Tuhan, Aku Malu

Selasa, 09 Oktober 20180 komentar

Oleh: Misbahuddin

Jika sholatku saja tidak engkau terima, terus apa yang bisa aku bawa mati untuk menghadapmu. Bagaimana engkau menerima sholatku, saat adzan berkumandang aku masih sibuk dengan pekerjaan duniaku. Dan saat aku sholat pun pikiranku masih menduakanmu dengan segala urusan dunia. Sungguh aku malu Tuhan.

Aku belum mampu menegakkan sholat seperti yang engkau perintahkan dalam ayat sucimu. Keseharianku masih penuh dengan maksiat. Keseharianku masih penuh dengan kedzaliman. Keseharianku masih jauh dari yang syariatkan kepadaku. Pertanda sholatku masih belum apa-apa. Sungguh aku malu Tuhan.

Aku belum pandai membaca ayat qauliyah dan qauniyah-Mu Tuhan. Lebih dari itu aku juga tidak pandai menerapkan dalam kehidupan sehari-hari sebagai hamba. Aku masih jauh dari harapan Engkau untuk menjadi khalifahmu di muka bumi ini. Aku masih sering sombong dan membanggakan diri dengan segala nikmat yang engkau titipkan kepadaku. Tuhan, aku benar-benar malu.

Air mataku jarang menetes untuk meratapi segala kedzolimanku pada-Mu dan pada mahluk-Mu Tuhan. Tidak seperti Adam yang ratusan Tahun menangis karena satu kesalahan saja di surga. Jika Adam dikeluarkan dari surga hanya karena kesalahan melanggar perintah-Mu, apalagi dengan diriku ini Tuhan.

Allahu Robbi. Jadikanlah aku manusia yang benar-benar seperti tujuan diciptakannya manusia di muka bumi ini. Yang benar-benar memanusiakan manusia yang lain. Yang benar-benar akan arti bertasbih, bertahmid dan bertakbir kepada engkau. Yang tidak hanya mulut yang berteriak lantang. Tapi sikap dan perilaku mencerminkan kemahasucian-Mu.

Aku terlalu sering beralasan lupa menjalankan apa yang engkau perintahkan. Aku terlalu sering mengulur waktu dan menunda-nunda perintah-Mu. Padahal aku tahu. Padahal aku diajarin ngaji. Padahal aku kadang-kadang membaca ayat suci-Mu. Apa mungkin karena aku membacanya tidak pakai hati nurani. Apa mungkin karena aku terlalu membanggakan diri ketika satu kali saja membaca ayat suci-Mu Tuhan.

Allahu Robbi. Hanya Engkau yang mampu memberi hidayah atas kehinaan hamba. Atas kelalaian hamba. Atas segala kedzoliman hamba. Hamba tidak pernah putus asa atas segala Rahmat dan Petunjuk-Mu Robbi. Engkau maha mendengar dan maha pengampun. Ampunilah aku dan istriku, da kedua orang tua kami, serta sanak saudara kami, dan seluruh muslimin dan muslimat.

Sampaikanlah salam kasih hamba kepada Baginda Nabi kekasih-Mu yakni Muhammad Rasulullah dan ahli baitnya. Karena beliaulah yang mampu memberi syafaat kelak ketika kami sudah tidak berdaya lagi. Karena beliaulah yang mampu mengantarkan kami berada pada dunia keilmuan. Mengantarkan kami untuk membaca ayat-ayat perintah dan larangan-Mu Robbi. Dan beliaulah yang mengajarkan kami menjadi manusia. Beliaulah yang menuntun kami menghadap-Mu. Melalui Sunnah dan wasiatnya.

Ya Rasulullah, maafkanlah umat-mu ini yang masih jauh dari sikap dan sifat kemanusianmu. Yang masih jauh dari ajaran sunnah-mu. Yang masih jauh dari kepedulian-mu pada sesama. Masih sering lupa untuk bersholawat kepada-mu. Terimalah sholawat kami ini, bantulah kami ya Rasulallah untuk mengerti dan berperilaku sebagai hamba Allah. Sampaikan doa umat-mu ini kepada Allah SWT. Allahumma sholli 'ala Muhammad Shalallahu Alaihi wasallam.
Wallahu a'lam bishshowab.
 
Denpasar, 10-10-2018

Share this article :

Posting Komentar

 
Support : SalamuN RespectoR | Johny | Tutorial Software
Copyright © 2014. MisbahPost - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Modified by SalamuN RespectoR
Proudly powered by Blogger