Menata Diri

Minggu, 19 November 20170 komentar

Oleh: Misbahuddin

Ada beberapa poin penting yang perlu saya tata ulang dalam perjalanan hidup yang mulai carut marut. Pertama terkait kepenulisanku yang mulai pudar. Mulai goyah dan lalai, sehingga komitmen untuk konsisten tidak berlaku lagi.

Setelah beberapa bulan jari jemari ini tidak mengetik di layar Gadget dan Keyboard Laptop, sepertinya sudah mulai kaku lagi. Ungtungnya, kesempatan untuk menulis setiap hari Jumat masih terus berjalan. Setidaknya jika tidak bisa setiap hari ada satu tulisan setiap hari Jumat.

Harapan baru yang harus tertanam adalah menulis dan menulis walau hanya beberapa kalimat dan paragraf. Menulis yang dimaksud ini untuk mengembalikan semangat membaca, berpikir dan merenungkan diri. Membaca realita alam yang terjadi di sekitar kita.

Kehilangan laptop pada hari Selasa 14 Nobember 2017 tidak menjadi harapan untuk terus menulis menjadi pupus dan patah semangat. Tapi dengan terjadinya ini, menjadi lebih giat untuk mengumpulkan tulisan lagi dari awal. Hanya niat ikhlas dan tulus berdasar cinta semua akan menjadi berjalan sempurna.

Poin kedua terkait keistiqomahan ibadah mahdah kepada Allah swt. Mulai dari sholat, mengaji, puasa dan yang lainnya. Sehingga tidak heran jika kehidupan sosial yang saya alami carut marut. Ke depan harapannya bisa menunmbuhkan semangat baru agar tidak jauh dari nuansa positif dalam hidup.

Poin ketiga adalah semangat mengajar. Mengabdi untuk agama dan bangsa. Dengan cara mendidik anak didik di tingkat Madrasah Ibtidaiyah. Sebagai guru baru, tentu semangat baru harus tertanam. Untuk mengamalkan ilmu-ilmu dan pengetahuan yang telah saya miliki. Walaupun mungkin itu sangat sedikit.

Harapan ke depan, dengan menjadi guru maka semangat belajar semakin tinggi. Semangat ingin tahu semakin tampak. Dan semangat menuntu ilmu semakin berkobar dimana pun dan kapan pun.

Poin keempat adalah kedisiplinan. Kedisiplinan di sini terkait penataan waktu dan aktifitas. Tidak telambat dan tidak mengambil waktu seenaknya. Selalu komitmen dan bertanggung jawab pada setiap waktu yang ada. Karena waktu sangat berharga. Dan waktu yang sudah terjadi tidak akan pernah terulang kembali.

Poin kelima adalah kebersihan. Yang dimaksud kebetrsihan ini adalah kebersihan hati, pikiran, dan perilaku. Hati ini yang mulai kotor, debu yang mulai tebal melapisi segumpal daging bernama hati. Maka harus segera dipoles dengan pembersih seperti sholat malam dan mengaji yang tekun.

Kebersihan dzohir yang tidak kalah penting adalah kamar tidur, pakaian, lemari, dan lingkungan. Karena hal ini juga mempengaruhi ketenangan pikiran. Dan juga mempengaruhi nuansa hati. Setidaknya dua hari sekali membersihkan dan merapikan kamar.

Harapan dari semua itu, bisa terimplementasikan dengan baik. Tidak hanya tulisan dalam layar. Dan juga tidak hanya menjadi teori belaka alias tong kosong nyaring bunyinya. Atau tidak hanya jadi "omong doang. Maka tidak lain dan tidak bukan kembali kepada diri saya pribadi untuk mengubah dan memulainya lagi.

Wallahu a'lam
Malang, 20 November 2017

Share this article :

Posting Komentar

 
Support : SalamuN RespectoR | Johny | Tutorial Software
Copyright © 2014. MisbahPost - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Modified by SalamuN RespectoR
Proudly powered by Blogger