RANGKUMAN MATERI PROFESI KEGURUAN

Kamis, 07 April 20161komentar


Pembimbing : Dr. Rulam Ahmadi, M.Pd





http://misbahuddinalmutaali.blogspot.com/2016/04/rangkuman-materi-profesi-keguruan.html



Oleh :
MISBAHUDDIN (2130720096)
Pendidikan Matematika IV- A
Nomer Presensi 32


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
JURUSAN MATEMATIKA
UNIVERSITAS ISLAM MALANG




Pertemuan ke 9
BAB 9
PENGELOLAAN KELAS
1.      Definisi dan Tujuan Pengelolaan Kelas
pengelolaan kelas adalah suatu kegiatan terencana dan berkesinambungan untuk menciptakan suasana kelas yang kondusif, yakni suasana kelas yang memungkinkan siswa dapat belajar dengan mudah, aman, dan tenang sehingga memungkinkan terjadinya interaksi pembelajaran yang efisien dan efektif.
Tujuan pengelolaan kelas adalah untuk merencanakan,melaksanakan, mengawasi/mengevaluasi, dan melakukan tindak lanjut terhadappenciptaan suasana pembelajaran menjadi kondusif dalam rangka mencapaai tujuanpembelajaran secara efisien dan efektif.
Karakter kelas yang dihasilkan karena adanya proses pengelolaan kelas yangbaik memiliki tiga ciri, yaitu: 1) Speed, artinya anak dapat belajar dalam percepatanproses dan progress, sehingga membutuhkan waktu yang relative singkat. 2) Simple,artinya organisasi kelas dan materi menjadi sederhana, mudah dicerna dan situasi kelas kondusif. 3) Self-confidence, artinya anak dapat belajar dengan penuh rasa percaya diri atau menganggap dirinya mampu mengikuti pelajaran dan belajar berprestasi (Fathurrohman dan Sutikno, 2007:104).
2.      Prinsip-prinsip Pengelolaan Kelas.
prinsip-prinsip pengelolaan kelas sebagai berikut:
a.       Bahwa setiap aturan dan prosedur yang mengikat dan ditempuh haruslahdirencanakan terlebih dahulu sebelum hal itu dapat dillangsungkan.
b.      Aturan-aturan yang ditetapkan dan prosedur yang ditempuh itu harus jelas dan dibutuhkan.
c.       Biarkan anak mengasumsikan tanggung jawabnya secara independent.
d.      Kurangi gangguan dan keterlambatan atau penundaan.
e.       Rencanakan kegiatan belajar yang independent atau individual dan juga kegiatan belajar kelompok.
3.       Pendekatan Pengelolaan Kelas
Ada beberapa pendekatan yang dapat ditempuh dalam pengelolaan kelas, yaitu:
a.       Pendekatan Iklim Sosio-Emosional (Socio-Emotional Climate) (Mulyadi,2009:46).
b.      Pendekatan Modifikasi Tingkah Laku (Behavior-Modification).
c.       Pendekatan penghukuman atau ancaman.
d.      Pendekatan penguasaan atau penekanan.
e.       Pendekatan Proses Kelompok (Group Process). Pendekatan ini berdasarkan padapsikologi klinis dan dinamika kelompok.
4.      Masalah Pengelolaan Kelas.
 Masalah pengelolaan kelas dapat diartikan sebagai perbedaan antara pelaksanaan pembelajaran yang diharapkan dengan apa yang terjadi dalam pembelajaran. Ada dua macam masalah dalam pengelolaan kelas, yaitu masalah individual dan masalah kelompok. Masalah individual adalah masalah yang berkenaan dengan perorangan, sedangkan masalah kelompok adalah masalah yang berkenaan dengan perilakukelompok.
5.      Pemecahan Masalah Pengelolaan Kelas.
Pemecahan masalah pengelolaan kelas adalah usaha - usahayang dilakukan secara sengaja, terencana, dan berkesinambungan untukmenyelesaikan masalah-masalah yang terjadi selama pembelajaran berlangsung.Pemecahan masalah pengelolaan kelas ada dua prosedur, yakni usahapencegahan (prefentif), yakni usaha yang dilakukan oleh guru untuk mencegahterjadinya perilaku siswa yang menyimpang. Pada sisi lain pemecahan masalahpengelolaan kelas dapat dilakukan pada saat terjadinya perilaku siswa yang menyimpang.
Prosedur kuratif adalah suatu usaha memecahkan masalah-masalah pengelolaan
kelas yang terjadi. Prosedur ini diambil jika ditemukan adanya persoalan-persoalan
empiris dalam pengelolaan kelas baik masalah yang bersifat individual maupun
kelompok. Tindakan kuratif ini sangat penting agar siswa tidak mengulangi tingkahlaku yang menyimpang dan berusaha mengubah diri menjadi lebih baik.
Analisis :
Saya setuju dengan pendapat mulyadi bahwa Pengelolaan merupakan bagian penting dalam pelaksanaan pembelajaran dikelas. Keberhasilan pembelajaran bukan hanya ditentukan oleh kemampuan guru dalam menyampaikan materi pembelajaran, melainkan juga oleh kemampuan dalam menciptakan suasana pembelajaran yang kondusif yang memungkinkan para siswa belajar dengan mudah, aman, dan senang. guru harus mengenal tentang masalah-masalah pengelolaan kelas baik masalah yang bersifat individual maupun kelompok. serta mampu mencari dan menerapkan alternatif-alternatif solusi terhadap persoalan pengelolaan kelas.



