Duggen sebutan bahasa Indonesianya adalah kelapa muda. Sedangkan nyior sebutan bahasa Indonesianya kelapa tua. Dua buah ini menjadi penopang kebutuhan pokok untuk berbelanja di pasar. Dengan berjualan dua buah ini dapat berbelanja kebutuhan dapur. Mulai dari beras, lauk, sayur dan kebutuhan yang lain.
Untuk ke pasar tidak perlu repot. Karena ada mobil pikc up kata orang sini "motor" untuk mengangkut orang dan barangnya. Hanya dengan membayar 5.000 rupiah per orang dan 3.000 per karung kelapa muda atau kelapa tua sudah bisa tiba di pasar.
Walaupun desa saya berkecamatan Pasean. Tapi karena lebih dekat ke kecamatan Waru dan pasarnya lebih ramai maka yang dijadikan tempat jualan ialah pasar Waru. Hari berlangsungnya pedagang dan pembeli atau lebih tepatnya kata orang sini "pasaran" yaitu hari Ahad dan Kamis.
Emak saya yang sudah berjualan dua kali Ahad semenjak saya liburan di rumah tidak perlu pulang ikut mobil Angkutan. Karena ada saya yang menjemputnya ke pasar. Hari ini dan Ahad kemarin. Ia membeli beranika belanjaan. Termasuk oleh-oleh buat si ponakan kecil Kanza Zaina.
Tiada lelah bagi emak. Segala persiapan dari H-2 menjelang ke pasar sudah mempersiapkan segala macam apapun yang bisa dijual. Terutama Duggen dan Nyior. Lebih-lebih bisa bawa pisang dan poan (tidak tahu bahasa Indonesianya).
Alhamdulillah, berkat berjualan ke pasar. Kebutuhan dapur bisa terpenuhi. Walaupun emak tidak sesering bibi ke pasar. Tapi untuk makan sekeluarga sudah sangat cukup.
Kalau saya ada di Malang, terkadang dari hasil menjual Duggen dan Nyior sesekali emak tabung buat dikirimkan ke saya. Walaupun saya sedikit malu-malu mau karena keringat beliau. Tapi mau bagaimana lagi, beliau malah tambah sedih jika saya menolaknya.
Semoga dari situlah menjadi keberkahan keluarga saya yang Allah turunkan kepada kami. Semoga pohon duggen dan Nyior masih terus berdiri tegak dan subur. Sampai anak-anak, dan cucu-cucunya kelak yang menikmatinya. Amin Allahumma Amin..
Waru, 20-08-2017
Posting Komentar