Menemukan Tuhan Lewat Seks

Selasa, 14 Maret 20170 komentar




Judul ini sedikit aneh, dan manusia saat ini memang sering belajar dari sebuah keanehan, keunikan dan suatu keadaan dan situasi yang berbeda. Judul ini pernah ditulis oleh Mariska Lubis di kompasiana yang diposting pada 9 Februari 2009. Sepertinya sangat menarik diulas lagi sebagaimana yang Lubis ceritakan dalam tulisan tersebut. Ia memberikan daya pikir terbuka bagi kita untuk tidak beranggapan sesuatu hanya melihat dzohir atau yang tampak saja.

Kontrovorsikah judul yang ia angkat, logiskah, atau seakan melecehkan tuhan? Tentu ada sebagian orang yang berpikir seperti itu. Ia berpendapat bahwa seks membuka mata hati dan pikirannya menjadi merasa lebih dekat dengan tuhan dan selalu ingin dekat dengan-Nya. Apa yang Lubis pikirkan tentang seks bisa dibaca dan dikaji pada buku “wahai pendiri bangsa!!! Belajar dari seks dong!!!”.

Setiap manusia tentu punya cara-cara yang berbeda untuk menemukan Tuhan. Jadi sangatlah wajar seorang Lubis bisa menemukan Tuhan lewat seks. Kita pun bisa berpikir bahwa untuk menemukan Tuhan bisa lewat agama, lewat kepedihan, lewat kesenangan, lewat kenyamanan, lewat profesi, lewat tulisan, lewat bacaan, lewat kajian, atau lewat ilmu yang dipelajarinya, misalnya juga lewat seks seperti yang dipaparkan Lubis. Bahkan ada banyak manusia menemukan Tuhan lewat kriminal dan kejahatan, lewat perampokan dan begal dan kejahatan-kejahatan yang lain.

Seorang Lubis sering mempertanyakan keberadaan Tuhan. Siapa Dia? Kenapa semua orang memuja Dia? Untuk apa?! Apakah Tuhan itu? Ia bertahun-tahun bertanya dengan kebingungannya itu. Ia mencari dan mencari. Walaupun yang ia alami selalu ada keraguan. Tentu hal ini sesuatu yang sangat wajar dalam proses yang aneh. Setiap manusia punya rasa ingin tahu yang mendalam dan berhak untuk menemukannya. Justru kita merasa bersalah ketika apa yang kita percayai, apa yang ktia alami, dan apa yang kita kerjakan hanyalah ikut sana dan ikut sini.

Sebelum ia mencari solusi bagaimana menemukan Tuhan, ia mengawalinya lewat menelaah pengetahuan manusia itu sendiri lewat buku-buku filsafat yang salah satunya dikarang oleh Darwin yang berjudul the origin of species. Buku ini memang menarik untuk membuka dan membuat gairah pemikiran untuk memikirkan asal usul manusia. Kenapa sampai ada manusia? Untuk apa keberadaannya? Bagaimana bisa?

Kalau ditelaah pola pemikiran Lubis sesuai dengan apa yang ada dalam syahadat orang Islam. Dalam syahadat yang tejemahnya berbunyi “saya bersaksi tiada Tuhan selain Allah, dan Saya bersaksi Muhammad utusan Allah. Mengetahui siapa  “saya” terlebih dahulu sebelum bertanya siapa Tuhan itu? Ia pun menggalinya dan mempelajari secara mendalam lewat science. Di dalam filsafat science yang ia ikuti adalah tentang reproduksi. Tentu kita juga pernah belajar reproduksi walaupun hanya sedikit dan ala kadarnya baik dulu di bangku SD, SMP dan lebih mendalam di jurusan IPA SMA. Reproduksi membahas dari mulai perkawinan, pembuahan, sampai menghasilkan generasi berikutnya.

Kalau kita berpikir reproduksi tentu bukan sekedar berpikir dari medis, tapi lebih sekedar penalarannya. Akan lebih menarik dan menginspirasi otak jika kita bisa menelaah. Tetapi peneliti seluruh dunia, bahkan yang jenius sekalipun masih belum bisa menjabarkan secara lebih detail soal kenapa bentuk awal janin pada hampir semua hewan dan manusia, memiliki bentuk yang mirip. Kalau secara genetik mungkin sudah banyak kita ketahui.

Setelah Lubis mengenal reproduksi ia pun memperdalam Ilmu Politik. Tentu untuk mengawali di ilmu politik Lubis harus mempelajari sejarah dan budaya. Ia semakin sadar betapa pentingnya peran reproduksi ketika digunakan dalam bidang ilmu yang lain seperti halnya dalam ilmu politik. Bagaimana kehidupan itu akan berjalan jika tanpa reproduksi. Ia pun berpikir dan mengaitkan dengan seks. Sebuah pemikiran menarik dan logis karena seksual merupakan bagian dari reproduksi.

Ia pun berusaha terus menggali dan mengkaji seks secara serius. Sebagai seorang perempuan tentu rasa malu dan minder dengan anggapan takut dibilang macam-macam oleh orang lain. Seorang yang berpikir terbuka dan punya mental kuat merasa malas jika sampai dituduh sebagai perempuan jalang yang belajar seks. Ia pun mampu mempertanggungjawabkan dari apa yang ia pelajari.

Bagi kita ketika mendengar nama seks, seakan yang ada dalam pikiran kita sesuatu yang jorok dan jelek. Padahal kata seks yang dimaksud dalam konteks keindonesiaan adalah seksual. Jika orang inggris menyebutnya seks adalah sex yang berarti jenis kelamin. Benar saja dari sekian pertanyaan lubis dan banyaknya artikel, tulisan, dan hasil penelitian tentang seks membuat ia semakin gila memperdalam ilmu seks. Mulai melakukan riset sendiri.

Waktu terus berjalan, ia pun semakin sadar dari kegilaan. Bahwa semakin menemukan Tuhan dan semakin sadar akan keberadaannya. Ia pun berkata “Tuhan memang ada”. Ia berusaha rasional ternyata tidak rasional sama sekali. Ia pun mengabaikan faktor irasionalnya, padahal peran hati dan perasaan begitu penting dalam menemukan Tuhan. Ia merasa pantas merasa tidak bisa melihat Tuhan.

Ia pun menutupnya. Sekali lagi, pintu dibukakan. Seks menjadi jalan utamanya. Menjadi pintu gerbang untuk membuka jalan yang lebih lebar lagi dan atau lebih sempit lagi. Menjadi lebar karena membuka apa yang selama ini telah ditutup-tutupi, dan menjadi lebih sempit karena hanya ada satu tujuan utamanya. Tuhan. wallahu a'lam

Share this article :

Posting Komentar

 
Support : SalamuN RespectoR | Johny | Tutorial Software
Copyright © 2014. MisbahPost - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Modified by SalamuN RespectoR
Proudly powered by Blogger