan keadaan agar bisa sama seperti sedia kala?
Kalau begitu, ada sedikit perjuangan yang harus kalian lakukan.
Penulis sering
bilang kepada teman-teman yang sekarang lagi akrab seakrab semut dalam barisan
perjalanan. Baik di tabalwar maupun di CM2. Bahwasanya suatu saat
kita akan pulang menuju kehidupan masing-masing. Bahwasanya roda kehidupan
berputar semakin kencang menuju menuju cita-cita kita. Hanyalah harapan bahwa kalaupun
suatu saat nanti kita lupa dengan kita saat ini, kita masih punya hati untuk
mempersilahkan mampir ke rumah kita masing-masing jika kebetulan kita lewat di
kota tempat tinggal kita.
Melalui no hp untuk
menghubungi kalian yang masih tersimpan di kertas kenangan. Kita harus Mulai dengan
mengiriminya chat, atau bisa juga surat. Kalau kamu mengirimi dia surat, kalian
pasti akan terlihat lebih niat. Nah, minta lah dia untuk menyediakan waktu agar
kalian bisa bertemu.
Kalian bisa
memilih untuk bertemu di manapun dengan sedikit waktu yang ada. Sambil
melukiskan langkah kaki kalian di pasir setengah basah kalian bisa ngobrol dan
memunculkan kembali memori kedekatan kalian dulu. Kalian juga bisa bermain
basah-basahan dengan menghadang arus gelombang yang datang. Terakhir, kalian
bisa menutup pertemuan penuh makna ini dengan menyaksikan matahari terbenam.
Pengalaman sering
terjadi bahwa sahabat itu ketika kita dalam kebersamaan saja. Perputaran waktu
selalu menggantikan sahabat silih berganti. Sahabat saat TK seakan berahir
ketika sudah SD, sahabat saat SD seakan berahir ketika sudah punya teman baru
di SMP, begitu pun sahabat SMP seakan lumpuh ketika sahabat keremajaan datang di
SMA.
Begitupun sahabat
SMA ketika dunia kemhasiswaannya datang yang awalnya kurang lebih dalam waktu
satu-dua bulan dari waktu kelulusan masih kontak-kontak lewat Facebook, BBM, WA
dengen mengaploud foto yang masih tersimpan di galeri ditambah komentar “kangen
masa-masa ini, masa putih abu-abu, masa dimana kita banyak tugas dan PR dari
pak Guru. Lambat laun lamunan dan kenangan itu mulai terkikis dengan sahabat
baru yang mulai gokil dan kocak. Mulai terlupakan yang lalu.
Tapi ada satu
waktu untuk itu semua yang terkadang mengemas dengan reuni atau temu kangen
untuk bertemu kembali setelah lama tidak bertemu. Walaupun terkadang lambat
laun reuni itu berahir ditelan zaman.
Akankah kita suatu
saat nanti kita masih saja ber-reuni dengan membawa anak-anak kita, atau bahkan
membawa cucu kita, ataukah berahir dalam waktu kurang lebih tiga setengah tahun
sampai empat tahun ini saja. Jikalau memang begitu, setidaknya saya Misbah
sebagai penulis jejak-jejak tanpa arah mata angin masih menyimpan tulisan
tentang kisah demi kisah yang kita jalani. Hanyalah tulisan yang bisa kirim dan
saya uploud kepada kalian semua sebagai bentuk terima kasih saya atas kebaikan
kalian semua. Makasih.. makasih…
4-9-2016, Ngopisek
Persahabatan
Adalah Hidup
ia mengalir di
darahku
bergetar di nadiku
berirama dengan
tiap detak jantung
persahabatan
adalah kokoh
setegar batu
karang
seperti tembok
cina
meski raga tumbang
ia akan selalu
tegak dalam dada yang memendam langit
nyanyian ini
untukmu kawan
untuk setiap gelas
yang tak sempat kau teguk
untuk kebahagiaan
yang belum lama kau rasakan
dari luka yang
panjang
nyanyian ini
untukmu kawan
untuk setiap
langkah yang kau jejakkan
pada jalan-jalan
takdir yang menggurat di telapak kaki
untuk kebersamaan
kita di detik terakhir
dan untuk semua
kebisingan ini
persahabatan
adalah nyanyian
ia mengaun dalam setiap desah nafasku
4-9-2016, Ngopisek
Posting Komentar