Catatan Awal Praktik Kerja Lapangan (PKL) di Luar Negeri

Jumat, 12 Januari 20180 komentar

Oleh: Misbahuddin

Ada banyak pernyataan dari diri kita masing-masing yang muncul dari kita sendiri ataupun dari orang lain. Terkait penting tidaknya harus berjuang mengabdi mengajar di Negeri orang. Negeri sendiri saja sangat butuh banyak yang harus diselesaikan.

Penting atau tidaknya pernyataan itu kembali pada apa yang menjadi target kita masing-masing. Pada niat dan kemampuan yang kita punya. Ada banyak orang belajar, mencari pengetahuan, pengalaman, dan bahkan rejeki dalam jarak yang jauh. Tentu untuk mengambil banyak hikmah, dan bisa belajar lebih banyak yang sebelumnya tidak ia ketahui.

Tentu pernyataan ini sangat relatif untuk ditanggapi. Masing-masing individu punya kebebasan berpendapat, bertindak dan juga memilih. Saya sangat berterimakasih pada jajaran relawan kampus UIN Maliki utamanya di linkup program ICP FITK yang memberikan kebebasan mahasiswanya untuk memilih dimana ia akan melaksanakan PKL.

Bagi saya pribadi, sebagai salah satu mahasiswa UIN Maliki Malang yang menjadi peserta PKL di Malaysia, berangkatnya saya untuk memilih mengajar di Malaysia bukan karena saya berniat menyepelekan pendidikan Indonesia atau tidak mau mengabdi pada negeri sendiri. Berangkatnya saya untuk terbang ke negeri Malaysia justru karena ingin membuktikan cintaku pada negeri ini, negeri Indonesia. 

Harapan dan keinginan saya, di sana nantinya akan belajar banyak hal yang berbeda untuk bisa dikembangkan di sini. Karena saya pribadi sebagai seorang guru, tentu harus banyak belajar dari banyak pengalaman. Belajar dari hal-hal unik dan menarik yang tentu tidak ada di negeri ini.

Bagaimana mungkin saya bisa membedakan perbedaan sistem dan budaya pendidikan, jika saya tidak mengalaminya secara langsung di tempat yang sistemnya berbeda. Bagaimana bisa saya mengetahui cinta dan bangga saya pada tanah air sendiri jika saya tidak pernah mengalami ada di tanah air orang. Dengan memanfaatkan kesempatan yang baik ini, hati kecil ini berharap untuk bisa belajar lebih baik dari pengalaman yang di dapat nantinya.

Sejujurnya kehidupan saya bukan dari golongan kaya dan berduit atau karena pengetahuan saya yang lebih dari yang lain. Sama sekali tidak. Tapi, hati ini berketuk dengan lantang. Bahwa aku harus belajar banyak hal bukan dari teori perkuliahan saja. Bukan dari teori kurikulum yang kita jalani saja. Saya pribadi ingin berkembang. Selama ini, saya melihat kurikulum di negeri ini selalu disuguhi konflik. Selalu timbul perdebatan yang seakan memberatkan pada satu pihak dan menguntungkan pada pihak lain.

Pertimbangan saya memilih untuk PKL di Malaysia karena saya sebagai guru di negeri ini sudah sedikit banyak tahu bagaimana pendidikan di Indonesia. Bagaimana cara mengajar dan menyusun perangkat pembelajaran. Bagaimana menghadapi siswa di negeri Indonesia ini. Walaupun sampelnya hanya di Kota Malang dan di beberapa kota lainnya yang pernah saya ajari.

Saya merasa ada banyak hal yang belum mampu saya terapkan dengan baik. Ada banyak yang kurang dan mengganjal yang membuat pembelajaran saya selama ini kurang berhasil. Maka dari itu perlu kiranya saya menambah pengalaman menarik lainnya dari negeri orang. Untuk membandingkan dan memperbaiki yang masih dianggap kurang di sini dan dianggap lebih di tempat saya PKL.

Di negeri yang sungguh sangat cerdas ini, sungguh sangat maju pendidikan dan sistemnya. Dengan melihat segelintiran sekolah yang ada di perkotaan. Tapi juga masih banyak sekolah di pedesaan yang kurang menjadi perhatian pemerintah dan perguruan tinggi.

Maka perlu kiranya saya belajar di sana, bagaimana sistem pendidikan yang berlaku. Walaupun hal ini tentu bisa saja saya baca melalui literatur atau searching informasi dari media browser. Tapi, dengan mengalaminya langsung akan lebih berbeda cerita dan pengalamannya untuk bisa saya gali lebih dalam. Lebih-lebih dalam waktu bukan sehari dua hari.

Kepergiaan saya dan mungkin teman-teman tentu berbeda-beda. Beda target dan tujuan yang ingin dicapai. Selain dari menambah pengalaman mengajar dan sekaligus belajar, saya pribadi berniat untuk bertemu saudara-saudara yang sudah lama menjadi Tenaga Kerja di sana. Berniat silaturrahim dan sedikit banyak mengetahui bagaimana mereka bekerja, mencari nafkah dan kehidupan di sana.

Saudara-saudara yang ada di kampung berangkat ke Malaysia untuk mencari nafkah hidup. Untuk membiayai kehidupan, pendidikan anak dan keturunannya. Maka saya pun melalui kesempatan ini harus terbang ke Malaysia mengetahui bagaimana mereka semua susah bekerja, membanting tulang untuk bekerja.

Melalui kesempatan PKL ini, hati kecil berniat bertemu mereka saudara-saudara di Kampung yang sedang ada di sana. Sebagai bentuk terimakasih,  sampai sebesar ini sampai akhirnya menjadi seorang sarjana saya pun harus bisa juga berangkat ke sana. Tidak lain dan tidak bukan karena Allah memberikan jalan lewat pendidikan. Yang karir pendidikanku didukung sepenuhnya oleh saudara-saudaraku.

Dari pengalaman-pengalaman baik dan buruk nantinya saya di Malaysia tidak lain demi untuk pendidikan yang ada di Indonesia. Walaupun saya tidak berjuang di negeri ini bukan berarti saya tidak berjuang untuk pendidikan Indonesia. Karena justru sejenak saya pergi ke negeri orang demi tugasku sebagai guru. Selama ini, teori-teori yang diajarkan di perguruan tinggi belum mampu menopang dan membantu saya mengajar murid-muridku di sekolah tempat saya mengajar.

Semoga Allah selalu memberikan jalan mudah kepada kita. Untuk menjalani proses kehidupan kita masing-masing yang beranika ragam jalan untuk menuju keberhasilannya. Beranika bentuk target dan tujuan kebahagian hidupnya. Beranika pengalaman yang nantinya akan kita raih. Semoga semua dapat mengambil hikmah positif dengan baik.

Wallahu a'lam
Malang, 17 Januari 2018

Share this article :

Posting Komentar

 
Support : SalamuN RespectoR | Johny | Tutorial Software
Copyright © 2014. MisbahPost - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Modified by SalamuN RespectoR
Proudly powered by Blogger