Oleh: Misbahuddin
Tak disangka pembahasan di kelas kuliah Masail Fiqih menginspirasi saya untuk menulis pagi ini. Sebelum berangkat saya masih belum punya gambaran untuk menulis, walaupun kemarin sudah menghatamkan majalah inovasi.
Pembahasan saat ini menarik bagi saya karena terkait "wanita karier". Seperti apakah permasalahan yang terjadi di dalam diskusi tersebut? Akan saya ulas dalam catatan singkat di bawah ini.
Pertama, terkait makna dari wanita karir itu sendiri. Menurut anda sendiri apa itu wanita karir? Sebelumnya, pembahasan presenter tidak mengkurucut apa sebenarnya yang dimaksud wanita karier. Yang ada pembahasan melebar.
Hem... Tidak perlu nyontek KBBI ya biar terasah dulu apa yang ada dalam pikiran kita. Sekilas dari saya setelah mengikuti perkuliahan wanita karir itu adalah wanita yang menekuni suatu bidang pekerjaan yang menuntut dirinya berpengahasilan.
Anda pembaca boleh beda mengartikan dan memaknai sendiri apa itu wanita karier. Dan anehnya, pembahasan wanita karier itu melebar dalam masalah keluarga. Jadi, teman-teman ketika dibukan forum diskusi lebih membahas pada akibat dari wanita karier itu sendiri. Misalkan tentang dinamika hubungan ibu dan anak, istri dan suami, dan lain-lain.
Yang menjadi pembahasan kedua, adalah kedudukan wanita dalam tonggak kepemimpinan. Hal ini sebenarnya sudah menjadi pembahasan lama. Cuma, kalau dibahas lagi ya kan tidak masalah. Menambah wawasan yang belum diketahui.
Yang saya ingat untuk saya tulis hanya dua topik itu sebenarnya. Yang berarti apa yang saya dapatkan dari 3 sks perkuliahan ya seperti itu. Di luar tulisan ini, saya pahami sebagaimana pemahaman sebelum masuk kelas kuliah.
Pada mata kuliah yang lain di jam 11.00 wib terkait kesaktian Pancasila. Tema ini bagian dari sub bahasan pendidikan multikultural. Bahwasanya Pancasila benar-benar terbukti kesaktiannya ketika sudah mampu menyatukan kaum bangsa.
Inilah tulisan hari ini di tengah kesibukan yang tidak menentu. Semoga menjadi catatan penting saya dalam menulis pengalaman ini. Untuk terus berpikir dan merenungkan diri dari apa yang saya lakukan.
Wallahu a'lam
Mlg, 5-9-17
Posting Komentar