Sajak Kehidupan

Minggu, 03 Maret 20190 komentar

Oleh: Misbahuddin

Sudah dua Minggu lebih saya bersama teman-teman dari siswa kelas 3 Kalifa Nusantara Denpasar. Dari kelas 3A sampai kelas 3E. Mereka menjadi teman kehidupan yang baru, setelah melewati fase kehidupan sebelumnya di Kota Malang. Kehidupan ini seakan bersajak, silih ganti bait, tapi setiap bait berkesinambungan. Saling memberi makna.

Beberapa tahun lalu, tidak pernah tertulis mimpi dengan mata terbuka bahwa saya akan menjadi seorang guru. Baik guru MI, MTs, MA ataupun SD, SMP, dan SMA. Tapi hari ini, saya benar-benar totalitas harus menikmati aktifitas sebagai seorang guru ini. Bagi saya, mengajar adalah belajar yang sebenarnya. Karena dengan mengajar saya akan mengulang, menambah, membaca ulang, dan bahkan dengan ekstra harus memahami terlebih dahulu.

Dengan begitu, maka hasilnya seakan lebih berhasil dari ketika dulu disuruh untuk belajar. Namun, untuk sampai pada kepercayaan mengemban amanat sebagai seorang pengajar, tentu ada syarat-syarat tertentu yang harus dilewati. Misalnya untuk menjadi seorang guru di tingkat sekolah, atau dosen di perguruan tinggi, maka tentu syarat dan kualifikasinya berbeda.

Syarat dan kualifikasi ibarat attitude, artinya pengetahuan dan pendidikan,  dua hal ini sebagai sebuah jalan untuk menuju tujuan. Di samping itu tidak kalah penting adalah pengalaman dan skill. Dan sebagai muslim tidak lepas dari sebuah harapan berupa doa kepada Tuhan. Sehingga skenario yang kita rancang setidaknya mendekati apa kita rencanakan.

Dalam sajak kehidupan saat ini, tentu saya harus banyak bersyukur pada Tuhan, karena telah banyak dibekali pengalaman-pengalaman baik di bangku pendidikan sebelumnya maupun dalam konteks kehidupan nyata. Bahwa belajar dan terus belajar memang tidak mengenal tempat, ruang dan waktu. Karena setiap tempat dan waktu terdapat bacaan baru. Dari yang tertulis maupun dari yang ada di alam semesta.

Tinggal kita ini, apakah kemudian mampu membaca dan merenungkan hal yang terjadi pada kita dan alam semesta kita. Sehingga hasil bacaan dan renungan kita menjadikan kita lebih dekat pada Tuhan sesuai cara yang kita yakini. Menjadikan kita lebih tahu Tuhan dan tidak sekedar mengena-Nya. Dan tentu ketika sudah mengenal Tuhan lebih dekat, maka hubungan baik sesama manusia pun akan semakin kuat. Karena dekat dengan Tuhan adalah dengan kasih sayang. Wallahu a'lam bish showab.

Denpasar, 25 Juli 2018

Share this article :

Posting Komentar

 
Support : SalamuN RespectoR | Johny | Tutorial Software
Copyright © 2014. MisbahPost - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Modified by SalamuN RespectoR
Proudly powered by Blogger