Oleh: Misbahuddin
Melalui proses dan tahapan yang berat, dari musyawarah keluarga kecil sampai musyawarah keluarg besar. Semua terlewati dengan saling keterbukaan hati. Alhasil, dengan mengucap syukur Alhamdulillah sampai proses khitbah berjalan dengan lancar.
Dengan kelancaran proses khitbah ini , maka status antara kita pun menjadi "aku calonmu" dan "kamu calonku". Status ini sudah melewati masa dimana aku dan kamu sudah mengenal dekat dan dalam. Sudah saling mengetahui masing-masing karakter, sifat dan watak diantara.
Maka tidak ada alasan lagi untuk kembali mempermasalahkan hal yang menjadi kodrat kita. Harapan ke depan, kita bisa terus belajar dan selalu introspeksi diri. Terus menjaga hati dan membangun kasih sayang. Yang semuanya karena Allah taala dzat yang maha kasihnya tiada tara.
Apa-apa yang menjadi kesalahan-kesalahan yang terjalin sebelumnya semoga Allah mengampuni dosa kita. Semoga menghapus dosa-dosa kemaksiatan kita. Dosa-dosa hati, pikiran dan sikap yang kotor. Dan dengan status ini kita bisa lebih menjaga kemaksiatan-kemaksiatan selanjutnya, baik perilku, hati dan pikiran.
Harapan ini perlu dibangun bersama. Untuk saling mengingatkan. Untuk saling menguatkan. Untuk saling mengajak pada keimanan dan ketakwaan sehingga kita bisa bersabar menunggu waktu. Dalam masa menunggu ini, perlu kiranya kita lebih keras lagi mempersiapkan segalanya. Mulai dari kesiapan ilmu, bekal hidup, dan bekal abadi untuk akhirat.
Teori kadang tidak selalu sejalan dengan praktik. Manusia hanya berharap kemudian berikhtiar yang diimbangi dengan doa. Semoga harapan dan ikhtiar kita bisa sejalan dengan baik. Amin ya Allah robbul'alamin.
Bali, Jumat 29 Desember 2017
Posting Komentar