Nama lengkapnya ialah
Muhammad bin Musa al-Khwarizmi dan dari namanya itulah diambil istilah
matematika: algorithm (algoritma). Dia adalah seorang matematikawan sekaligus
astronom, astrolog dan geograf. Al Khwarizmi tersohor karena sumbangannya pada
aljabar dan angka India. Al-khawarizmi , bukanlah sosok yang asing di kalangan
dunia pengetahuan khususnya matematika. Catatan sejarah mencatatkan bahwa
beliau hidup di Khawarism, Usbekistan pada tahun 194H/780M dan meninggal tahun
266H/850M di Baghdad. Hampir sepanjang hidupnya, ia bekerja sebagai dosen di
Sekolah Kehormatan di Baghdad.
Dia pun dijuluki sebagai Bapak Aljabar. Disebutkan bahwa
Al-Khwarizmi muda beragama Majusi. Yang berarti, dia pengikut Zoroaster,
seperti yang wajar dijumpai di Iran pada masanya. Tetapi kemudian, pada buku
yang ditulisnya, Al-Khwarizmi menyuratkan bahwa dia memeluk agama Islam
Ortodok. Catatan sejarah yang sangat singkat menyiratkan kecintaannya dalam
belajar. Tidak hanya satu bidang keilmuan saja, melainkan beragam. Selain
sebagai seorang tokoh islam dalam bidang syariat, Al-khawarizmi diakui pula
pengetahuan dan keahliannya di dalam bidang falsafah, logika, aritmatika,
geometri, musik, ilmu hitung, sejarah Islam dan kimia.
Dia meninggalkan Persia pada tahun 833 menuju Baghdad,
kemudian menekuni ilmu di berbagai bidang. Dia bersekolah di Sekolah Kehormatan
milik Khalifah Bani Abbasiyah Al-Ma’mun, mempelajari ilmu alam dan matematika.
Tak hanya itu, Al-Khwarizmi juga menekuni ilmu penerjemahan, khususnya bahasa
Sansekerta dan Yunani.
Selama hidupnya, Al Khwarizmi menelurkan banyak penemuan. Di
bidang matematika, dia menulis sebuah buku berjudul Al-Kitab al-mukhtasar fi
hisab al-jabr wa-l-muqabala (“Kitab yang Merangkum Perhitungan Pelengkapan dan
Penyeimbangan”). Di dalam bukunya, dijabarkan cara-cara penyelesaian persamaan
linear dan kuadrat melalui pendekatan logika.
Di antara rumus-rumus yang diusulkan antara lain: ax2 = bx,
ax2 = c, ax2 + bx = c, ax2 + c = bx, dan bx + c = ax2 dengan b dan c adalah
bilangan bulat positif. Selain aljabar, Al-Khwarizmi juga menyumbang buah
pikiran pada aritmatika. Bukunya mengenai angka India berjudul Kitab al-Jam’a
wa-l-tafriq bi-hisab al-Hind (“Buku Penjumlahan dan Pengurangan berdasarkan
Kalkulasi Hindu”) mengenalkan angka-angka Hindu-Arab. Karyanya dalam bidang
matematika menjadi landasan inovatif dalam aljabar dan trigonometri.
Hal yang bisa kita pelajari dari sosok Al-khawarizmi adalah
1. Kebiasaan
membaca dan menuliskan apa-apa yang sedang dipikirkan dan dilakukan oleh
Al-Khawarizmi, menjadikannya seorang tokoh yang dikenal dari hasil-hasil
karyanya sampai detik ini.
2. Kerja
keras, ketekunan dan kesabaran adalah kunci yang memungkinkan Al-Khawarizmi
dapat menuliskan berbagai buku yang sangat bermanfaat dalam perkembangan ilmu
pengetahuan.
Posting Komentar