Wanita Mentari

Senin, 17 Oktober 20160 komentar




http://misbahuddinalmutaali.blogspot.com/2016/10/wanita-mentari.html


Rona warna gelap
Muncul di balik utara
Menerawamg seberapa digit dalam kegelisahan…
Aku terpenjara dalam kekuasaan waktu
Mengapa begini?
Terperangkap dalam mendung
Terbang dalam pelangi

Meniti kisah religi, Wanita mendung itu menerawang di balik jendela rapuh, kini ia dalam jeratan impian yang mendalam. Ia menyapa pagi dengan kelam, menanti malam yang cepat datang. Penuh harap kasih.

Upa, itulah sapaannya sejak memasuki dunia nyata dulu, beberapa kala itu. Upa menjalani dengan indah, tak ada yang mengalahkan dunianya.

Perjalanan yang tidak ada batas jejaknya, tak ada pemberhentian, tak ada kata lelah. Sungguh sangat indah menikmati sisi dunia yang satu ke sisi dunia yang lain, dari barat hingga timur, bahkan dari utara ke selatan. Menanti hidup yang tanpa ujung.

Simfoni kisah dahulu kini hanya serpihan dari keelokan hidup. Ia kini hanya wanita yang berada di penjara semi suci yang duduk di balik jendela menanti keajaiban datang tak terduga. Menanti..

Ia terpuruk sejak kisah baru yang sangat melekat tak terlepas dari jalan kehidupannya. Suatu kisah yang tak ada tandingannya. Tertinggal oleh zaman yang hanya titik duri yang menghentikan semuanya. Pupus

Namun, kini kisah itu menjadi sebuah mimpi buruk yang benar-benar terjadi di kenyataan hidup. Saat terngiang sakit yang hampir membawanya pulang ke rahmat ilahi “Upa, ingatlah nanda, ayah ibumu masih ingin melihatmu sukses”. Inilah sepenggal kata yang menyayat hati, bahkan menjadi kisah awal Upa menjadi WANITA MENDUNG.

“WANITA PELANGI”. Dengan senyuman, kicauan suara nan indah, mentari pagi, bersama menyambut kisah. Menerawang dengan indah dengan bola mata birunya yang tak tertandingi. Dulu.

Wanita mendung. Ini masa ku, hanya sebuah kata yang tersirat maknanya dan lagi-lagi menambah sendu di dada. Bahkan deretan huruf itu menjadi awal kisah perjalanan Upa selanjutnya.

Rangkaian kisah-kasih yang terkristal itu. Hanya akan jadi rona gelap baginya, namun mengapa begini?. rona gelap itu menghadirkan bola mentari yang rasakan jauh dalam rotasi kehidupan.

Kini wanita mendung terurai oleh bola mentari dan menjadikan Upa wanita mentari yang menghias pagi sang alam semesta.

Share this article :

Posting Komentar

 
Support : SalamuN RespectoR | Johny | Tutorial Software
Copyright © 2014. MisbahPost - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Modified by SalamuN RespectoR
Proudly powered by Blogger