Pertemuan ke 10
BAB 10
DEFINISI, LANDASAN, DAN PRINSIP BIMBINGAN DAN KONSELING
1.      Definisi Bimbingan dan Konseling.
Bimbingan adalah bantuan yang diberikan pada siswa secara terprogram, sistematis, integral, dan berkelanjutan agar siswa mampu menghadapi atau memecahkan sendiri masalah yang dihadapi baik pada masa sekarang maupun di masa mendatang. konseling itu merupakan serangkaian kegiatan membantu siswa yang bermasalah yang dilakukan secara tatap muka baik individual maupun kelompok sehingga siswa tersebut mampu keluar dari masalahnya.
karakteristik konseling adalah sebagai berikut:
1) Pada umumnya dilaksanakansecara individual.
2) Pada umumnya dilakukan dalam suatu perjumpaan tatap muka.
3) Untuk melksanakan konseling dibutuhkan orang yang ahli.
4) Tujuan pembicaraan dalam proses konseling ini diarahkan untuk memecahkan masalah yang dihadapi klien.
5) Individu yang menerima layanan (klien) akhirnya mampumemechkan masalahnya dengan kemampuannya sendiri (Soetjipto dan Kosasi, 2009:63).
2.      Landasan Bimbingan dan Konseling.
Menurut Winkel (Soetjipto dan Kosasi, 2009:7) bahwa landasan bimbingan dan konseling itu adalah sebagai berikut:
a.       Bimbingan selalu memperhatikan perkembangan siswa sebagai individu yang mandiri dan mempunyai potensi untuk berkembang.
b.      Bimbingan berkisar pada dunia subjektif masing-masing individu.
c.       Kegiatan bimbingan dilaksanakan atas dasar kesepakatan antara pembimbingdengan yang dibimbing.
d.      Bimbingan berlandaskan pengakuan akan martabat dan keluhuran individu yang dibimbing sebagai manusia yang mempunyai hak-hak asasi.
e.       Bimbingan adalah suatu kegiatan yang bersifat ilmiah yang mengintegrasikan bidang-bidang ilmu yang berkaitan dengan pemberian bantuan psikologis.
f.       Pelayanan ditujukan kepada semua siswa, tidak hanya untuk individu yang bermasalah saja.
g.      Bimbingan merupakan suatu proses, yaitu berlangsung secara terus-menerus,berkesinambungan, berurutan, dan mengikuti tahap-tahap perkembangan anak.
3.      Prinsip-prinsip Bimbingan dan Konseling
a.       Prinsip-prinsip khusus yang berhubungan dengan individu yang memberikanbimbingan.
b.      Konselor di sekolah dipilih atas dasar kualifikasi kepribadian, pendidikan, pengalaman, dan kemampuannya.
c.       Konselor harus mendapat kesempatan untuk mengembangkan dirinya serta keahliannya melalui berbagai latihan penataran.
d.      Konselor hendaknya selalu mempergunakan informasi yang tersedia mengenaiindividu yang dibimbing beserta lingkungannya.
e.       Konselor harus menghormati dan menjaga kerahasiaan informasi tentangindividu yang dibimbingnya.
f.       Konselor hendaknya mempergunakan berbagai jenis metode dan teknik yangtepat dalam melakukan tugasnya.
g.      Konselor hendaknya memperhatikan dan mempergunakan hasil penelitiandalam bidang: minat, kemampuan, dan hasil belajar individu untukkepentingan perkembangan kurikulum sekolah yang bersangkutan.
4.      Prinsip-Prinsip Khusus yang Berhubungan dengan Organisasi dan
Administrasi Bimbingan:
a.       Bimbingan harus dilaksanakan secara berkesinambungan.
b.      Dalam pelaksanaan bimbingan harus tersedia kartu pribadi (cumulative record) bagi setiap individu (siswa).
c.       Program bimbingan harus disusun sesuai dengan kebutuhan sekolah yangbesangkutan.
d.       Pembagian waktu harus diatur untuk setiap petugas secara baik. Bimbingan harus dilaksanakan dalam situasi individual dan dalam situasikelompok, sesuai dengan masalah dan metode yang diperunakan dalammemecahkan masalah itu.
e.       Sekolah harus bekerja sama dengan lembaga-lembaga diluar sekolah yang menyelenggarakan layanan yang berhubungan dengan bimbingan dan penyuluhan pada umumnya.
f.       Kepala sekolah memegang tanggung jawab tertinggi dalam pelaksanaanbimbingan (Soetjipto dan Kosasi, 2009: 75).
5.      Prinsip-prinsip yang berhubungan dengan individu yang dibimbing:
a.       Layanan bimbingan harus diberikan kepada semua siswa.
b.      Harus ada kriteria untuk mengatur prioritas layanan kepada siswa tertentu.
c.       Program bimbingan harus berpusat pada siswa.
d.       Layanan bimbingan harus dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan individu yang bersangkutan secara serba ragam dan serba luas.
e.       Keputusan terakhir dalam proses bimbingan ditentukan oleh individu yangdibimbing.
f.       Individu yang mendapat bimbingan harus berangsur-angsur dapatmembimbing dirinya sendiri.
Analisis :
Pentingnya bimbingan dan konseling sangat membantu kepala sekolah, guru, dan para siswa sendiri untuk keberhasilan pelaksanaan pendidikan di sekolah, dan secara khusus untuk tercapainya tujuan belajar para peserta didik. Untuk itu kita harus perlu mengetahui landasan dan prinsip – prinsip yang dikemukakan oleh ahli diatas agar suatu bimbingan dan konseling berjalan dengan baik dan efektif.
Pertemuan ke 11
BAB 11
FUNGSI, TUJUAN, DAN ASAS BIMBINGAN DAN KONSELING
1.      Fungsi Bimbingan dan Konseling.
Departemen Pendidikan Nasional (2008:8) mengemukakan bahwa  fungsi bimbingan dankonseling adalah sebagai berikut:
a.       Fungsi pemahaman yaitu fungsi bimbingan dan konseling yang akanmenghasilkan pemahaman tentang sesuatu oleh pihak-pihak tertentu sesuaidengan kepentingan pengembangan peserta didik pemahaman meliputi: a)Pemahaman tentang diri sendiri peserta didik terutama oleh pesert didiksendiri, orang tua, guru pada umumnya dan guru pembimbing. b) Pemahamantentang lingkungan peserta didik (termasuk didalamnya lingkungan keluargadan sekolah) terutama oleh peserta didik sendiri, orang tua, guru padaumumnya dan guru pembimbing. c) Pemahaman lingkungan yang lebih luas(termasuk didalamnya informasi jabatan/pekerjaan, informasi sosial danbudaya/nilai-nilai) terutama oleh peserta didik.
b.      Fungsi pencegahan yaitu fungsi bimbingan dan konseling yang akanmenghasilkan tercegahnyadan terhindarnya peserta didik dari berbagai permasalahan yang mungkin timbul yang akan dapat mengganggu,menghambat, ataupun menimbulkan kesulitan dan kerugian tertentu dalamproses perkembangannya.
c.       Fungsi penuntasan yaitu fungsi bimbingan dan konseling yang akanmenghasilkan teratasinya berbagai permasalahan yang dialami oleh pesertadidik.
d.      Fungsi pemeliharaan dan pengembangan yaitu fungsi bimbingan dankonseling yang akan menghasilkan terpeliharanya dan terkembangkannyaberbagai potensi dan kondisi positif peserta didik dalam rangka perkembangandirinya secara mantap dan berkelanjutan.
2.      Tujuan Bimbingan dan Konseling.
tujuan bimbingan dan konseling adalah untukmembantu siswa agar siswa mampu menghadapi dan/atau memecahkan masalah yang dihadapi sehingga dapat mencapai tujuan belajar dan tujuan hidup yangdicita-citakan.
3.      Azas Bimbingan dan Konseling.
Ada beberapa asas dalam Bimbingan dan Konseling, yakni sebagai berikut
(Soetjipto dan Kosasi, 2009:79; Sukardi, 2000:31-36):
a. Asas alih tangan.                      b. Asas keahlian.
c.       Asas kedinamisan.                   d. Asas kegiatan.
e.        Asas kekinian.                        f. Asas kenormatifan.
g.      Asas kerahasiaan.                    h.  Asas kesukarelaan.
i.Asas Keterbukaan.                      J. Asas keterpaduan.
a.      Asas tut wuri handayani.
Analisis :
Saya setuju dengan Departemen Pendidikan Nasional (2008:8) yang mengemukakan fungsi bimbingan dan konseling, karena dengan adanya fungsi tersebut akan jelas peranan bimbingan dan konseling terhadap pemecahan masalah yang dihadapi siswa untuk mencapai tujuan balajar dan tujuan hidup yang dicita-citakan. Serta untuk mengetahui adanya asas – asas yang terdapat dalam bimbingan dan konseling.
Pertemuan ke 12
BAB 12
BIDANG – BIDANG BIMBINGAN DAN KONSELING
Bidangakademikyaitubimbingan yang diarahkanuntukmembantu para individudalammenghadapidanmemecahkanmasalah-masalahakademik. Para pembimbingmembantuindividumengatasikesulitanbelajar, mengembangkancarabelajar yang efektif, membantuindividu agar suksesdalambelajardan agar mampumenyesuaikandiriterhadapsesutatuntutan program/pendidikan.


