Politik Sampah

Politik Sampah - Sampah dimana-mana berserakan, pembuangnya tiada lain adalah manusia dari anak-anak sampai orang dewasa, kalangan miskin atau kaya, konglemerat atau priyai. bagi pemulung itu menjadi sebuah ide untuk menghasilkan uang, dengan modal berani kotor dan berani melawan rasa malunya. dipikir sepintas sampah meman tidak berarti apapun karena suatu kotoran menjijikkan.

Tanpa adanya pemulung mungkin pabrik akan kewalahan untuk mengelola sampah yang berserakan dimana-mana. tanpa adanya DKLH pemerintah juga tidak bisa mengakui sebagai kota indah, bershh, dan asri. dan salah satu cara untuk menghilangkan sampah yang sudah tertumpuk adalah harus dibakar. kaitan dengan olitik yang ada di indonesia sebagian dari mereka politikus yaitu rakus akan jabatan dan kekuasaan.

Terutama yang berkecimpung didunia perpartaian. seakan mereka itu tidak manfaat apapun buat masyarakat. tidak mempunyai nilai pejuang buat rakyat. dan bisa dikatakn tidak berguna lagi. mereka hanya sibuk memikirkan individualistik jabatan, sibuk mengatur ini itu dan sebagainya. rakyat berjalan sesuai kehidupannya masing-masing. ketidak bergunaan inilah yang perlu dibakar oleh pengetahuan dan moral agar tidak menjadi sampah dimasyarakat yang hanya bisa mengotori imag daerah di lingkup provinsi, mengotori provinsi di lingkup nasional, mengotori negara di lingkup internasional.

kalau negara ini hanya di isi orang-orang yang mementingkan partai dan dirinya maka negara ini sepertinya bukan negara. Dalam pemerintahan kita sudah tahu tentang adanya sebuah kepemimpinan. Dalam kepemimpinan kita tahu adanya orang yang memimpin dan orang yang dipimpin. Memang sistem pemerintahan di Indonesia akhir-khir ini banyak dihantui oleh pertarungan ploitik yang tidak sehat. Sehingga bukan memperbaiki politik yang sudah dibangun dahulu, malah jadinya memperrusak yang sudah rusak. Konsep kepemimpinan akhirnya pun runtuh dan tidak ada sama sekali.