JEJAK PETUALANG

Kamis, 17 September 20150 komentar



http://misbahuddinalmutaali.blogspot.com/2015/09/v-behaviorurldefaultvmlo.html
CM2 dan B29
JEJAK PETUALANG - Sebuah rencana dari kelompok kecil CM2 dalam rentang waktu yang cukup lama untuk mendaki sebuah bukit B29. Kelompok yang hanya diikuti dari 11 orang dan ditambah dari pendatang baru seorang saudara dari salah satu anggota CM2. Pendakian itu berlangsung pada tanggal 23-24 mei 2015 di Kabupaaten Lumajang. Rencana yang tak mudah terjadi bisa sampai pada titik kesuksesan. Mulai dari keterlambatan pemberangkatan, sampai pada masalah-masalah internal anggota.
Dalam perjalanan itu pula masih terdapat persinggahan untuk bersilaturrahmi dengan teman yang sedang ditimpa musibah yaitu Uryatul hikmah yang bertempat di Kecamatan Leces Kabupaten Probolinggo. Walaupun berangkat pada jam 17.00 dari kota Malang, tapi masih bisa menikmati malam dalam beberapa jam bersama keluarga disana karena bisa tiba sesuai harapan yaitu pada jam 20.00. setelah kurang lebih satu jam bercanda gurau untuk menghibur keluarga, sekaligus ramah tamah disertai sumbangan doa akhirnya teman-teman bersiap untuk beranjak menuju penginapan dirumah Eva yang berlokasi dipinggiran Kabupatan Lumajang.
Jarak yang tidak terlalu jauh antara rumah Ury dan Eva tidak membutuhkan perjalanan yang begitu lama. Dalam perjalanan ini ada suatu yang menarik untuk dijadikan bahan renungan yaitu jalan yang sudah tidak bersahabat untuk dinikmati pengguna jalan, utamanya warga setempat disana. Campur tangan pemerintah belum dikatakan berhasil untuk menyejahterakan rakyat.
Sesampainya di penginapan bintang 10 dirumah Eva ada sedikit perbedaan antusias keceriaan dari anggota CM2. Mungkin karena sudah mulai kenyang dan mulai merasa kelelahan. Tidak lama kemudian suara sudah mulai hening, suara satu persatu mulai menghilang, pertanda tidur lelap sudah dianugerahkan tuhan.
Sekitar empat sampai lima jam berlalu, suara ngaji di desa itu mulai terdengar, dan satu persatu dari anggota CM2 mulai bangkit dari mimpi-mimpi indahnya. Pagi yang cerah menyemangati untuk bersiap-siap bergegas melaju perjalanan selanjutnya sebagai tujuan spesial. Dalam mempersiapkan mereka menggunakan waktu sekitar dua sampai tiga jam. Mulai dari belanja ke Pasar sampai Break fast bareng-bareng yang telah dipersiapkan oleh bunda Eva tercinta.
Dua dari anggota CM2 itu berangkat terlebih dahulu karena bertugas untuk meminjam sleeping bad dan kebutuhan peralatan masak. Sebelum bercerita pada sesi pemberangkatan dari rumah Eva menuju B29. Alangkah indahnya jika memetik hikmah dari persinggahan di kedua rumah itu, yaitu satu lokasi dalam dua wilayah. Dua rumah itu teletak dalam satu bahasa madura swasta yang sama-sama dekat perbatasan. Satu berada dibagian selatan Kabupaten Probolinggo satunya lagi berada di bagian Utara Kabupaten Lumajang. Di dua kabupaten ini dikenal dengan penggunaan bahasa Swasta Madura. Bisa dikatakan semua penduduk di dua desa itu sudah kental dengan penggunaan bahasa Madura sebagai bahasa daerah.
Ada pepatah berkata “jika seseorang tidak paham dengan bahasa orang lain, maka orang itu akan mudah tertipu”. Pepatah itu dirasakan oleh sebagian anggota CM2 yang berasal dari Mojokerto atas nama Atus, dari Lampung Rizqi, dari Malang Risma dan Ainur, dan dari Bima Kasturi. Selain dari anggota tersebut seperti Nursiah dan Rina yang berasal dari Pontianak Kalimantan barat, serta Suhairy dari Banyuawangi dan juga Fita dari Jember merasa biasa saja, karena di tempat kediamannya sudah familiar dengan bahasa Madura, walaupun ada yang tidak semua menggunakan seperti Jember dan Banyuawangi. Walaupun sering terjadi miskomunikasi, tapi tidak ada yang merasa terganggu, bahkan bahasa dengan ketidakpahaman itu yang menjadi bahan tertawaan. Hahaha... begitulah sepenggal kisah sebelum bergegas ke pendakian.
Jam sudah menunjukkan 09.00, dan dengan kondisi sudah siap akhirnya tiba saatnya melaju kearah Puncak B29.  Dengan kondisi semangat yang luar biasa dari semua anggota CM2 tak ada kata jauh, tak ada kata lama dalam menempuh tempat pendakian. Walaupun sempat berhenti untuk menambah bekal dan mengisi perut yang sudah mulai kriuk-kriuk untuk makan siang.
Perjalanan sudah mulai menanjak dengan suhu yang mulai dingin pula. Kegairahan wajah para pendaki sangat terlihat sekali. Dua anggota Atus dan Rizqi yang masih tertinggal dengan tugasnya sebagai pemimjam sleeping bad harus ditunggu di pintu masuk gapura B29. Dalam selang waktu sekitar dua jam menunggu, para anggota mulai resah dan gelisah diiringi kekhawatiran. Dalam perjalanan menuju puncak itu banyak tawaran dari para ojek untuk diantar ketempat tujuan. Tapi semua dari anggota CM2 menolak dengan rendah hati. Sesuai komitmen para anggota untuk mendaki sebagai pendaki sejati.
