Catatan Singkat Satu Pekan bersama Mahad Ihya Al-ahmadi (MIA) Selangor Malaysia

Minggu, 28 Januari 20180 komentar


Oleh: Misbahuddin

Alhamdulillah betapa bahagia dan senangnya, ketika kami tiba di bandara internasional 2 kuala lumpur langsung mendapat sambutan penuh sumringah dan senyum hangat dari Ust. Fadzli bin Sadon yang ia merupakan salah satu pengurus Mahad Ihya Al-ahmadi. Ia dan pengurus yang lain menjemput kami dengan bus kebanggaan mahad yang berkapasitas 44 penumpang, diperuntukkan untuk menjemput kami yang hanya 12 orang.

Hal tersebut merupakan firasat pertama yang kami rasakan ketika tiba di tanah Malaysia. Betapa baik ia menerima kami, seakan mereka senang kedatangan rombongan mahasiswa dari UIN Maliki Malang Indonesia. Tidak bisa kami tulis satu persatu, penyambutan demi penyambutan yang membuat kami tertekun bahagia dan penuh syukur. Mulai dari tempat yang disediakan, makanan yang dihidangkan selama tiga kali sehari, sampai fasilitas kendaraan kami.

Hari itu, Senin 22 Januari 2018 tepat pada jam 07.00 kami harus bergegas menuju acara penyambutan di Aula Mahad. Acara tersebut dihadiri seluruh santri dan para ustadz dan ustadzah. Tak terkecuali jajaran pengurus besar mulai dari mudzir mahad sampai barisan pengurus di bawahnya. Kami pun didampingi tiga dosen yang mewakili dari jajaran pengurus FITK UIN Maliki.

Penyambutan yang berlangsung khidmat mengawali kerjasama baik antar mahad dan mahasiswa UIN Maliki di mahad ini. Benih-benih bahagia dan rasa senang kami, menjadikan pikiran dan raga kami lebih kerasan. Penyambutan yang ramah membuat kami nyaman. Karena hal itu merupakan hal langka di negeri orang. Mengingat keramahan negeri kami di Indonesia.

Demi memperkuat kekeluargaan, kami disambut untuk satu padu dalam berseragam. Mulai dari kopyah, jubah dan seragam lainnya. Untuk seragam, hari Senin dan Jumat semua jajaran memakai jubah. Selasa memakai kemeja. Hari Rabu memakai kaos olahraga untuk siswa, dan guru berseragam dinas mahad.
Tulisan ini sedikit memberikan gambaran dari satu pekan kami berada di Mahad Ihya Al-ahmadi. Mulai dari kegiatan formal, aktifitas harian, dan agenda di luar kegiatan formal. Di mahad ini mengaji menjadi rutinitas pagi untuk memulai pembelajaran setiap hari. Selama kurang lebih 1 jam 30 menit. Siswa yang memang mengambil program tahfidz ia disebut sebagai Tahfidz Integrasi. Kelas dan waktunya berbeda dengan yang mengaji di kelas.

Untuk para siswa yang tidak mengambil program tahfidz, ia mengaji di kelasnya masing-masing sesuai tingkatannya. Setelah program mengaji, dilanjutkan dengan program formal berupa kegiatan pembelajaran sesuai jadwal kelas masing-masing. Pembelajaran berakhir pada jam 14.00.

Selain dari kegiatan formal ini ada yang namanya kegiatan "tausyen". Kegiatan ini hanya tiga kali dalam seminggu. Pada hari senin, selasa dan kamis. Kegiatan ini lebih fokus pada pengembangan akademik tambahan, seperti bahasa Arab, bahasa Inggris dan Sains. Khusus hari rabu, di mahad ini fokus pada pengembangan keterampilan. Baik bidang olahraga, seni dan religi. Dan khusus hari Jumat dimulai dari wirid bersama membaca wirdul lathif. Dan ada bimbingan tahfidz untuk tingkat pemula.

Kami menjalankan tugas sebagaimana yang diberikan oleh lembaga. Untuk kegiatan yang fokus pada kegiatan internal mahad, kami tidak ikut berpartisipasi. Hanya saja, kadang ikut membantu. Di luar kegiatan pembelajaran mahad, kami juga menghadiri majelis-majelis pengajian di beberapa masjid. Baik yang diisi oleh ustadz dari MIA dan juga ustadz dari luar.

Selain kajian Islam, kami juga merekatkan kekeluargaan melalui permainan futsal bersama para ustadz dan sebagian santri. Kami pun selalu mendapat hidangan percuma alias gratis. Mulai pembayaran lapangan, minuman bahkan camilan.

Tidak kalah pentingnya, keramahan yang lainnya kami dapatkan dari pemilik tempat penginapan kami. Karena kebetulan ia berasal dari Indonesia. Jadi tidak heran kami disuguhkan dengan senyum sungringah. Walaupun tempat yang kami tempati sepi, hening, sedikit dari polusi, tapi penuh dengan kerindangan pohon sawit.

Perjalanan dari penginapan ke mahad membutuhkan waktu sekitar 3 sampai 5 menit. Bahkan bisa lebih cepat. Sungguh satu pekan ini sangat tidak terasa. Sangat asyik dan penuh tantangan. Pengalaman berharga memang mahal harganya. Tak ternilai oleh karena uang saja. Tapi butuh tekad dan keinginan untuk mendapatkan pengalaman itu.

Semoga ke depan, kegiatan-kegiatan yang kami gagas mendapatkan jalan dari setiap rintangan. Mendapatkan pintu rahmat dan hidayah Allah untuk saling berbagi ilmu, pengetahuan dan pengalaman.

Wallahu a'lam
Selangor Malaysia, 29 Januari 2018

Share this article :

Posting Komentar

 
Support : SalamuN RespectoR | Johny | Tutorial Software
Copyright © 2014. MisbahPost - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Modified by SalamuN RespectoR
Proudly powered by Blogger