1.      Bidang pribadi.
Bidangpengembangankehidupanpribadiyaitubidangpelayanan yang membantupesertadidikdalammemahami, menilai, danmengembangkanpotensidankecakapan, bakatdanminat, sertakondisisesuaidengankarakteristikkepribadiandankebutuhandirinyasecararealistik. Yang tergolongdalammasalah-masalahpribadiadalahmasalahhubungandengansesamateman, dengandosen, sertastaf, pemahamansifatdankemampuandiri, penyesuaiandiridenganlingkunganpendidikandanmasyarakattempatmerekatinggal, danpenyelesaiankonflik
2.      Bidang sosial.
Bidang sosial yaitubidangpelayanan yang membantupesertadidikdalammemahamidanmenilaisertamengembangkankemampuanhubungansosial yang sehatdanefektifdengantemansebaya, anggotakeluarga, danwargalingkungansosial yang lebihluas.
3.      Bidangkarir.
Bidangkarir yaitubimbinganuntukmembantuindividudalamperencanaan, pengembangandanpemecahanmasalah-masalahkarir.
4.      Bidangkeluargamerupakanupayapemberianbantuankepada para individusebagaipemimpin/anggotakeluarga agar merekamampumenciptakankeluarga yang utuhdanharmonis, memberdayakandirisecaraproduktif, dapatmenciptakandanmenyesuaiaikandiridengannormakeluarga, sertaberperan/berpartisipasiaktifdalammencapaikehidupankeluarga yang bahagia.
Analisis :
Menurut saya yang perlu diperhatikan dalam memberikan layanan bimbingan kepada peserta didik, harus tetap berfokus pada empat jenis bidangnya. Jenis bidangbimbingandankonselingyaitubidangakademik/belajar, bidang social pribadi, bidangkarirdanbidangkeluarga.
Pertemuan ke 13

