Rindu Suasana Surau di Kampung

Selasa, 29 Mei 20180 komentar

Oleh: Misbahuddin

Ketika bulan puasa tiba, biasanya saya dan teman-teman main di kampung mengaji ke surau. Biasanya kalau bukan bulan romadhan ngajinya setiap malam hari. Waktunya setelah Maghrib dan setelah subuh. Tapi para santri biasanya menginap dalam satu langgar.

Waktu itu saya dan teman-teman santri ngaji yang lain berangkat pagi sekitar jam 7 dan pulang sekitar jam 4 sore. Di samping kegiatan mengaji secara bertadarus dan ada juga mengaji dengan sendiri-sendiri. Sambil mengisi istirahat terkadang teman-teman juga ada yang tidur.

Surau kecil yang diasuh almarhum kyai Sa'rani itu memiliki banyak santri. Walaupun ukurannya tidak selebar masjid, tapi santri dan para alumninya menyebar hampir di seluruh kampung. Beliaulah yang mengajari huruf hijaiyah Alif Ba ta tsa sampai ya.

Tradisi ngaji siang hari di bulan puasa itu menyimpan banyak sejarah dan keberhasilan. Sehingga akhirnya saat ini dapat mengaji sendiri dengan lancar. Dapat mengajarkan teman-teman yang butuh untuk diajarkan. Semua ini disebabkan wasilah guru ngajiku dulu. Dan juga guru-guru kitabku, serta guru-guru Madrasah Diniyahku.

Semoga para guru-guru yang menitipkan ilmunya kepadaku. Bisa terus bermanfaat buat diri saya sendiri dan juga orang-orang di sekitarku. Salam rindu buat guru-guru semua dari dulu hingga sekarang.

Malang, 24 Mei 2018

Share this article :

Posting Komentar

 
Support : SalamuN RespectoR | Johny | Tutorial Software
Copyright © 2014. MisbahPost - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Modified by SalamuN RespectoR
Proudly powered by Blogger