Kehabisan Ide

Kamis, 16 Maret 20170 komentar




Ketika saya mendengar keluhan teman untuk menuangkan apa yang sedang dipikirkan ke dalam bentuk tulisan selalu berkata “kehabisan ide”. Bagi saya berkata kehabisan ide menjadi alasan yang kurang tepat. Karena pada dasarnya menusia itu kaya dengan ide-ide menarik, ide-ide aktual, dan ide-ide cemerlang dari suatu keadaan maupun suatu kejadian. Akan banyak orang tidak mau mencoba, tidak mau membaca, tidak mau berpikir oleh karena misalkan malas, atau ada kepentingan yang lebih dipentingkan, atau karena cepat menyerah.

Mungkin lebih tepatnya dikatakan bukan kehabisan ide tapi “belum membuat ide”. Mengapa saya berkata demikian, karena pada dasarnya ide itu datang ketika berpikir tentang sesuatu apa yang kita baca, alami, dan rasakan. Baru kemudian muncul dalam pikiran kita perspektif setuju, atau tidak setuju, sependapat atau tidak sependapat, mensuport atau mengkritik, memberi solusi atau menjerumuskan.

Dari kejadian yang kita baca, alami dan rasakan tentu bisa kita asah menjadi sebuah ide baru untuk dikembangkan menjadi sebuah tulisan. Dari teman-teman yang berkata “kehabisan ide” sebenarnya mereka mampu dan kreatif saat mereka bertindak menulis. Jadi alasan yang sebelumnya mereka katakan gagal. Ketika bukti yang kita lihat ternyata mereka mahir dan pandai menulis maka alasan untuk mereka yang tepat malas untuk bertindak.

Sebenarnya ini pernah dibincangkan dalam sebuah forum kepenulisan. Dikatakan bahwa “ketika seseorang pandai berbicara sejatinya ia pandai menulis”. Statement ini memang tidak disetujui banyak orang. Karena ada salah satu tokoh berpendapat bahwa kemampuan menulis dan kemampuan penyampaian melalui lisan punya level tersendiri. Artinya tidak semua orang mampu menyampaikan secara lisan dan mampu menuangkan dalam sebuah tulisan.

Kehabisan ide lebih tepatnya kekurangan ide. Jika pun harus ada kehabisan ide maka caranya dengan mencari ide-ide baru. Kalau kekurangan ide caranya hanya dengan menambah ide lagi. Ada berbagai cara yang bisa dilakukan untuk menambah ide dalam menulis misalnya dengan mengikuti banyak kajian, membaca banyak buku, dan diskusi-diskusi.

Ide itu juga bisa muncul dari pola pikir, nalar, dan imajinasi dari masing-masing individu. Di samping itu adanya kejadian dan pengalaman juga akan menambah wawasan dan ide dalam menulis. Maka selagi kita ada hati untuk merenung, ada otak untuk berpikir, ada mata untuk melihat, ada telingan untuk mendengar, maka tidak akan terjadi kehabisan ide. wallahu a'lam

Share this article :

Posting Komentar

 
Support : SalamuN RespectoR | Johny | Tutorial Software
Copyright © 2014. MisbahPost - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Modified by SalamuN RespectoR
Proudly powered by Blogger