Lalu Lintas Politik

Selasa, 14 Maret 20170 komentar

http://misbahuddinalmutaali.blogspot.com/2017/03/lalu-lintas-politik.html
sumber gambar: qureta.com dan play.google.com
ilustrasi: Pribadi

sumber gambar : qureta.com, play.google.com ilustrasi : pribadi

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/micbach/lalu-lintas-politik_58c87f13f29673dd4b40cbda

sumber gambar : qureta.com, play.google.com ilustrasi : pribadi

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/micbach/lalu-lintas-politik_58c87f13f29673dd4b40cbda
Manusia tidak lepas dari konflik, dari rasa ingin menang, dan dari rasa ingin menjadi nomor satu. Sebagai mahluk yang berkelompok, bersuku, dan berbangsa menunjukkan bahwa kehidupan manusia selalu saling membutuhkan satu sama lain. Untuk mencapai apa yang ia butuhkan dan apa yang ia inginkan sering kali manusia tidak melewati jalan yang benar, sehingga mengakibatkan banyak orang yang dirugikan.

Penyebab terjadinya konflik oleh karena rasa ingin menang menyalahkan aturan, rasa ingin kaya menyalahkan aturan, rasa ingin jadi nomor satu melalui jalan yang salah. Layaknya kecelakaan yang terjadi di lalu lintas jalan raya. Pengendara satu menyalahkan aturan dan akhirnya menabrak pengendara yang lain, sehingga semua jadi korban.

Banyak politikus yang mirip dengan apa yang terjadi di lalu lintas jalan raya. Ada pejabat yang memanfaatkan uang negara dengan menabrak pejabat yang lain lewat fitnah. Ada pejabat berhasil memenangkan kepemimpinannya dengan melewati trotoar suap menyuap. Ada pejabat yang secara berjamaah berpesta di atas penderitaan rakyat. Bagaikan naik pesawat di kala lalu lintas jalan raya macet.

Politik mempunyai peran penting dalam sebuah kepemimpinan. Politik mempunyai seribu solusi untuk memecahkan konflik. Politik punya taktik untuk menyatukan umat. Hal itu semua akan berjalan ketika berada di jalan yang benar, sesuai jalannya masing. Tidak menerobos aturan lampu merah karena akan merugikan penyebrang jalan. Tidak kebut-kebutkan di atas standart kecepatan aturan jalan karena akan mengakibatkan pengendara yang lain merasa dikucilkan. Dan tidak sabar dengan kemacetan sehingga hak pejalan kaki diambil.

Pengendara kursi pemerintahan harus menghargai dan selalu melihat penyebrang jalan. Berhenti sejenak untuk menghargai penyebrang yang berjalan kaki. Rasa gegabah, rasa ingin cepat sampai tujuan, dan rasa ingin mendahului bisa dialihkan menjadi rasa menghargai, menghormati, dan mengasihi. Jika hal ini yang terjadi dalam lalu lintas politik maka kegaduhan dan konflik, antar satu kelompok dengan kelompok lain, antar wakil rakyat dengan rakyat, dan antar pemimpin dengan yang dipimpin akan sedikit mereda.

Kalau lalu lintas politik dengan lalu lintas jalan raya tiada bedanya maka kehancuran sebuah bangsa atau negeri lambat laun akan semakin tampak. Banyak pengendara yang sering menggunakan jalan yang bukan jalannya. Begitu pun pejabat publik yang sering menggunakan uang yang bukan uangnya, yang sering memanfaatkan waktu yang bukan waktunya. Seakan para pejabat ingin menjadi mobil ambulance dengan semua menerobos semua pengendara untuk mencapai kepentingannya. Tentu hal ini pejabat yang sama sekali tidak bisa dibanggakan.

Ada banyak pejabat yang juga berada di jalan yang benar. Berjalan sesuai alurnya, berkendara sesuai batas kecepatan, dan akhirnya dibanggakan bahkan dipuji masyarakat. Pejabat yang seperti ini mulai menipis. Konsep hidup berpolitik tidak perlu belajar dari konsep lalu lintas jalan raya. Wallahu a’lam
Share this article :

Posting Komentar

 
Support : SalamuN RespectoR | Johny | Tutorial Software
Copyright © 2014. MisbahPost - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Modified by SalamuN RespectoR
Proudly powered by Blogger