KEPADA SIAPA DAN KAPAN AMAR MA’RUF NAHI MUNKAR?

Senin, 15 Desember 20140 komentar

KEPADA SIAPA DAN KAPAN AMAR MA’RUF NAHI MUNKAR?

OLEH : MISBAHUDDIN
Saat kita menemuai orang muslim yang memakai jubah dengan jenggot lebat dan kopiyah putih seakan menstimuli kita untuk menganggap mereka orang alim (ahli ilmu) atau abid (ahli ibadah).  Padahal kita melihat sesuatu jangan dari kulitnya saja. Kita ibaratkan buah durian, rambutan, salak yang isinya disukai banyak orang. Disisi lain bagi wanita muslimah yang hanya terlihat dua bola matanya seakan mereka terlepas dari godaan setan yang mengajak untuk berbuat maksiat. Apakah mereka sudah tidak perlu untuk kita aplikasikan teori amar ma’ruf nahi munkar? Saya kira tidak, karena sebenarnya merekalah yang lebih besar mendapatkan godaan syetan. Kalau saat ini sudah banyak pelanggaran pelacuran, pemerkosaan dan pelecehan seksual yang pelakunya adalah orang-orang muslim dengan gelar kyai atau ustadz bagaimana kita menanggapinya? Tentu kita bangun kesadaran diri kita masing-masing untuk tidak menganggap hanya diri kita yang benar dan patut dicontoh.
Siapapun orangnya, dan kapanpun kita melihat suatu kemungkaran maka seorang muslim wajib hukumnya untuk mencegahnya. Melalui etika dan moral yang baik dalam mencegah dapat menghasilkan pengaruh yang baik. Rosulullah merupakan tokoh figur akhlak yang mulia mampu menyadarkan banyak kalangan untuk berbuat baik dan meninggalkan larangan allah swt. Dengan caranya yang tidak memaksa dan tidak secara keras mempengaruhi orang lain. Dalam hal amar ma’ruf nahi munkar sewajarnyalah kita dalam bertindak tanpa harus berlebihan apalagi sampai berbuat anarkis seperti halnya dalam demonstrasi masyarakat. Karena pada hakikatnya ketika melakukan demontrasi secara tidak langsung manusia mengubur banyak potensi untuk berfikir yang lebih baik dari pada demontrasi. Dan hal itu akan menghasilkan konflik yang mengakibatkan korban. Terkadang banyak kalangan organisasi agama melakukan demontrasi yang itu disebut sebagai jihad untuk mencegah yang menerut pemeluk ormas itu sebagai suatu yang menyimpang. Islam sama sekali bukan agama yang keras, sekalipun tampak jelas didepan mata kita perbuatan dzolim. Islam adalah agama yang selamat dan saling menyelamatkan. Sebagai agama yang mempunyai aturan-aturan yang selalu adil dalam segala hal.

Tindak kriminal yang marak terjadi dikalangan masyarakat kita seakan sulit untuk dipecahkan baik oleh kalangan masyarakat itu sendiri atau aparat yang bertugas. Alasan kesulitan itu muncul karena semakin banyaknya kejadian yang merajalela. Salah satu cara yang menurut penulis ampuh adalah teman sekitar yang paling dekat. Sebagai teman yang mempunyai ilmu pengetahuan lebih baik lebih-lebih dibidang keagamaan jangan sampai terpengaruh melainkan harus memberikan pengaruh. Karena sebagai lingkungan yang menggantikan posisi orang tua jangan sampai takut akan kebaikan teman dimasa depan. Melalui pendekatan secara kekerabatan atau secara hal-hal estetika.
Share this article :

Posting Komentar

 
Support : SalamuN RespectoR | Johny | Tutorial Software
Copyright © 2014. MisbahPost - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Modified by SalamuN RespectoR
Proudly powered by Blogger