Hampir setengah lebih perjalanan tepatnya pada pembayaran loket masuk ada salah satu teman bernama Atus tertimpa kram pada kaki kanannya sehingga harus diantar ojek. Dengan saran dan masukan dari teman-teman lain akhirnya atus diantar terlebih dahulu. Kejadian itu tidak membuat peserta yang lain patah semangat. Melainkan tambah antusias dan tambah semangat untuk menjadi pendaki sejati.
Perjalanan tampak mulai lelah, langkah kaki mulai tersendat-sendat, ada yang merasa nyeri kaki, sakit perut, bahkan sakit pinggang. Puncak itu sudah terlihat jelas, kabut sudah mulai tertinggal jejak dibawah telapak kaki. Salah seorang pejuang bernama Rizqi harus diantar juga dari tukang ojek, dengan keterpaksaannya yang sangat melelahkan. Tiada masalah dalam sebuah pendakian jika memang fisik tidak memungkinkan lagi maka tidak harus menukar nyawa dengan kebahagian semata. Dalam waktu yang tidak lama, jarak itu terlihat hampir beberapa kotak dalam CM2 . terdiri dari arah kanan dan kiri untuk sampai pada puncak itu.
Suara adzan maghrib itu terdengar di puncak, satu persatu anggota CM2 mulai tiba bergantian, teriakan suara keras dari setiap teman-teman yang saling memanggil membuat puncak semakin kacau kegembiraan. Setelah semuanya tiba di lokasi, masih ada tugas berat lagi untuk membangun tempat teduh dari kedinginan dan embun. Tenda berukuran 2 m x 1,5 dibangun bersama-sama. Ukuran yang tidak terlalu lebar itu sempat membuat kebingungan teman-teman CM2 karena belum pernah ada pengalaman banyak tentang bentuk tenda yang di pakai di B29 itu.
Melalui masukan dan sumbangan hasil pikir dari group lain dan juga kekompakan teman-teman CM2 yang juga ada di lokasi B29 akhirnya tenda itu bisa berdiri tegak dalam waktu berkisar setengah jam. Teman-teman semua ayok masuk....! intruksi dari pimpinan CM2. Dengan segera semua pada masuk, dinginnya lokasi membuat air minum seakan ngambil dari lemari es. Setelah semua ada di dalam tenda, pimpinan membuka dengan ucapan syukur karena semua diberi kesalamatan oleh Allah SWT. Disamping itu juga mengevaluasi dari masalah-masalah sebelumnya yang sempat terjadi saat perjalanan. Setalah evaluasi itu selesai maka tiba saatnya untuk makan malam, dengan menu seadanya mie goreng dan kerupuk serta nasi putih yang lembut-lembut tidak terlalu mateng, akhirnya disantap bareng-bareng yang penting kenyang.
Panggilan alam sudah mulai bergantian untuk menyembunyikan diri di sebelah tenda yang gelap. Mulai dari panggilan kecil sampai pada panggilan besar. Setalah beberapa jam bercanda gurau, bersorak ceria, bernyanyi, yang di prakarsai oleh komando Kasturi yang dikenal dengan kentut kompor gasnya membuat suasana sangat bersahabat, setelah percandaan pada lelah dan kayu bakar mulai mati satu persatu mulai masuk ke alam mimpinya. Tepat pukul 23.00 ada teriakan tangis histeris dari seorang rizqy rahmawati yang kesakitan kaki saking dinginnya malam waktu itu, ungtungnya api masih terus membara menemani malam kami. Rasa sakit pun dialami oleh Ainur rosidah, dengan  keperihan dua anak ini yang sangat tidak karuan membuat para anggota khawatir ada hal apa yang akan terjadi.
Hanya kesabaran menanti kesembuhan yang diilhamkan tuhan. Bulan mulai tak mulai bersinar, bintang tak mulai indah, menunggu datangnya sunrise. Adzan subuh sudah terdengar, para anggota CM2 bersiap dan bergegas untuk bangkit dengan semangat pagi. Ayo bangun...ayo bangun... sunrise hampir tiba, teriakan komando CM2. Dengan kecerahan warna emasnya akhirnya matahari pun mulai tersenyum pada kita, satu persatu bergantian untuk selfie mengambil moment bareng matahari tersenyum. Hangat sinar sudah mulai menyengat.
Posisi berubah pada arah yang berlawanan dari matahari, sekaligus seakan terbang diatas awan B29. Di arah yang berlawanan itu terlihat pegunungan yang sudah terkenal di Jawa Timur bahkan di Indonesia. Foto bersama pun di gelar dan dijadikan sebagai penutup sekaligus perpisashan. Selamat tinggal b29.. kita CM2 balik dulu yaaaa,,, terimakasih engkau telah mengajarkan aku kebersamaan, dan persahabatan bye bye bye...

Share this article :

Posting Komentar

 
Support : SalamuN RespectoR | Johny | Tutorial Software
Copyright © 2014. MisbahPost - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Modified by SalamuN RespectoR
Proudly powered by Blogger