Mengapa saya menulis?

Sabtu, 08 November 20141komentar

Mengapa saya menulis?
oleh : Misbahuddin si Tukang
Bagi beberapa orang, kegiatan yang paling menjemukan adalah kegiatan menulis. Hal ini terlihat dalam kehidupan saya sehari-hari mulai dari SD hingga saat ini. Pada zaman sekarang ini, orang paling senang dengan diktat yang diberikan oleh guru atau dosen karena dianggap telah mencakup banyak hal. Alhasil, kebanyakan orang mulai meninggalkan kegiatan menulis dan lebih asyik mendengarkan, memperhatikan, dan melihat. Lebih disayangkan lagi, banyak guru dan dosen cuek atau tidak peduli dengan situasi ini. Banyak orang melakukan kegiatan menulis hanya untuk hal-hal ringan, seperti menulis status di jejaring sosial, menulis pesan singkat, dll. Dari realita ini sendiri, saya berusaha mencoba merenungkan tentang menulis itu sendiri. Satu hal yang muncul dibenak saya adalah mengapa orang malas atau susah untuk menulis. Pertanyaan ini muncul karena ini merupakan alasan kebanyakan orang bila ditanya mengapa tidak menulis.
Tetapi, saya sungguh beruntung bahwa menulis merupakan kebiasaan yang telah saya lakukan semenjak sekolah dulu. Menulis menjadi sebuah kenikmatan tersendiri karena ada banyak manfaat yang didapat dari kegiatan tersebut. Bagi saya, menulis adalah suatu kegiatan yang dimana saya menuangkan ide, pikiran, konsep, refleksi, dll dalam bentuk sebuah tulisan dan lebih ke arah kejadian yang sebenarnya (fakta). Kegiatan menulis ini berbeda dengan mengarang. Memang menulis dan mengarang sama-sama berbentuk tulisan, menggunakan sarana yang sama. Namun, bagi saya mengarang lebih ke arah karya yang bersifat imajinatif atau fiksi. Contoh mengarang seperti cerita bersambung dalam majalah atau tabloid, sedangkan menulis seperti karya ilmiah, pengalaman harian, berita, dll.
Dari permenungan saya, salah satu faktor yang menyebabkan orang malas menulis adalah ketidaksadaran bahwa mereka mempunyai talenta menulis (atau merasa tidak memiliki talenta menulis). Kalau saya merasa sadar dan sungguh beruntung memiliki talenta untuk menulis meskipun mungkin tidak menghasilkan karya tulisan yang bagus dan menarik. Mengenai talenta ini, menurut saya setiap orang memiliki talenta-talenta, salah satunya adalah menulis. Hal ini saya dasarkan pada aktifitas harian manusia yang selalu menulis. Sehingga, menulis adalah salah satu talenta yang dimiliki setiap pribadi. Namun, talenta ini akan berkembang menjadi baik bila setiap orang mau untuk mengembangkannya. Caranya dengan berlatih setiap hari. Berlatih disini bukan maksudnya berlatih menulis seperti anak kecil, tetapi berlatih menulis yang menghasilkan suatu karya. Sehingga, kemampuan menulis kita akan berkembang menjadi lebih baik, tajam, dan menarik. Bila talenta ini tidak dikembangkan, talenta tersebut tidak akan hilang, namun, kemampuannya menjadi pas-pasan.
Artinya, kita menulis hanya untuk sekedar aktifitas harian biasa, dan tidak tajam makna tulisan yang dihasilkan. Maka dari itu, dibutuhkan motivasi untuk membantu kita mengembangkan talenta ini. Dengan adanya motivasi ini, kita akan menjadi lebih semangat untuk menulis. Contoh kecil dari motivasi adalah saya menulis karena harus menambah biaya hidup. Alhasil, kita akan semangat menulis karena kita membutuhkan hasil tulisan ini sebagai penambah biaya hidup. Contoh lain, saya menulis karena saya ingin menjadi penulis terkenal. Maka, kita pasti rajin berlatih menulis untuk semakin mempertajam pikiran kita dalam tulisan. Jadi, yang menyebabkan orang malas menulis adalah karena mereka tidak sadar memiliki talenta menulis dan tidak ada motivasi untuk menulis, serta tidak mau mengembangkannya.
Faktor lain yang menyebabkan orang malas menulis adalah kurangnya minat membaca dalam hidup harian. Mengapa kurang minat membaca mempengaruhi orang untu menulis? Tanpa membaca, seseorang tidak mempunyai modal untuk menulis. Modal yang dimaksud adalah wawasan, inspirasi, contoh, sumber tulisan untuk karya ilmiah, berita, dll. Bila kita tidak membaca, apa yang mau / akan kita tulis? Maka dari itu, setiap orang perlu untuk membaca dalam hidupnya agar banyak wawasan, inspirasi, dan lainnya yang dapat berguna di kemudian hari dalam proses tulis-menulis. Namun, ada juga orang yang suka membaca tetapi sulit menulis. Saya kira ini hanya soal keberanian untuk memulai menulis. Pengalaman pribadi, biasanya saya berusaha memulai suatu tulisan dengan satu kalimat. Dari satu kalimat itu terus berkembang menjadi banyak kalimat. Jadi, keberanian untuk mulai menulis juga sangat dibutuhkan, tidak hanya membaca saja. Ini bagi orang yang mengalami kesulitan menulis meskipun sudah dan suka membaca.
Menulis dapat memberikan kepuasan dan kesenangan pribadi bagi para penulisnya. Maka, sangat disayangkan bila kita tidak mengembangkan kemampuan menulis. Jangan biarkan kemampuan menulis kita hanya pas-pasan, tidak berkembang. Jangan malas menulis! Bangunlah motivasi dan kesadaran akan rasa talenta menulis yang kita miliki di dalam diri. Jangan lupa untuk mulai membaca agar bertambah wawasan, dan segala hal baik yang dapat membantu kita untuk menulis. Mari mulai untuk menulis dan jangan malas!
Share this article :

+ komentar + 1 komentar

11 November 2014 pukul 16.38

menulislah terus............

Posting Komentar

 
Support : SalamuN RespectoR | Johny | Tutorial Software
Copyright © 2014. MisbahPost - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Modified by SalamuN RespectoR
Proudly powered by Blogger