Oleh:
Misbahuddin
Alhamdulillah
betapa bahagia dan senangnya, ketika kami tiba di bandara internasional 2 kuala
lumpur langsung mendapat sambutan penuh sumringah dan senyum hangat dari Ust.
Fadzli bin Sadon yang ia merupakan salah satu pengurus Mahad Ihya Al-ahmadi. Ia
dan pengurus yang lain menjemput kami dengan bus kebanggaan mahad yang
berkapasitas 44 penumpang, diperuntukkan untuk menjemput kami yang hanya 12
orang.
Hal
tersebut merupakan firasat pertama yang kami rasakan ketika tiba di tanah Malaysia.
Betapa baik ia menerima kami, seakan mereka senang kedatangan rombongan
mahasiswa dari UIN Maliki Malang Indonesia. Tidak bisa kami tulis satu persatu,
penyambutan demi penyambutan yang membuat kami tertekun bahagia dan penuh
syukur. Mulai dari tempat yang disediakan, makanan yang dihidangkan selama tiga
kali sehari, sampai fasilitas kendaraan kami.
Hari
itu, Senin 22 Januari 2018 tepat pada jam 07.00 kami harus bergegas menuju
acara penyambutan di Aula Mahad. Acara tersebut dihadiri seluruh santri dan
para ustadz dan ustadzah. Tak terkecuali jajaran pengurus besar mulai dari
mudzir mahad sampai barisan pengurus di bawahnya. Kami pun didampingi tiga
dosen yang mewakili dari jajaran pengurus FITK UIN Maliki.
Penyambutan
yang berlangsung khidmat mengawali kerjasama baik antar mahad dan mahasiswa UIN
Maliki di mahad ini. Benih-benih bahagia dan rasa senang kami, menjadikan
pikiran dan raga kami lebih kerasan. Penyambutan yang ramah membuat kami
nyaman. Karena hal itu merupakan hal langka di negeri orang. Mengingat
keramahan negeri kami di Indonesia.
Demi
memperkuat kekeluargaan, kami disambut untuk satu padu dalam berseragam. Mulai
dari kopyah, jubah dan seragam lainnya. Untuk seragam, hari Senin dan Jumat
semua jajaran memakai jubah. Selasa memakai kemeja. Hari Rabu memakai kaos
olahraga untuk siswa, dan guru berseragam dinas mahad.
Tulisan
ini sedikit memberikan gambaran dari satu pekan kami berada di Mahad Ihya
Al-ahmadi. Mulai dari kegiatan formal, aktifitas harian, dan agenda di luar
kegiatan formal. Di mahad ini mengaji menjadi rutinitas pagi untuk memulai
pembelajaran setiap hari. Selama kurang lebih 1 jam 30 menit. Siswa yang memang
mengambil program tahfidz ia disebut sebagai Tahfidz Integrasi. Kelas dan
waktunya berbeda dengan yang mengaji di kelas.
Untuk
para siswa yang tidak mengambil program tahfidz, ia mengaji di kelasnya
masing-masing sesuai tingkatannya. Setelah program mengaji, dilanjutkan dengan
program formal berupa kegiatan pembelajaran sesuai jadwal kelas masing-masing.
Pembelajaran berakhir pada jam 14.00.
Selain
dari kegiatan formal ini ada yang namanya kegiatan "tausyen".
Kegiatan ini hanya tiga kali dalam seminggu. Pada hari senin, selasa dan kamis.
Kegiatan ini lebih fokus pada pengembangan akademik tambahan, seperti bahasa
Arab, bahasa Inggris dan Sains. Khusus hari rabu, di mahad ini fokus pada
pengembangan keterampilan. Baik bidang olahraga, seni dan religi. Dan khusus
hari Jumat dimulai dari wirid bersama membaca wirdul lathif. Dan ada bimbingan
tahfidz untuk tingkat pemula.
Kami
menjalankan tugas sebagaimana yang diberikan oleh lembaga. Untuk kegiatan yang
fokus pada kegiatan internal mahad, kami tidak ikut berpartisipasi. Hanya saja,
kadang ikut membantu. Di luar kegiatan pembelajaran mahad, kami juga menghadiri
majelis-majelis pengajian di beberapa masjid. Baik yang diisi oleh ustadz dari
MIA dan juga ustadz dari luar.
Selain
kajian Islam, kami juga merekatkan kekeluargaan melalui permainan futsal
bersama para ustadz dan sebagian santri. Kami pun selalu mendapat hidangan
percuma alias gratis. Mulai pembayaran lapangan, minuman bahkan camilan.
Tidak
kalah pentingnya, keramahan yang lainnya kami dapatkan dari pemilik tempat
penginapan kami. Karena kebetulan ia berasal dari Indonesia. Jadi tidak heran
kami disuguhkan dengan senyum sungringah. Walaupun tempat yang kami tempati
sepi, hening, sedikit dari polusi, tapi penuh dengan kerindangan pohon sawit.
Perjalanan
dari penginapan ke mahad membutuhkan waktu sekitar 3 sampai 5 menit. Bahkan
bisa lebih cepat. Sungguh satu pekan ini sangat tidak terasa. Sangat asyik dan
penuh tantangan. Pengalaman berharga memang mahal harganya. Tak ternilai oleh
karena uang saja. Tapi butuh tekad dan keinginan untuk mendapatkan pengalaman
itu.
Semoga
ke depan, kegiatan-kegiatan yang kami gagas mendapatkan jalan dari setiap
rintangan. Mendapatkan pintu rahmat dan hidayah Allah untuk saling berbagi
ilmu, pengetahuan dan pengalaman.
Wallahu
a'lam
Selangor Malaysia, 29 Januari 2018
Selangor Malaysia, 29 Januari 2018
Posting Komentar