BAB 13
RAGAM JENIS LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING
1.      Ruang Lingkup Pelayanan Bimbingan dan Konseling.
a.       Pelayanan bimbingan diberikan kepada semua murid, jadi tidak terbatas kepada Muridyang mempunyai kesulitan nyata.
b.       Pelayanan diberikan dalam rangka mebantu murid untuk membuat rencana danmengambil keputusan sendiri, dan bukan dalam rangka membuatkan rencana sertanasehat-nasehat bagi murid untuk dikerjakannya.
c.       Bimbingan tidak melakukan pelayanan yang menuntut keahlian di luar wewenangseorang penyuluh sekolah.
d.      Masalah yang ditangani dalam pelayanan bimbingan kepada murid ialah masalahmasalahyang timbul dalam, atau ada hubungannya dengan kerangka belajarmengajar di sekolah.
e.       Dalam penempatan, baik pendidikan ataupun jabatan penyuluh tidak melakukannyasendiri, pelayanan yang dilakukan dalam hal ini bersifat memperlancar penempatan itu.
f.       Masalah-masalah yang timbul di luar, atau tidak ada hubungannya dengan kerangkabelajar-mengajar di sekolah, serta masalah yang tidak dapat dipecahkan di sekolah,disalurkan kepada orang-orang atau lembaga-lembaga di luar sekolah yangberwenang dan sanggup menanganinya (Soetjipto dan Kosasi, 2009: 98).
2.      Jenis Layanan Bimbingan dan Konseling
a.      Layanan Orientasi.Yang dimaksud dengan layanan orientasi ini adalah pemberian informasi kepada parasiswa tentang lingkungan sekolah yang baru para peserta didik kenali.
b.      Layanan Informasi.Layanan informasi adalah pemberian informasi pada siswa dan pihak-pihak lain yang berkaitan dengan kepentingan dan kesuksesan belajar peserta didik disekolah.
c.       Layanan penempatan dan penyaluran Layanan penempatan dan penyaluran adalah layanan bimbingan yang memungkinkan peserta didik memperoleh penempatan dan penyaluran yang tepat.
d.      Layanan Bimbingan Belajar.Layanan bimbingan belajar adalah layanan bimbingan yang memungkinkan siswamemperoleh kemudahan atau kelancaran dalam proses belajar di sekolah, dan memiliki bekal untuk menghadapi kehidupannya di masa depan.
e.       Layanan Konseling Perseorangan. Layanan konseling perseorang adalah bantuan yang diberikan secara individual pada siswa yang menhadapi persoalan dan perlu bantuan.
f.       Layanan Konseling Kelompok. Layanan konseling di sekolah juga ada kalanya dilakukan dalam kelompok. Layanansemacam ini dimaksudkan untuk memungkinkan perkembangan peserta didik atas dasarhasil dalam suasana kelompok
Analisis :
saya setuju dengan adanya jenis – jenis layanan bimbingan dan konseling karena dengan hal itu dapat mempermudah siswa dalam mengikuti layanan penyelesaian pemecahan masalah yang telah disediakan.

