Tersenyumlah Indana

Jumat, 06 Januari 20170 komentar



http://misbahuddinalmutaali.blogspot.com/2017/01/tersenyumlah-indana.html

Kali ini Upa harus gagal lagi dalam mencapai niat baik dalam waktu satu bulan karena ujian Allah berupa sakit. Cobaan-cobaan berupa derita kesakitan silih berganti dari waktu ke waktu. Cobaan yang hanya dispesialkan untuk seorang Indana Zulfa.

Tentu cobaan sakit yang silih berganti buat Upa juga cobaan untuk bersabar bagi kedua orang tua dalam mengasuh. Beliau yang tak mengenal lelah dan capek untuk terus menerus dalam satu pelukan bersama Upa. Beliau dan juga saudara-saudara Upa sangat menyayangi dan mencintai Upa.

Memang ya dut…. Kehidupan yang kita lalui tak selalu menyenangkan, sering kita merasa berputus asa dalam menyikapi ujian hidup yang datang bertubi – tubi. Manusia sering menganggap bentuk ujian hidup hanyalah berupa penderita dan kesedihan belaka. Padahal kecukupan dan kebahagiaanpun adalah wujud dari sebuah ujian . namun kita sering lupa menganggap semua kesenangan itu juga sebagai ujian.

Ujian yang berupa kebahagiaan sering membuat kita lupa untuk bersyukur kepada Sang Maha Pemberi Nikmat yaitu Allah swt dan kita sering sekali tidak menginginkan ujian yang berupa kesenangan dan kebahagiaan itu cepat berlalu. Namun bagi Upa Indana yang sering mendapat cobaan berupa sakit pertanda wasilah untuk terus bersyukur dan berdzikir kepada Allah sang maha segalanya.

Sangat berbeda dengan saat dimana kita menghadapi ujian yang berupa kesedihan ,kekecewaan, sakit, merasa serba kekurangan atau tertimpa suatu bencana , kita menginginkan semuanya cepat berlalu. Disaat – saat tersebutlah baru kita teringat kepada Allah swt . Kita mengetuk pintuNya di malam buta, menangis dan mengadukan nasib yang menimpa.

Allah senang dengan hamba yang kembali padaNya. Allah senang melihat hambaNya yang mengetuk pintuNya ditengah malam buta, Allah senang melihat hambaNya berdoa dan menangis mengharap pertolonganNya. Allah senang dengan hambaNya yang mendekat dan mengingatNya. Allah senang dengan hamba yang tidak menggantungkan hidupnya kepada sesama makhluk. Allah senang dengan prasangka baik dari hambaNya.

Dengan demikian , hamba yang tengah dilanda duka cita janganlah berputus asa dalam rahmat Allah.

Tidak mudah memang untuk mampu bersikap sabar dan ikhlas, Sayapun hanya bisa mengingatkan dan mengingatkan untuk diri saya sendiri dan untuk orang yang sedang butuh untuk diingatkan. Karena hal itu memang tugas sesama dalam hidup bersama. Dengan menulis tulisan ini untuk Upa, juga menjadi introspeksi saya yang selama ini tidak memanfaatkan waktu sehat dengan sebaik-baiknya.

Namun kita harus belajar dan terus belajar. Kita harus melatih diri kita untuk siap sedia menerima apapun cobaan yang diberikan Allah, baik berupa duka cita maupun senang dan bahagia. Bagaimana seseorang dapat dikatakan sabar bila tidak diuji terlebih dahulu .

Maka yakinlah, bahwa semua cobaan pahit dalam kehidupan Upa tidak mungkin Allah ujikan bila kita dianggapNya tidak mampu untuk melaluinya. Allah tidak bermain – main dalam hal penciptaan apapun. Allah sangat memahami dan tahu akan kekuatan dan kemampuan hambaNya. Allah tidak asal memilih seorang hambanya untuk diuji . Berat ringannya suatu ujian yang diujikan Allah kepada hambaNya telah Allah tetapkan dengan pengetahuanNya.

Terus bersabar ya dut…
Ikutan sedih..
Share this article :

Posting Komentar

 
Support : SalamuN RespectoR | Johny | Tutorial Software
Copyright © 2014. MisbahPost - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Modified by SalamuN RespectoR
Proudly powered by Blogger