Bermain Cinta dengan Logika Matematika

Rabu, 15 Maret 20170 komentar



http://misbahuddinalmutaali.blogspot.com/2017/03/bermain-cinta-dengan-logika-matematika.html




 sumber gambar : edumatik.net, motivasi-islami.com
ilustrasi : pribadi

Setiap hari saya ditemani buku-buku logika matematika, baik yang berupa e-book maupun yang tercetak. Saya pun banyak mengetik dan menyusun dalam sebuah tulisan dari Logika Matematika karena kebetulan skripsi yang ajukan disetujui pada materi Logika Matematika. Sedikit banyak mengetahui apa sebenarnya logika matematika.

Setiap saya menelaah logika matematika selalu teringat saat diajari dosen di kelas dan saat diajari guru sewatku Madrasah Aliyah dulu. Ketika itu saya masih sekedar bisa mengerjakan soal dan kemudian mendapat nilai bagus dari sang pengajar. Tidak ada keinginan untuk belajar lebih serius apalagi mendalaminya.

Tapi saat ini, saya mulai cinta dengan logika matematika. Saya sudah hampir satu tahun pedekate dan baru jadian beberapa bulan lalu. Saya merasa nyaman bersamanya, ketika ada di dekatnya seakan tidak ingin jauh lagi. Ia pun selalu menjadi pondasi pola pikir saya dalam bidang ilmu yang lain. Ia menuntut saya untuk terus berpikir logis dan matematis. Sampai memikirkan tuhan dan firmannya pun ia memaksa untuk tidak sekedar tekstual belaka, tapi ia rela dijadikan alat untuk menemukan dan mengenal Tuhan.

Saya pun menyatu dengan logika matematika lewat pernikahan di skripsi. Saya manfaatkan ia untuk dijadikan sebagai alat bantu untuk mengenal bahwa Al-Quran itu benar-benar Firman Tuhan. Untuk membuang keraguan sejauh mungkin dari pikiran kotor yang menghantui selama ini. Saya semakin sayang dan cinta ketika ia selalu taat dan setia menemani hari-hariku.

Ia selalu memberikan jalan terang, kemana dan darimana saya mulai berpikir, menjawab pertanyaan, dan menyelesaikan masalah. Bahkan ia mampu mengubah pola hidup saya, untuk terus berpikir akan kebesaran dan keagungan Tuhan. Walaupun pikiran yang ia paksakan tidak pernah aku capai. Ia menyuruhku memulai dari hati, tapi hati saya seakan buta. Ia menyuruhku untuk tidak banyak menggunakan lisan karena akan berbahaya pada kehidupan. Ia menganjurkan untuk membuat tulisan.

Saya berharap semoga ia tetap jadi pendamping hidup saya, memberikan sumbangsih keberanian berpikir dan bernalar. Memberikan banyak jalan dan sudut pandang untuk menelaah suatu kejadian. Memberikan kebebasan menggunakan akal lewat aturan-aturan logis yang tertuang di hati dan kitab suci. Memberikan semangat hidup. Wallahu A’lam
Share this article :

Posting Komentar

 
Support : SalamuN RespectoR | Johny | Tutorial Software
Copyright © 2014. MisbahPost - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Modified by SalamuN RespectoR
Proudly powered by Blogger