Pertemuan ke 14
BAB 14
PENGELOLAAN BK DI SEKOLAH
A.    Pengertian
pelayananKonselingberarti proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, danpengawasanaktivitas-aktivitaspelayananbimbingandankonselingdanpenggunaansumberdayalainnyauntukmencapaitujuanpelayananbimbingan.
B.     Alasanpentingnyapengelolaan
pertama, untukmencapaitujuan.
Keduauntukmenjagakeseimbangan di antaratujuan-tujuan
Ketiga, untukmencapaiefisiensidanefektifitasterhadaplayanan yang diselenggarakan
C.    Unsur-unsurPengelolaan BK
1.      Planning (Perencanaan).
Pelayananbimbingankonselingsebagaisuatu proses kegiatan, membutuhkanperencanaan yang matangdansistematisdarimulaipenyusunan program hinggapelaksanaannya.
2.      Organizing (Pengorganisasian). Langkahinimerupakanpengaturanlebihlanjuttentangalokasitugas, personalia yang menjalankanpekerjaan, biaya, danpenyediaanfasilitas-fasilitas yang diperlukan
3.      Actuating (Pelaksanaan). pelaksanaanmeliputikeseluruhankegiatan yang berkaitandenganbimbingandankonseling yang telahtersusundalam program.
4.      Controlling (Pengawasan)
Dalampelayanankonselingberkenaandenganbagaimanamelakukanpengawasandanpenilaianterhadapkegiatanbimbingandankonselingmulaidaripenyusunanrencana program hinggapelaksanaannya.

