Matematika Spritual dan Matematika Sosial

Selasa, 29 Mei 20180 komentar

Oleh: Misbahuddin

Pemikiran matematis sering kali dianggap terlalu abstrak dan penuh dengan simbolik belaka. Walaupun kenyataan yang ada dalam matematika sering berjumpa dengan simbol dan permisalan, tapi itu hanyalah matematika permukaan. Bukan hatinya matematika.

Keindahan berpikir matematis akan banyak digunakan para sosialis dan juga spiritualis. Karena berpikir matematis adalah berpikir bijaksana, sistematis, dan rasionalis. Bijaksana di sini, tidak melupakan hati untuk menyimpulkan dari sebuah perenungan yang ada. Dan sistematis ini tidak melanggar pemikiran yang bebas tafsir. Sedangkan rasional hasil pengolahan pola pikir yang juga dapat diterima oleh pemikiran orang lain.

Ketiganya ini akan membentuk pribadi spritual dan sosial. Ia para matematikawan akan selalu mengambil hikmah dan keterkaitan dari setiap proses kehidupan ini. Sehingga dalam implementasi spritual dan sosial akan terus belajar bijaksana dalam bertindak. Belajar memikirkan dengan penuh kematangan terlebih dahulu. Baik dalam mengalisis sebuah fenomena, atau berpendapat dalam sebuah teori.

Orang matematikawan yang berpikir agamis tentu akan memadukan akal dengan hati. Ia akan memadukan pemikiran matematikanya dengan keberadaan Tuhan. Atau wujud dari sifat-sifat Tuhan. Selain itu, ia akan pandai belajar bersosial dengan baik yang dihasilkan dari proses pemahamannya pada nilai-nilai agama yang erat kaitannya dengan ilmu matematika.
Wallahu a'lam.

Malang, 5 Mei 2018

Share this article :

Posting Komentar

 
Support : SalamuN RespectoR | Johny | Tutorial Software
Copyright © 2014. MisbahPost - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Modified by SalamuN RespectoR
Proudly powered by Blogger