Menyusun ataukah Menulis Skripsi?

Kamis, 09 Maret 20170 komentar




Skripsi merupakan sebutan tugas akhir mahasiswa Strata Satu yang dilakukan berdasarkan hasil penelitian yang dikemas dalam bentuk karya tulis ilmiah. Ada berbagai macam mahasiswa dalam membuat skripsi, dua pilihan pertanyaan yang berbunyi skripsi itu disusun apa ditulis? Jika jawabannya menyusun maka belum tentu menulis. Karena tidak beda jauh dengan mengkliping tulisan atau hasil karya orang. Walaupun dilakukan dengan cara mengetik ulang tetap saja itu bukan hasil karya tulis pribadi maka tidak bisa dikatakan menulis.

Tapi jika jawabannya menulis atas dasar tanpa plagiasi maka tentu akan menyusun sedemikian bagus. Jika memang penelitian yang dilakukan mahasiswa benar-benar memberikan khazanah baru, baik dalam dunia sosial, pendidikan, ekonomi, kedokteran dan keagamaan maka perlu diberikan penghargaan dan apresiasi lebih dari pihak universitas. Mengapa demikian? Karena kebanyakan penelitian yang dilakukan mahasiswa hanya melanjutkan dan melanjutkan tanpa ada inovasi terbaru.

Untuk mendapatkan inovasi baru tentu tidak mudah. Karena skripsi bukan menulis narasi ataupun puisi. Yang menyebabkan tidak mudah, karena dalam penulisan skripsi harus dalam bentuk karya tulis ilmiah yang penuh dengan aturan-aturan. Maka menjadi wajar bagi banyak mahasiswa termasuk saya hanya mengembangkan dan merubah variabel dari penelitian sebelumnya.

Banyak mahasiswa yang mempunyai kemampuan menulis narasi, puisi, essay, opini dan berbagai karya tulis yang lain tetapi ketika mereka sudah berhadapan dengan yang namanya skripsi seakan pikiran mati dan buntu. Bukan berarti mahasiswa ini tidak cerdas. Oleh karena mendapatkan bimbingan yang menyebabkan mentalnya lemah. Atau karena mendapatkan dosen yang tidak bersahabat dan sulit untuk ditemui akhirnya tidak ada waktu untuk konsultasi dan akhirnya frustasi dan tak mendapatkan inspirasi.

Formalitas tugas skripsi tidak perlu dijadikan beban berat. Kita tulis sebagaimana pendapat-pendapat yang ada dalam pikiran. Kita ajukan argumen-argumen akurat dan kritis tanpa rasa takut salah dari teori yang kita kutip. Kita punya hak untuk memberikan hasil pikir dan pendapat yang dapat dipertanggungjawabkan agar hasil skripsi bukan semuanya dari hasil pendapat orang.

Walaupun ribuan skripsi hanya menjadi sampah perpustakaan. Setidaknya bisa kita nikmati sendiri hasilnya. Biarkan kampus mengoleksi sebagai pajangan di rak dalam beberapa tahun. Dan ketika rak perpustakaan tidak muat biarkan kampus menimbang untuk dijual. Setidaknya ikhtiar kita untuk menulis walaupun dengan terpaksa menjadi satu kenangan hidup, bahwa kita pernah menulis. Cetaklah sendiri, nikmati karya itu, siapa tahu di kemudian hari dari hasil karya kecil menumbuhkan banyak inspirasi baru.

Selamat berkarya untuk teman-teman semua. Jika kalian yang jarang bahkan tidak suka menulis, ambillah kesempatan skripsi sebagai karya tulis satu-satunya. Wallahu a’lam

Share this article :

Posting Komentar

 
Support : SalamuN RespectoR | Johny | Tutorial Software
Copyright © 2014. MisbahPost - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Modified by SalamuN RespectoR
Proudly powered by Blogger