D.    Personal PengelolaBimbingandanKonseling
1.      Guru matapelajaran
  1. Guru BimbingandanKonseling
  2. KepalaSekolah
  3. Administrasi
  4. Walikelas
  5. Wakilkepalasekolah
E.     PenilaianHasilPelayanan.
Keberhasilan layanan dimaksud itu difokuskan pada aspek-aspek AKUR, yang berarti:
1.      Acuan.
Layanandikatakanberhasilketikadalamdirisiswatelahmemperolehacuanpositifuntukberperilaku KES.
2.      Kompetensi.
layanankonselingakandikatakanberhasilketikatelahmembekaliindividukompetensi yang dibutuhkandalammembangunacuanpositif.
3.      Usaha.
usahaadalahaplikasidariacuan yang telahdimilikidandidukungolehkompetensi yang dibutuhkanuntukmencapai  prilaku yang KES.
4.      Rasa.
Setelahindividumemilkiacuan yang positif, kompetensi ,danmampumelaksanakanusaha demi mencapaitujuanhidup yang hendakdicapai, keberhasilanlayanankonselinglebihjauhdapatdilihatdarikondisi rasa  padadiriindividu. Rasa tersebutmeliputi: rasa diri, rasa sosial, rasa nilai/moral dan rasa spiritual.
Analisis :
Menurut pendapat saya pengelolaan BK di sekolah dapat membantu peserta didik dalam mengatasi permasalahan yang dihadapinya, hal ini berguna untuk membentuk pribadi yang matang. Dengan adanya pengelolaan BK peserta didik merasa diawasi dan diperhatikan oleh guru, sehingga proses belajar siswa menjadi lebih baik.
Pertemuan ke 15
                                                            BAB 15
PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM PELAKSANAAN BK DI SEKOLAH.
1.      Peran Kepala Sekolah
Kepala sekolah secara umum memiliki peran sebagai:
1) pendidik (educator);
2) pemimpin (leader);
3) administrator;
4) manajer;
5) motivator;
6) innovator; dan
7) entrepreneur.
kepala sekolah mempunyai tugas sebagai berikut (Partowisastro,1985:100-101):
a.       Membuat rencana/program sekolah secara menyeluruh.
b.      Mendelegasikan tanggung jawab tertentu dalam pelaksanaan bimbingan dan penyuluhan.
c.       Mengawasi pelaksanaan program.
d.      Melengkapi dan menyediakan kebutuhan fasillitas bimbingan dan penyuluhan.
e.       Mempertanggungjawabkan program tersebut baik ke dalam (sekolah) maupun keluar (masyarakat).
f.       Mengadakan hubungan dengan lembaga-lembaga diluar sekolah dalam rangkakerja sama pelaksanaan bimbingan.
g.      Mengkoordinasikan kegiatan bimbingan dengan kegiatan-kegiatan lainnya.


