Bangun dari Rasa Malas

Selasa, 19 September 20170 komentar

Oleh: Misbahuddin

Akhir-akhir ini saya sangat senang dengan kesibukan yang membuat saya bangkit dari kemalasan. Karena ada pepatah "kesibukan akan menjauhkan dari kemiskinan". Pepatah ini sejenak saya pikir, memang benar adanya.

Kesibukan akan menjauhkan kita dari berandai-andai. Menjauhkan dari hanya berteori. Tapi lebih mendekatkan pada tindakan dan kepastian. Tentunya kesibukan yang dimaksud dalam pepatah itu adalah hal-hal positif.

Dua hari kemarin saya sempat tidak menulis. Oleh karena kesibukan lain yang seharusnya tidak pantas untuk saya jadikan alasan. Karena hakikatnya saya tidak menulis karena malas menyempatkan diri. Sehingga menunda dan mengabaikan waktu yang ada. Atau bisa jadi karena kurang cintanya saya pada kegiatan menulis.

Saya haru bangkit lagi dari rasa malas. Harus bangun rasa cinta dalam diri. Untuk terus menulis walaupun itu sekedar cerita hidup saya. Biarlah orang lain tidak menganggap penting. Yang penting bagi saya sendiri, hal itu akan penting.

Itu yang perlu saya tanamkan lagi. Agar semangat menulis terus berkobar. Bangkit dari tidur nyenyak kemalasan. Untuk menulis "satu tulisan sebelum tidur". Dengan begitu hati akan tenang.

Hari Ahad 17 September dan hari Selasa 19 September. Dua hari ini, tentu karena saya sempat menunda waktu. Dan pada akhirnya saya mengabaikan. Alhasil, penyesalan pun saya rasakan sampai saat ini. Terpikir olehnya, waktu yang telah saya abaikan.

Walaupun ada dua hari bolong tidak mempublikasikan tulisan, tapi saya berniat untuk mengqodhonya. Sebagaimana tulisan yang pernah saya gagas tentang "mengqodho tulisan akan menenangkan hati". Tulisan yang diperuntukkan untuk diri saya sendiri.

Ketika kesibukan aktifitas harian ada bersama kita, pastilah rasa malas membaca atau menulis itu ada. Seakan terabaikan begitu saja. Itulah yang saya alami selama ini.

Dua hari kemarin semoga menjadi pelajaran bagi saya untuk hari-hari selanjutnya. Bahwa sesibuk apapun, saya harus tetap bisa konsisten dan istiqomah. Walaupun sedikit. Asal jangan sampai bolong. Dimanapun dan kapanpun tetap bisa menggunakan waktu sebaik-baiknya.

Saya banyak belajar dari teman-teman anggota "Aku Bisa Menulis". Begitu giat, konsisten, dan semangat menulis. Ruh literasi pun tersampaikan ke hati saya. Betapa pentingnya membaca yang diimbangi dengan menulis.

Wallahu a'lam
Malang, 20 September 2017

Share this article :

Posting Komentar

 
Support : SalamuN RespectoR | Johny | Tutorial Software
Copyright © 2014. MisbahPost - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Modified by SalamuN RespectoR
Proudly powered by Blogger