BAB 16
PERANAN GURU BK dan GURU DALAM PELAKSANAAN BK di SEKOLAH
Peran Guru dalam Bimbingan dan Konseling.
Sardiman (2001:142) menyatakan bahwa adasembilan peran guru dalam kegiatan BK, yaitu:
a.       Informator, guru diharapkan sebagai pelaksana cara mengajar informatif,laboratorium, studi lapangan, dan sumber informasi kegiatan akademikmaupun umum.
b.       Organisator, guru sebagai pengelola kegiatan akademik, silabus, jadwalpelajaran dan lain-lain.
c.       Motivator, guru harus mampu merangsang dan memberikan dorongan serta.reinforcement untuk mendinamisasikan potensi siswa, menumbuhkan swadaya (aktivitas) dan daya cipta (kreativitas) sehingga akan terjadi dinamika di dalam proses belajar-mengajar.
d.      Director, guru harus dapat membimbing dan mengarahkan kegiatan belajar siswa sesuai dengan tujuan yang dicita-citakan.Inisiator, guru sebagai pencetus ide dalam proses belajar mengajar.
e.       Transmitter, guru bertindak selaku penyebar kebijaksanaan dalam pendidikan dan pengetahuan.
f.       Fasilitator, guru akan memberikan fasilitas atau kemudahan dalam proses belajar-mengajar.
g.      Mediator, guru sebagai penengah dalam kegiatan belajar siswa.
h.      Evaluator, guru mempunyai otoritas untuk menilai prestasi anak didik dalam bidang akademik maupun tingkah laku sosialnya, sehingga dapat menentukanbagaimana anak didiknya berhasil atau tidak.
2.       Peran Guru Penyuluh/Konselor.
Adapunperanan dan tugas konselor sekolah dalam kegiatan bimbingan dan konseling,adalah:
a.       Menyusun program bimbingan dan konseling bersama kepala sekolah. Memberikan garis-garis kebijaksanaan ummum mengenai kegiatan bimbingandan konseling.
b.      Bertanggung jawab terhadap jalannya program.
c.       Mengkoordinasikan laporan kegiatan pelaksanaan program sehari-hari.
d.       Memberikan laporan kegiatan kepada kepala sekolah.
e.       Membantu untuk memahami dan mengadakan penyesuaian kepada dirisendiri, lingkungan sekolah, dan lingkungan sosial yang makin lama makinberkembang.
f.       Menerima dan mengklasifikasikan informasi pendidikan dan informasi lainnyayang diperoleh dan menyimpannya sehingga menjadi catatan kumulatif siswa.
g.      Menganalisis dan menafsirkan data siswa untuk menetapkan suatu rencanatindakan positif terhadap siswa.
h.      Menyelenggarakan pertemuan staf.
i.        Melaksanakan bimbingan kelompok dan konseling individual.
j.        Memberikan informasi pendidikan dan jabatan kepada siswa-siswa danmenafsirkannya untuk keperluan pendidikan dan jabatan.
k.      Mengadakan konsultasi dengan instansi-instansi yang berhubungan dengan program bimbingan dan konseling dan memimpin usaha survei dalam masyarakat sekitar sekolah untuk mengetahui lapangan-lapangan kerja yang terbuka.
l.        Bersama guru membantu siswa memilih pengalaman atau kegiatan-kegiatanko-kurikuler yang sesuai dengan minat, sifat, bakat, dan kebutuhannya.
m.    Membantu guru menyusun pegalaman belajar dan membuat penyesuaianmetode mengajar yang sesuai dengan dan dapat memenuhi sifat masalah masing-masing siswa.
n.      Mengadakan penelaahan lanjutan terhadap siswa-siswa tamatan sekolahnya dan terhadap siswa putus sekolah serta melakukan usaha penilaian lain yang berhubungan dengan program bimbingan secara tetap.
o.      Mengadakan konsultasi dengan orangtua siswa dan mengadakan kunjungan rumah.
p.      Menyelenggarakan pembicaraan kasus.
q.      Mengadakan wawancara latihan bagi para petugas bimbingan.
r.        Menyelneggarakan program latihan bagi para petugas bimbingan.
s.       Melakukan alih tangan (referal) masalah siswa kepada lembaga atau ahli lainyang lebih berwenang.
Tugas Administrasi
Mengenai tugas dan tanggung jawab petugas administrasi dalam kegiatan bimbingan dan konseling adalah:
a. Mengisi kartu pribadi siswa.
b. Menyimpan catatan-catatan (record) dan data lainnya.
c. Menyelesaikan laporan dan pengumpulan data tentang siswa.
d. Mengirim dan menerima surat panggilan dan surat pemberitahuan.

e. Menyiapkan alat-alat atau formulir-formulir pengumpulan data siswa, seperti angket, observasi wawancara, riwayat hidup, sosiometri dan sosiogram, kunjungan rumah, panggilan orangtua, pemeriksaan kesehatan, dan pemeriksaan psikologis (Partowisastro, 1985:104).
Share this article :

+ komentar + 1 komentar

29 Desember 2019 pukul 10.35

😎 Bergaya Sambil Mencari Pahala, Kenapa Tidak 😎
.
Dengan Kaos Dakwah dari Gootick Apparel yang akan membuat penampilan teman-teman pasti berbeda dari yang lain 😍😍😍
.
Dengan bahan Material dari Catton Bamboo yang memiliki kualitas tidak perlu di ragukan dan Sablon yang Rapih dan Kuat. Baca Terlebih dahulu kelebihan dari Cotton Bamboo ==>> https://bit.ly/39lCBC7 <<==

Tersedia 5 tulisan bermakna Islami dan pilihan warna yang pastinya cocok di pakai untuk kegiatan sehari-hari yang akan terlihat Elegan dan Simple, Rapih dan Pastinya Keren.
.
"Promo HEMAT" Harga Normal Rp.100 K dan dapatkan potongan diskon harga sebesar Rp. 30 K.
.
Untuk informasi pemesanan silahkan klik link dibawah ini, untuk di arahk
.
Kaos Dakwah Terbaru
Testimoni di Instagram: #gootickapparel
.
Tunggu apalagi Langsung Ambil Promonya selagi masih Tersedia


Mau Cari Bacaan Cinta Generasi Milenia Indonesia mengasikkan, disini tempatnya:
Mungkin Kau Sering Lupa Kebaikan Istrimu

Posting Komentar

 
Support : SalamuN RespectoR | Johny | Tutorial Software
Copyright © 2014. MisbahPost - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Modified by SalamuN RespectoR
Proudly powered by Blogger